Ego dan cemburu

8 3 2
                                    

Siapa sangka apa yang di rencanakan Jungkook dan Naya berhasi, Aemi benar-benar di bakar api cemburu. minuman yang ada di hadapannya habis sekali tegukan saja, tapi Hobi yang tidak peka apa yang yang terjadi pada Aemi. ia sibuk bercengkrama dengan So Hyun, tampa memperdulikan Aemi yang sudah terbakar api cemburu.

Jungkok dan Naya melihat apa yang terjadi hanya bisa tertawa geli. Jungkook pun mengajak mereka memainkan suatu permainan jawab atau tantangan yang biasa di lakukan anak-anak muda di korea jika mereka sedang duduk bersama teman-temannya.

"Baiklah, dari pada asik dengan diri masing-masing. bagai mana kalau kita main permainan jujur dan tantangan?" Sela Jungkook di tengah kesibukan mereka.

"Ide bagus juga itu! Aemi, berhentilah minum mari ikut permainan ini." ajak Naya pada Aemi yang mulai setengah mabuk.

"Baiklah, aku ikut juga sepertinya ini seru. Hobi~aa, kau ikut juga kan?" tanya So Hyun dengan manja pada Hobi.

Aemi hanya diam menatap pria yang ia cintai hanya tersenyum pada So Hyun sejak tadi tampa memandang dirinya saat ini. air mata tak dapat ia bendung lagi Aemi pun meninggalkan meja menuju kamar mandi, dengan alasan ingin mencuci wajahnya. Sementara Jungkook dan Naya saling melempar pandangan, karena tau jika Aemi menangis karena melihat Hobi dan So Hyun.

Di kamar mandi Aemi melihat vidio dan potret wajah Hobi bersama So Hyun yang ada di iklan drama yang akan mereka bintangi. batin Aemi seakan tertusuk duri, melihat mereka berdua tersenyum kearah kamera saat di wawancara.

**Mereka berdua terlihat serasi, wartawan tidak salah berkata ini. tuhan, apa aku salah mencintainya dan ingin memilikinya. tapi egoku terlalu tinggi, aku tak ingin mengakui prasaan ini padanya.*** ucap Aemi dalam tangisnya.

Setelah mencuci wajahnya Aemi pun kembali ke meja di mana teman-temannya sudah menunggu. saat akan berjalan menuju meja Aemi melihat Hobi yang berusaha untuk merapikan rambut So Hyun yang sedikit berantakan. lagi-lagi Aemi terbakar api cemburu, ia berusah untuk meredanya agar Hobi tidak melihat jika ia sedang cemburu. lagi-lagi ego mengalahkan rasa cemburunya.

"Aemi~aa, Apa kau menangis?" tanya Hobi hawatir melihat wajah Aemi yang sembab.

"Anio, aku hanya mencuci wajahku, tampa sengaja sabunnya mengenai mataku." jawab Aemi berbohong tampa menatap ke arah Hobi.

Hobi yang merasa Aemi sedang berbohong datang mendekati wajah Aemi, seketika Aemi terkejut bola matanya membesar dan ia sesaat tertegun melihat wajah Hobi yang mulus tampa ada sediktpun jerawat. hanya pori-pori kecildan bulu halus.

**Tuhan, kenapa wajahnya bisa setampan ini. kenapa aku tidak bisa melupakan ciptaanmu ini.** batin Aemi yang ,masih menatap wajah Hobi.

Plak

satu jentikan tangan mengenai kening Aemi, membuatnya tersadar dalam lamunan nya.

"Yakh!!" teriak Aemi pada Hobi  sambil mengelus keningnya "Apa kau gila, itu sakit!!" ucap Aemi ketus.

"Makanya jangan berbohong" ucap Hobi sambil tersenyum dan mengusap kening Aemi dengan lembut.

**Apa perdulimu jika aku berbohong atau tidaknya, kau sedang asik bersama So Hyunmu itu bukan.** gerutu Aemi dengan nada kecil nyaris tak terdengar oleh Hobi.

"Kau bilang apa?" tanya Hobi sambil mengangkat wajah Aemi.

Kedua mata mereka pun saling menatap, waktu seakan terhenti, mata sejuk Hobi membuat Aemi tersipu malu karenanya. begitu juga Hobi yang terpaku melihat wajah Aemi yang lembut dan juga bersemu karena malu. 

"Kapan game ini akan di mulai jika kalian bermesraan berdua," Ucap Naya membuat Hobi dan Aemi salah tingkah.

Jungkook tersenyum melihat tingkah sahabatnya. sementara So Hyun sedikit cemberut karena merasa cemburu, ia ternyata menyukai Hobi. Permainan game mereka pun akhirnya di mulai, botol menuju ke arah Jungkook. pertanyaan pun di tanyakan oleh Naya padanya.

"Jika ada wanita yang menyukaimu saat ini dan kamu mengenalnya apa yang akan kamu lakukan?" tanya Naya pada pria yang ia cintai.

Jungkook berfikir jika saat ini Naya memberi pertanyaan itu untuk menyindir Hobi dan Aemi. tampa ia sadar jika Naya memberinya sinyal prasaannya.

"Jika itu berada di posisiku, mungkin aku lebih memilih persahabatan saja karena tidak mungkin kan kau menyukaiku Naya?" jawab Jungkook tersenyum kecil pada Naya yang tertkejut mendengar jawabannya. 

"jika Hobi hyung, bagai mana apa kau sama sepertiku?" Tanya Jungkook pada Hyungnya sembari menepuk pundak Hobi.

"Tidak, aku akan menghargai perasaannya." ucap Hobi sambil menatap ke arah Aemi yang duduk di hadapannya bersama So Hyun.

Siapa sangka Aemi salah mengartkan pandangan Hobi. ia mengira Hobi menatap So Hyun bukan dirinya. lagi-lagi ia merasa hancur karenaya, ia semakin takut untuk mengakui perasaannya pada Hobi.

Sementara Naya juga sama dengan Aemi, menahan kesakitan karena kekecewaan mereka. Naya fikir slama ini Jungkook baik dan perhatian padanya karena menyukainya, ternyata itu hanya sebatas persahabatan untuknya. ingin rasanya Naya berteriak pada Jungkook karena sudah membuatnya salah paham tapi sama seperti Aemi, ego mengalahkan semuan ia malu jika nanti Jungkook menertawakannya bahkan tidak mau lagi berteman dengannya.

Malam berlalu begitu saja, Aemi kini berada di tempat tidurnya menatap kearah jendela kamarnya. melihat salju yang mulai turun satu persatu, fikirannya masih melayang pada kejadian di caffe tadi, saat Hobi memeprlakukan So Hyun dengan lembut bahkan tersenyum padanya. apa mungkin Hobi dan So Hyun kini sudah berkencan? apa Hobi mencintai So Hyun sejak lama? 

Pertanyaan demi pertanyaan selalu melayang di fikirannya, ia pun mengambil ponsel yang ada di meja nakasnya. ia ingin menanyakan langsung pada Hobi, tapi Aemi mengurung niatnya kembali. ia malu karena harus menanyakan itu, apa yang akan di fikirkan Hobi nanti tentang dia.

Di sisi lain Naya yang masih tak tenang, ia pun sama ingin rasanya menelpon Jungkook tapi ia bingung harus memulai dari mana. tampa Naya sadari panggilan untuk Jungkook sudah tersambung, terdengar suara Jungkook memanggil Naya dari dalam ponsel miliknya.

"Yaa!!!  Naya~aa, apa kau ingin mengerjaiku,huh? menelpon tapi tidak berbicara,!!!" teriak Jungkook kesal.

"Jangan matikan Jungkook. ada hal yang ingin aku katakan padamu dan ini sedikit mengejutkanmu." ucap Naya dengan gugup, kali ini ia akan memberanikan dirinya meski itu dalam ponsel ia harus jujur.

"Kau ingin mengatakan apa? katakan saja aku akan mendengarkannya," jawab Jungkook dengan lembut karena Naya sudah membuka suara.

"Anggap ini hanya dalam mimpimu, dan jika kita bertemu nanti tolong bersikap biasa saja padaku apapun itu jawabanmu nanti. aku akan terima jika harus kecewa atau tidak. Jungkook, aku menyukaimu, aku tau jika kamu tidak menyukaiku karena jawabnmu tadi saat di game tadi. aku hanya ingin mengtakan perasaanku saja, aku fikir kau menyukaiku dengan perlakuanmu yang begitu baik padaku. ternyata aku salah. dan aku harap besok pagi lupakan aku mengatakan ini padamu malam ini."

Setelah mengatakan semuanya tampa menunggu jawaban Jungkook, Naya memutuskan panggilan telepon. ia tau Jungkook tidak mungkin mengajak nya berkencan, karena jungkook tidak menyukai jika persahabatan menjadi cinta.

Sementara Jungkook yang berada di apartemennya terpaku mendengar apa yang di katakan Naya lewat teleponn. ia bingung harus menjawab apa dan seketika ia ragu dengan perasaannya pada Naya. ia tidak tau apa perhatiannya selama ini sebagai teman atau wanita yang ingin dia lindungi dan miliki.seketika Jungkook bingung jika bertemu Naya harus bagai mana, ia masih ragu dengan prasaannya.

My Story And HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang