Beberapa bulan yang lalu, lupa tepatnya kapan, aku (halogreshan/perdana) di dm sama Kak Erdamski (pemilik ide asli dan ide awal). Dia ngajak collab cerita karena katanya dia punya ide cerita sejak dua taun yang lalu, tapi belum punya tokoh sama sekali, belakangan dia baru ngerasa tokoh yang cocok buat cerita dia adalah GreShan.
Pertama kali dia ceritain garis besarnya, tentu saja aku menangis :))) karena sedih, persis yang kayak kalian rasain pas baca part sepuluh. Habis itu aku iya-in ajakannya buat nulis ide asli dia, nah sebelum itu kita bingung judul apa yang pas, sampe akhirnya kepilih lah,
Elegi Sandyakala.
Ga tau ya kalian ngeh apa engga kalo FF ini angst sebelum baca part sepuluh, karena sebenarnya dari judul yang kita pake udah ngegambarin vibes ceritanya, karena,
Elegi, istilah umum dalam kesusastraan yang merujuk kepada syair atau nyanyian yang mengandung ratapan dan ungkapan dukacita, khususnya pada peristiwa kematian. Namun tak hanya kematian, penggunaan kata "elegi" dalam syair atau lirik lagu juga dapat ditujukan untuk menggambarkan perasaan kehilangan. (Wikipedia)
Sandyakala, cahaya merah saat senja.
Elegi Sandyakala, ratapan dukacita ketika senja. Itu lah kenapa senja di cerita ini sangat-sangat banyak dijadikan latar waktu dan suasana.
Tapi kayanya kalian ga ngeh dan yeaaay selamat kalian ikut merasakan plot twist dan kita menangis bersama WKWKKWKWK
Ga kerasa part ini akhirnya kalian baca. Terimakasih kepada kalian yang udah setia nungguin dan bacain semua cerita sampai habis. Terimakasih kepada kalian yang setia ngasih vote dan berkomentar walopun pasti kalian ga suka karena GreShannya sad. Terimakasih banyak pokonya ges.
Oh iya, buat Kak Erdamski, terimakasih banyak karena mempercayakan ide keren ini untuk lahir dan ditulis oleh akun @halogreshan. Terimakasih karena akhirnya aku ngerasain nulis FF tapi pake asistensi, udah kayak orang bener wkwkwk.
Semuanya, jangan lupa bilang makasih sama Kak Erdamski ya (nama akun wp dia Erdamski juga, jadi kalo misal dia komen, sapa aja ges)
Segitu dulu ges, sampai jumpa di cerita-cerita yang lain.
----
Hai Erdam di sini! Terimakasih halogreshan sudah mewujudkan tulisan yang sudah hampir 2 tahun aku simpan rapat-rapat.
Buat aku menemukan Greshan sebagai tokoh utama dalam cerita ini bener-bener seperti menang jackpot. Rasanya kalau bukan Greshan sulit untuk bisa merasakan kehilangan yang mendalam waktu Shani meminta Gracia untuk bangun dan hidup tanpa dia. Momen cerita itu yang bener-bener puncak dari cerita ini jadi berasa sad banget karena Greshan are indeed soulmates in real life, and their friendship are soooooo precious.
Oh iya banyak yang komen agar cerita ini dibikin happy ending, tapi maaf yaaa dari awal cerita ini memang tentang grief dan kehilangan :”). TAPIIIIII, aku bersedia bikin alternate ending sekiranya banyak yang ingin melihat versi lain untuk kisah Elegi Sandyakala ini. Ya tentu saja bukan dengan menghidupkan kembali Ci Shani (maaf guys, aku bukan script writer sinetron Indonesia).
Akhir kata, until we meet again kalau aku punya ide untuk membuat cerita (cerita sedih lagi tentu saja hihihi). Makasih semua yang sudah membaca.
- Selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELEGI SANDYAKALA (By PERDANA X ERDAM)
Fanfiction"Kamu gak usah sok tau deh, yang tau perasaan aku ya aku." "Yaudah kalau gitu coba kamu kasih tau aku kenapa kamu ga bahagia, apa yang hilang dari diri kamu." "Udah aku bilang aku ga tau! pokoknya yang aku tau aku ga bahagia." "Gre, kamu aneh." ...