Hai,, jumpa lagi dengan BabyBears
*****
“lo pulang jam berapa goblok!” hardik Vino ketika dirinya mendapati Vina masuk kedalam rumah.
“gue udah laper dari tadi, lo malah asik-asikan pacaran sama cowok gak jelas,” lanjutnya sambil melemparkan bantal kursi yang memang berada di dekat cowok itu.
Vina hanya berdiam diri diambang pintu utama rumahnya, badannya yang sedikit basah lantaran kehujanan saat pulang tadi membuatnya semakin terlihat sangat menyedihkan.
Vino kembali membuka mulutnya “cepetan masak, gue udah nahan laper dari tadi,” ucap cowok itu dengan nada ketus khas Vino.
Dengan sedikit berlari Vina menuju dimana dapur rumahnya berada dan segera memasak telur kesukaan cowok ketus yang kini justru tengah asik menyesap sebatang rokok miliknya.
Vina, gadis berambut sebahu itu memang memiliki dua orang kakak yang semuanya berjenis kelamin laki-laki.
Kakak pertamanya bernama Bastian yang kini sudah menjadi mahasiswa di salah satu universitas di kota jakarta. Bastian sangat menyayangi Vina berbanding terbalik dengan Vino yang justru sangat membenci gadis itu.
Sedangkan yang kedua bernama Vino, cowok itu masih duduk dibangku kelas tiga SMA dan tentu saja satu sekolahan dengan Vina. Memang jarak umur laki-laki itu dengan Vina hanya terpaut satu tahun.
Vino memang sangat benci pada adik satu-satunya itu bahkan saking bencinya Ia dengan Vina, cowok itu tak mau menganggap jika Vina adik dari laki-laki keras kepala itu.
Dirinya membenci Vina lantaran sang bunda telah berpulang sesaat setelah gadis itu lahir dan Vino menganggap Vina lah penyebab dirinya tak lagi merasakan kasih sayang dari seorang ibu.
Vina telah selesai memasak telur kesukaan Vino, dan dengan segera gadis itu menyajikannya tepat di depan Vino yang masih saja menyesap putung rokok miliknya.
Padahal di depan cowok itu sudah ada dua bekas putung rokok yang artinya itu sudah rokok yang ketiga yang cowok itu hisap.
“ini bang makanannya,” ucap Vina dengan sesopan mungkin dan langsung pergi dari hadapan kakaknya yang satu itu.
Gadis berambut sebahu itu tak mau berlama-lama dengan Vino lantaran gadis itu tak mau terlalu banyak menghirup asap dari rokok milik Vino.
Vina memang memiliki riwayat sesak nafas dan Vino tau akan hal itu. Mungkin cowok itu sengaja merokok dihadapan Vina agar penyakit gadis itu kambuh.
Sebisa mungkin Vina menghindari apapun yang membuat sesak nafasnya itu kambuh. Akan berbahaya jika penyakitnya yang satu itu kambuh disaat keadaan rumah hanya ada dirinya dan Vino.
Jika nanti sesak nafasnya kambuh sudah pasti cowok yang notabenya sebagai kakak nya itu tak mau menolongnya walau hanya sekedar mengambilkan obat milik gadis itu.
Sekarang Vina sudah berada dikamarnya dan dirinya berniat untuk mengganti pakaiannya.
Namun niatnya Ia urungkan tatkala dirinya mendengar jika Vino-kakak laki-lakinya itu memanggil nama gadis itu dengan berteriak.
Dengan cepat Vina menghampiri Vino, cowok itu hanya memakan potongan kecil telur yang gadis itu buat tadi.
“lo kalau mau ngeracunin gue jangan pakai garam tolol,” ucap Vino dengan nada tinggi.
Cowok itu melemparkan piring beserta isinya kedinding tepat dibelakang Vina dan tentu saja membuat gadis itu terlonjak kaget.
Jarak antara Vino dengan Vina memang sedikit jauh lantaran memang gadis itu menjaga jaraknya dengan kakak nya yang satu itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/293293777-288-k285660.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Algoritma
Teen Fiction"kalau memang sejak awal kamu gak mau menetap setidaknya jangan menjadikan aku bergantung sama kamu," "gue gak nyuruh lo buat bergantung sama gue, itu pilihan lo sendiri. Jangan jadikan gue sebagai alasan yang memang luka itu lo buat sendiri," Vina...