1. Apa tidak ada aku di hatimu?

3 1 0
                                        

"그대 맘 속엔 내가 없나요?"

"Apakah tidak ada aku dihatimu?"

Akdong Musician - Be With You

***

Hari itu adalah hari senin, hari yang paling dibenci oleh para siswa sekolah, karena keharusan yang mereka jalani untuk bangun pagi sera mengikuti upcara sambil melawan teriknya panas matahari. Belum lagi ditambah dengan pemeriksaan kelengkapan seragam mulai dari topi,dasi, badge sekolah, name tag, hingga rok dan juga sepatu.

Menurut peraturan sekolah siapapun siswa bernasib kurang beruntung yang datang dengan kekurangan semua kelengkapan itu, maka akan dihukum berlari mengelilingi lapangan sekolah atau jika malas dapat memilih pengurangan poin kesiswaan-nya.

Deerasyah Arstanti atau biasa dipanggil Deera rupanya merupakan bagian dari para siswa bernasib buruk tersebut, pasalnya hari ini ia terlambat mengikuti upacara senin pagi dan naas-nya lagi ia lupa membawa topi serta dasi miliknya.

Ungkapan Sudah jatuh tertimpa tangga lagi adalah ungkapan yang paling pas dalam mendefinisikan keadaan Deera saat ini. Gadis tersebut harus menerima hukuman dua kali lipat dari yang lain karena keteledorannya itu.

Alhasil dengan tubuh berkeringat, Deera baru bisa berjalan menuju ke dalam kelas-nya 20 menit setelah jam pertama dimulai.

Ia berjalan menaiki tangga dengan tertatih karena kakinya yang kram. Ringisan kesakitan terdengar setiap kali ia menapaki anak tangga, ia juga terus menerus merutuki dirinya yang jarang sekali berolahraga sehingga membuatnya tidak terbiasa dengan aktifitas fisik yang berlebihan.

"Perlu bantuan?"

Deera menoleh ke arah sumber suara berasal dan dia mendapati Joshua si gitaris band sekolah yang populer dikalangan para siswa dan juga guru di SMA-nya sedang berjalan menghampirinya dengan tas yang tersampir sempurna di punggung tegak milik laki-laki itu.

"Enggak perlu." jawab Deera dengan datar, lalu kembali berjalan menjauhi Joshua. Namun, langkah pendeknya tentu kalah dari langkah panjang Joshua sehingga membuat laki-laki itu sudah berjalan berdampingan dengannya.

"Telat yah?" tanya Joshua dengan senyum dibibirnya.

"Iyalah, mana ada siswa yang masih berkeliaran di jam pertama begini" jawab Deera tentu saja didalam hatinya. Berbeda dengan di mulutnya yang hanya menjawab

"Iya" dengan wajah datarnya, lagi-lagi.

Joshua tampak mengangguk paham.

"Pantesan..." Kata Joshua seperti mencoba menggantung kalimat tersebut agar Deera penasaran akan perkataannya selanjutnya dan laki-laki iti berhasil, karena Deera langsung menoleh kearahnya dengan tatapan tanda tanya.

"Pantesan tadi aku cariin nggak ada." Joshua mengatakan kalimat itu sambil tersenyum.

"Oh."

Jawaban singkat itu keluar dari bibir Deera, berbeda dengan apa yang ada dalam otaknya. terjadi percakapan satu arah antara dia dan dirinya sendiri yang mempertanyakan 'Untuk apa Joshua mencarinya'.

Selalu ada kontradiksi antara pikiran dan juga mulutnya jika ia sedang berhadapan dengan laki-laki di depannya ini karena jujur, entah mengapa Deera berbeda dari yang lain, disaat semua orang mendamba-dambakan laki-laki ini, Deera justru kebalikan dari mereka, ia tidak menyukai Joshua.

Deera merasa bahwa apa yang ditampilkan Joshua di depan orang lain itu terlihat seperti suatu kebohongan.

Awalnya ia merasa biasa saja pada Joshua, namun saat Ia melihat sendiri bagaimana laki-laki itu tersenyum saat menerima kado dari seseorang, lalu setelah orang itu pergi ia malah membuangnya dengan wajah datar. ia mulai tidak menyukai Joshua.

Be With you #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang