Terimakasih sudah mau bertahan selama ini~
*****
Kini Mia dan Vina sudah duduk manis di bangku mereka, “Mia, nanti pulang sekolah kamu ada rapat osis gak?” tanya Vina memecah keheningan diatara kedua gadis itu.
“ga tau nanti,” jawabnya cepat dengan mata dan tangan tetap saja fokus melihat papan tulis didepan dan juga mencatat dibuku miliknya.
“Atun sama Ily nanti pulang sekolah mau ngapain?” kembali mulut gadis itu berbeo sambil mencolek bahu kedua sahabatnya yang memang duduk didepan bangku Vina dan Ami.
“ha? Kenapa Vin?” tanya Atun sedangkan Ily masih fokus dengan kegiatannya merkeliling dialam mimpi gadis itu.
Ily memang hobi sekali tidur dikelas kata gadis itu dirinya tak sempat tidur dirumah lantaran bermain game online dirumahnya dan dirinya menganggap jika sekolah itu rumah kedua bagi gadis keras kepala itu.
“kamu nanti mau ngapain kalau habis pulang sekolah?” mulut Vina kembali menanyakan pertanyaan yang sama seperti tadi.
Atun sedikit berfikir “kayanya gue mau langsung pulang deh, gue disuruh jagain Afif dirumah. Nyokap mau arisan soalnya,” ucapnya menjawab pertanyaan Vina.
Memang Atun mempunyai adik yang masih berumur empat tahun maka dari itu dirinya tak begitu bebas bermain dengan sahabatnya.
“memangnya kenapa Vin?” tanya gadis itu pada Vina.
“aku mau ke toko buku sebentar rencananya mau ngajak kalian biar bareng kesana nya,” jawab Vina.
“maaf ya Vin, gue gak bisa nemenin lo. Coba ajak Ily atau enggak Ami,” sarannya kepada Vina.
Vina mengangguk paham “iya, gak papa kok Atun,” ucapnya lembut dan dengan senyum manis yang merekah dibibir gadis itu.
Vina menggoyangkan sedikit bangku milik Ily yang tepat di depan bangku gadis berlesung pipi itu.
Gadis berambut panjang dengan cepol asalnya itu bergeming dari posisinya “kenapa Vin?” tanyanya dengan suara parau khas orang bangun tidur.
Vina sedikit terkekeh dengan kelakuan sahabatnya yang satu itu “Ily nanti pulang sekolah free gak?”
Ily sedikit berfikir “gue kayanya gak bisa nemenin lo ke toko buku deh Vin,” jawabnya dengan yakin.
“kamu kok tau kalau aku mau ngajak kamu ke toko buku?” tanya Vina sedikit heran pasalnya tadi saat dirinya bertanya gadis itu tengah tertidur pulas.
“dia mah kalau tidur gak beneran tidur Vin, makanya dia tau kalau lo ngajak kita-kita ke toko buku,” ucap Ami dengan bolpoin miliknya yang masih saja menari di kertas putih miliknya.
“ga usah bongkar-bongkar rahasia gue,” hardik Ily dengan sedikit emosi.
“ih,, ko malah kalian debat sih. Udah ah aku ke toko bukunya sendirian aja,” ucapnya dengan kedua tangan miliknya direntangkan diantara Ily dan Ami.
Ami menoleh kearah Vina berada “beneran? Lo kan sering kesasar,” ucap Ami mencoba meyakinkan Vina dengan keputusannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Algoritma
Teen Fiction"kalau memang sejak awal kamu gak mau menetap setidaknya jangan menjadikan aku bergantung sama kamu," "gue gak nyuruh lo buat bergantung sama gue, itu pilihan lo sendiri. Jangan jadikan gue sebagai alasan yang memang luka itu lo buat sendiri," Vina...