Happy reading!!!=============================
Seharian ini Eza mampu dibuat uring-uringan oleh sang kekasih saat cewek ganjen itu tidak memberi nya kabar seharian ini.
Eza sudah bertanya pada sahabat-sahabat nya dan mereka hanya menjawab terakhir bertemu Rosa di kantin kampus siang tadi. Eza pun sudah mencoba menghubungi Rosa dengan menyepam Chat dan telepon, tapi tetap tidak ada satupun pesan atau sambungan yang dijawab oleh Rosa yang membuat perasaan Eza semakin dibuat resah. Apalagi saat tadi Eza mendapat telepon dari Chanyeol---kaka pertama Rosa yang meminta tolong untuk membawa cewek ganjen itu untuk datang ke perusahaan nya dengan suara Chanyeol yang terdengar penuh ketegasan. Seperti nya ada sesuatu hal penting yang ingin Chanyeol bicarakan pada Rosa.
Dan disinilah Eza sekarang, berbaring di ranjang kamarnya dengan tangan yang terus menggenggam handphone nya berharap agar si mbak pacar menghubungi nya balik.
Eza menghembuskan nafasnya kesal saat melihat layar handphone nya yang menunjukkan pukul 01.05 malam. Dan Rosa belum menghubungi nya sampai sekarang?
Huh.
Eza menghembuskan nafasnya berat dengan tangan yang melempar ponsel nya kesal keatas ranjang.
"Kamu kemana aja sih ca... Aku khawatir" Gumam nya yang menundukkan wajah dengan kedua tangan yang mengusap rambutnya frustasi.
Eza mendongak kan wajahnya dengan cepat saat mendengar dering handphone nya yang berbunyi, dan dengan tergesa-gesa lelaki itu mengambil nya.
Terlihat layar handphone nya yang bertulisan Rosayang yang artinya si mbak pacar yang menghubungi nya.
Alay kan namanya? Iyalah orang Rosa yang namain kontak nya sendiri di handphone Eza.
Dengan cepat Eza mengangkat sambungan nya dan siap mengomeli gadis itu.
Tetapi, Eza menahan omelan nya saat mendengar suara cewek di seberang sana yang berbeda dengan suara Rosa dengan diiringi oleh suara musik yang menggema.
"Hallo, ini beneran Eza kan?" Tanya cewek itu yang berteriak akibat suara musik lebih dominan dari cewek itu.
"Iya gue Eza, lo siapa? Kok bisa pake handphone Rosa?"
"Gue Jennie, temen nya Rosa."
Eza mengernyitkan alisnya bingung. Jennie? Temennya Rosa? Eza gak pernah denger nama Jennie sebelum nya. "Terus Rosa nya mana?"
"Lo bisa kesini gak? Ini cewek lo udah mabuk soalnya" Mendengar ucapan Jennie mampu membuat Eza melototkan matanya terkejut.
"Hah kok bisa?"
"Ya bisalah, orang Rosa minum Gimana sih lo. udah buruan jemput cewek lo kesini, dia mulai gak ke kontrol nih"
Eza menghembuskan nafasnya berat. "Di club mana?"
"Club Asoy, deket jalan jalur kuning"
"Okay Gue jemput sekarang, gue titip Rosa sama lo"
"Hm"