[🤍🤍🤍]
"Dunia memang penuh dengan kejutan, tapi ini terlalu mengejutkan!"
"Ah jadi para Alpha itu mempunyai kedudukan terbesar terlebih lagi Alpha dominant."
"Omega lebih lemah bahkan fisik nya lebih lemah dari Beta, namun kekuatan nya bisa diandalkan."
"Feromon itu aroma dari tubuh para Alpha dan Omega, ah pantas saja tadi aku menghirup bau Citrus dan lemon segar dari Pangeran Jeno."
"Baiklah,"
Renjun menutup buku tebal nya setelah membaca seluruh nya, jangan heran karna itu lebih lagi dengan Renjun yang notabene nya rajin dan gemar sekali membaca.
"Aku sudah mengerti semuanya, Omega akan mengalami heat sekali dalam sebulan berarti aku pun begitu."
"Tapi kapan terakhir kali aku heat?"
Renjun berfikir sejenak sebelum akhirnya mendapat ide yang bagus.
"Ah, aku tanya Bibi Kwang saja."
Setelah berkata begitu, Renjun segera menaruh buku pada tempatnya dan berlari mencari seseorang.
"Hey, Renjun!" Suara lantang memenuhi koridor membuat Renjun memberhentikan langkahnya.
"Kenapa kau berlari? Ada masalah atau perlu bantuan?" Tanya Hendery yang baru saja berdiri disebelah Renjun.
"Tidak, tidak ada masalah."
"Aku— aku hanya sedang berolahraga." Kata Renjun sedikit gugup, mata nya terus menatap ke segala arah supaya dirinya tidak merasa terintimidasi oleh tatapan sang Kakak.
Iya, Hendery adalah pangeran kedua setelah Lucas. Sementara Renjun adalah pangeran terakhir yang berakhir juga dengan status Omega.
"Baguslah, omong-omong handphone mu sedari tadi berdering di kamar jadi aku membawa nya. Niat ku ingin mencari mu tapi karna sudah bertemu disini jadi," Ucapan Hendery terjeda saat dia merogoh saku didalam baju kerajaannya.
"Ini handphone mu, aku ingin berlatih pedang lagi bersama Lucas Hyung." Hendery menyodorkan sebuah Handphone berwarna coklat tua yang begitu terlihat elegan.
"Aku pergi dulu, mungkin Lucas Hyung sudah menunggu."
"Teruslah berolahraga!" Kata Hendery sebelum akhirnya pergi dari tempat Renjun berdiri.
"Ah ternyata tidak terlalu kuno juga disini." Renjun menatap handphone yang kini berada didalam genggaman nya.
"Ah iya, aku lupa harus bertemu dengan Bibi Kwang!"
Renjun menaruh Handphone miliknya didalam saku nya lalu kembali berlari lagi.
"Bibi Kwang!" Seru Renjun yang masuk begitu saja dmelihat wanita paruh baya itu sedang membereskan kamarnya.
Tubuh Bibi Kwang sedikit terlonjak karna seruan yang keluar dari mulut Renjun.
"Astaga pangeran, hamba terkejut." Bibi Kwang mengelus dada nya untuk menormalkan jantung nya yang berdegup tak berberaturan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mission || NORENMIN
FanfictionKisah tentang Renjun yang diberi 'penawaran' menarik oleh pemuda yang tidak ia kenali dan lebih bodoh nya Renjun menjawab 'iya' tanpa tahu resiko apa yang akan dia alami selanjutnya. "Menyatukan apa yang seharusnya bersatu," "Yaitu persahabatan." ⚠️...