7 hari,
Sudah 7 hari atensi Taehyung tidak bisa Hoseok lihat. Terakhir kali ia melihat Taehyung saat mereka berkenalan hari itu dan sampai sekarang ia belum juga melihat keberadaannya.
Cemas? Tentu saja. Apalagi Taehyung bukan tipe orang yang akan membolos selama 5 hari tanpa keterangan.
Hoseok sendiri enggan mengunjungi rumah Taehyung takut mengganggu kalau saja keluarga Taehyung sedang melakukan acara.
"Kook, kau serius tidak tau? Dia tidak mengirim surat atau semacamnya?"
Jungkook menghela nafas lalu menatap Hoseok. "Hyung, 5 hari ini kau sudah bertanya sebanyak 15 kali dan jawabannya tetap tidak. Taehyung tidak mengirimkan surat sakit atau izinnya."
Sekarang balik Hoseok yang menghela nafas membuat Jungkook memicing. "Serius, hyung.. kau kenapa? Taehyung itu siapa? Kenapa kau sangat terobsesi dengannya?"
"Entahlah." jawab Hoseok. "Dari awal aku hanya ingin tau saja tentangnya. Tapi sekarang aku ingin melindunginya. Dia seperti membutuhkan pertolongan."
Jungkook terkekeh mendengar omongan Hoseok yang terdengar sangat konyol. "Hyung bercanda? Hyung saja baru kenal dengannya, bagaimana bisa berfikir begitu?"
Hoseok beralih menatap Jungkook. "Jungkook-ah, terkadang luka paling dalam bisa sangat rapih untuk disembunyikan. Tapi orang yang benar-benar memperhatikan bisa tau dimana letak luka itu." ucap Hoseok. "Karena itu, aku melihat luka di sorot matanya."
Jungkook diam, ia tak pernah melihat Hoseok murung seperti ini. Hyung-nya yang ini sangat ceria dan saat sedang sedih akan ketara sekali. Apakah Kim Taehyung memang berperan besar bagi Jung Hoseok?
"Jungkook-ah, aku ingin melindunginya. Seperti seorang hyung yang melindungi adiknya."
•••
Seminggu lalu saat dimana rasa sakit menyerangnya tanpa ampun, kini Taehyung sedang makan di suapi bibi Kyu. Kemarin Taehyung hanya bisa terbaring di kasur karena luka itu, tapi semakin hari keadaan nya sudah lebih baik.
"Sudah." Bibi Kyu tersenyum lalu mengangguk, ia lantas memberikan air minum pada tuan mudanya itu.
"Aku akan les." ucap Taehyung membuat senyum bibi Kyu memudar.
"Tuan muda, istirahatlah." ucap bibi Kyu membuat Taehyung menggeleng lalu mengambil tas nya. "Nanti Mama dan Papa marah kalau aku tidak les."
Bibi Kyu menatap Taehyung prihatin lalu berucap lirih. "Tuan muda."
Saat Taehyung hendak melangkah, bunyi bel pintu menghentikannya. Tubuh Taehyung bergetar takut tanpa dirinya sadari, bagaimana kalau Mama dan Papa nya sudah pulang? Ia baru akan berangkat les.
"Duduklah, jangan khawatir." bibi Kyu membawa Taehyung untuk duduk lalu memberikan senyuman terbaiknya.
Setelah itu bibi Kyu menghampiri siapa sang tamu, dia yakin kalau bukan tuan dan nyonya Kim. Bibi Kyu kaget saat tamu yang berkunjung benar-benar asing baginya.
"Selamat sore, Bi." sapa orang itu dengan senyum ramah- Jung Hoseok.
"Sore." jawab bibi Kyu. "Ada keperluan apa, Tuan?"
"Saya teman sekaligus hyung-nya Taehyung, apa dia baik-baik saja? Dia sudah 5 hari tidak masuk." tanya Hoseok.
Bibi Kyu tersenyum, merasa lega karena Taehyung tidak benar-benar sendiri. Ia memberi jalan pada Hoseok untuk masuk lalu mempertemukan nya dengan Taehyung yang masih duduk diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jamais Vu
أدب الهواةTolong beri aku penawarnya, obat yang akan membuat jantungku kembali berdetak. Short Story Brotherhood | Family HopeV as Main Character! 6th Book; Completed.