Dilapangan sekolah yang begitu luas dengan terik matahari begitu panas seakan membakar kulit siswa-siswi kelas X ipa 1 yang sedang melakukan pemanasan dalam jam pelajaran olahraga.
Hal-hal seperti ini yang paling tidak disukai Falesia. Kenapa roster pelajaran olahraga mereka harus menuju di les terakhir sikh? Dicuaca seperti inilah rasanya Falesia ingin sekali tidur dikelas. Sedari tadi ia berdoa didalam hati agar Pak Bambang selaku guru olahraga mereka tidak hadir. Tetapi karena keambisan para lelaki di kelas mereka yang ingin kelapangan, mau tak mau Falesia hanya mengikuti saja.
Sungguh epick sekali roster hari ini pemirsa! Setelah olahraga akan ada mata pelajaran matematika yang harus mereka hadapi. Bau badan yang menyengat, ditambah pelajaran yang mematikan bagi otak
Wuihhhhhh, Mengerikan!
" 2...2...3...4...5......" seru siswa-siswi kompak.
Suara hitungan menggema di lapangan yang sedang melakukan gerakan pemanasan switchfoot jumps. Falesia melakukannya tak minat. Ia melihat satu persatu siswa yang tampak semangat sambil bersanda gurau dengan sesamanya.
"Aduhhhh, gue laper banget! Awas aja sampe kalo gue mati kelaparan disini." batin Falesia kesel. Merasakan perutnya yang begitu keroncongan didalam, menandakan bahwa cacing didalam perutnya meminta sesuap makanan sekarang.
"Ini itu Semua cuman gara gara dia." lanjutnya sambil melirik sinis kearah pria yang memimpin pemanasan paling depan, ketua kelas.
"jijik banget gue ngeliat cowok kayak begitu. Ihhhh sebelll!! Panas! Panas! Panassss!! Udah gitu laper lagi!"
Falesia terhenti tiba-tiba. Ketika ia melihat aura yang begitu memancar di Indera pengelihatannya. Laki-laki yang sudah ia kagumi beberapa hari ini, semenjak Falesia menginjakan kaki di Sma ini. Entah mengapa ia mudah sekali menangkap sosok Rayndra walaupun jarak mereka begitu jauh, sekalipun.
Entah ini hanya sekedar suka dengannya, atau sudah benar-benar cinta ya?!
"Nakal juga ya ternyata crush lo!"
Suara sesorang yang berbicara tepat di sebelah kuping Falesia memecahkan lamunan 'nya. Falesia menoleh kearah Naura yang begitu dekat dengan pipinya. Tetapi, pandangan arah mata Naura menuju ke empat sejoli pria itu yang sedang menjalani hukuman dengan jalan jongkok mengelilingi lapangan sekolah.
Ada satu ibu guru yang memantau mereka dari depan ruangan kelas. Posisi tangan kanannya berkacak pinggang sedangkan tangan kirinya memegang rotan yang begitu panjang, atau biasa disebut penggaris papan tulis. Falesia maupun Naura tidak tahu nama panggilan beliau. Mungkin itulah efek dari siswa baru, Belum begitu mengenal dengan sekitaran sekolah ini.
"Ih Naura gak usah deket-deket!" ucap Falesia kesal. Menempleng muka Naura begitu pelan.
"HAHAHA! Cowok seperti itu yang lo bilang keren? Baru beberapa hari masuk sekolah aja kena hukuman. Keliatan banget anak gak bener. Nakal itu!" cibir Naura
"Lo benerana suka sama cowok itu?" tanyanya sekali lagi.
"Hmm! Emang kenapa sikh?!" tanya Falesia heran.
"Lebih baik lo gak usah suka sama cowok seperti itu."
Ucapan yang keluar dari mulut Naura membuat Falesia semakin bingung. Emang kenapa? Emang ada yang salah? Namanya juga hati. Datang begitu aja tanpa ada keinginan diri sendiri! Susah untuk di kontrol
"Lo cuman kagum doang kan saat pada pandangan pertama. karena saat lo liat dia pertama kali, lo langsung tertarik sama dia yang menurut lo gayanya yang begitu keren. Itu cinta monyet namanya! Udah, selagi perasaan lo belum menjalar dan mendalam lo lebih baik lupaian aja semua! " ucap Naura memberitahu. Seakan-akan ia sudah paham semua tentang cinta.
![](https://img.wattpad.com/cover/289663218-288-k209929.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rayndra
Novela Juvenil[Follow dulu sebelum baca. Sebagian cerita akan di privat] -Kata orang cinta itu indah! Tapi nyatanya membuatmu sekedar suka saja kepadaku begitu susah- -Sakit hati - lalu pulih - menjalani hubungan lagi - trauma kembali-