Happy reading!!!
==============================
Seperti apa yang dikatakan Eza tadi pagi, dan disinilah Rosa sekarang. Berdiri di depan pintu ruangan sang kaka pertama nya itu.
Rosa menghembuskan nafasnya pelan, dengan mata yang terpejam sejenak sebelum tangannya terangkat untuk mengetuk pintu ruangan CEO itu.
Tok. Tok. Tok
"Masuk"
Mendengar jawaban sang kaka dari dalam, membuat Rosa dengan perlahan memegang gagang pintu itu dan mendorong nya pelan.
"Hallo Kak Chanyeol" Sapa Rosa yang menyembulkan wajahnya di sela-sela pintu seraya menyengir lebar.
Chanyeol yang sedang fokus dengan berkas-berkas nya pun mendongakkan wajahnya menatap sang adik.
"Adek masuk ya kak" Izin Rosa membuka pintu lebar-lebar dan mulai melangkah memasuki ruangan sang kaka.
"Duduk" Kata Chanyeol yang menunjuk sofa menggunakan dagunya.
Chanyeol berdiri dari kursi kebanggaan nya itu dan berjalan menghampiri Rosa yang sudah terduduk anteng di atas sofa dalam ruangannya dengan kedua tangan yang bergerak menaikkan baju lengan kemeja nya sampai ke siku. Serta wajah yang biasanya tersenyum lebar saat kedatangan Rosa, tetapi kali ini wajah senyum lebar itu hilang seketika dan digantikan dengan wajah dingin nya.
"Kenapa kak? Ada yang aneh ya sama muka adek?" Tanya Rosa saat sang kaka sudah terduduk santai di sofa hadapan nya dengan pandangan yang menatap nya lekat-lekat.
Chanyeol menggeleng. "Kemarin malam mabuk-mabuk?" Tanya Chanyeol yang membuat Rosa mengatupkan bibirnya.
Rosa mengerjabkan matanya sejenak, sebelum menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Enggak tuh" Bohong nya.
Chanyeol terkekeh sinis dengan kepala yang menggeleng-geleng kecil. "Jangan bohong, Sehun bilang sendiri sama kaka kalau kamu ganjenin dia di club, Dan dia juga bilang kalau kamu lagi keadaan mabuk"
Oh, okay. Rosa inget sekarang, tadi malam dia tidak sengaja bertemu dengan Sehun---teman kaka nya di club. Dan melihat pria bernama sehun yang memiliki wajah tampan itu mampu membuat jiwa ganjen Rosa meronta-ronta.
Rosa menundukkan wajahnya saat Chanyeol menatap nya tajam. "Sorry"
Chanyeol mendengus kasar. "Sampai kapan sih dek? Sampai kapan kamu mau main-main kaya gini? Kamu bisa ya seneng-seneng di club, sedangkan kaka, Eza, mama, papa, Jingga dapat laporan dari dosen kalau nilai kamu semakin anjlok dari sebelum nya."
Dengan wajah penuh amarah Chanyeol mengeluarkan kertas dari kampus dan melemparkan nya dengan kasar di sofa samping Rosa. "Liat, liat hasil nya gimana. Astaga dek, kaka udah capek dan gatau mau lakuin apalagi sama kelakuan kamu. Kenapa kamu gak bisa berubah sih ca? Kenapa kamu gak bisa kaya sahabat-sahabat kamu? Walaupun mereka punya sifat no adab, tapi mereka tetep punya nilai yang bagus!!!."
"Mau sampai kapan kamu kaya gini terus dek? rubah sikap kamu yang masih santai kaya gini, kamu bukan anak SMA lagi dek, tapi kamu udah sampai ke bangku perkuliahan yang dimana saat nya kamu untuk menentukan masa depan kamu nantinya. mau jadi apa kamu nanti kalau kamu aja gak mikirin tentang kuliah, dan masih hidup santai, manja, dan penuh ketergantungan kaya gini. Gak selama nya kamu harus tergantung sama orang lain terus dek, kamu harus mencoba menata hidup kamu sendiri untuk kedepan nya."