Happy reading!
=============================
Rosa, cewek itu mengernyitkan alisnya bingung saat merasakan sebuah tangan yang terasa mengelus pipi nya dikala ia sedang tertidur nyenyak. Dengan perlahan ia membuka matanya, dan Rosa langsung dibuat terkejut saat melihat keberadaan sang pacar yang terduduk di kasur samping tubuhnya, dengan tangan yang mengelus pipi Rosa beserta dengan wajah tersenyum manis.
"Good morning sayang" Sapa Eza.
Rosa memejamkan matanya sejenak saat Eza mengecup kening nya. Dengan kesadaran yang belum sepenuhnya pulih, Rosa mendudukkan tubuhnya itu dengan bersandar pada kepala ranjang.
"Kamu kok bisa ada disini?" Tanya nya dengan tangan yang mengusap wajah baru bangun tidur nya itu.
"Bisa dong, apa sih yang Eza gak bisa" Goda nya yang membuat Rosa mendelik.
"Kamu ngapain ada disini za? Gak baik anak cowok pagi-pagi udah ada di dalam kamar gadis"
"Pagi? Kamu bilang pagi? Ini udah siang sayang, udah jam set 11"
Mendengar ucapan Eza mampu membuat Rosa tersentak melotot. "Hah jam set 11? Eza aku harus ke kampus" Pekik nya.
Eza terkekeh gemas saat melihat wajah panik pacar nya itu, sehingga membuat lelaki itu mencubit kedua pipi gembul Rosa dengan gemas yang membuat Rosa memekik kesakitan.
"Eza sakit" Rengek Rosa memegang kedua tangan Eza yang berada di pipinya.
"Gemes gemes gemes, kenapa kamu gemesin banget sih?" Geram nya yang menunduk memberikan kecupan bertubi-tubi pada pipi Rosa.
"Eza" Rengek Rosa yang membuat Eza tertawa. "Okay okay, ayo siap-siap berangkat ke kampus"
"Za, kayanya waktunya gak akan keburu deh. Aku skip kampus aja ya, lagian aku cape banget mau tidur seharian" Ucap nya yang menatap Eza penuh haram.
Eza menggeleng dengan wajah datarnya. "Masih keburu sayang, jadi gak ada alasan untuk skip. Daripada tidur seharian, mendingan ke kampus belajar terus dapet nilai"
Rosa mengerucutkan bibirnya cemberut. "Gak keburu sayang"
"Keburu Ca, kamu masuk jam 11.45 kan? Jadi masih keburu, ayo cepet siap-siap makanya"
"Tap---"
"Rosa abunga"
Okay, kalau Eza udah nyebutin Nama lengkap nya udah lah Rosa pasrah, yang mau gak mau Rosa turutin ucapan laki-laki itu.
"Hm"
"Tapi gendong" Manja nya yang membuka kedua tangan lebar-lebar pertanda minta di gendong.
Eza berdecak pelan dan menggendong tubuh kekasih nya itu dari depan ala koala. "Manja banget sih" Ucapnya seraya memukul bokong Rosa pelan.
Rosa berdehem dengan wajah yang ia simpan dicuruk leher Eza. "Gapapa dong manja sama pacar sendiri..."
"oh kamu gamau ya manjain aku?" Tanya nya yang mengangkat kepalanya dari curuk leher Eza menjadi menatap tajam wajah lelaki itu.