03

330 40 0
                                    

"Soonyoung, ih! Jangan ganggu aku, ini es krimnya meleleh"

Kecupan di punggung tangan.

"Astaga, Soonyoung!"

Cubitan gemas di sebelah pipinya.

"Yak!"

Kecupan singkat di bibir yang sedari tadi mengeluarkan protes.

"Mau mati, hah?!"

Berhenti, nada kelewat jengah dari pemuda kelahiran November itu sukses membuat Soonyoung menghentikan segala aksi jahilnya yang sedari tadi tak berhenti mengganggu kegiatan makan es krim sang kekasih mungilnya.

"Hehe. Ampun yang mulia" mohonnya sambil menyatukan kedua telapak tangannya didepan wajah.

Jihoon mendengus kesal. Mengabaikan rengekan maaf dari sang lelaki yang salahnya berstatus sebagai kekasihnya itu.

"Sayaaaang~"

"Jihoonnie Sayaaaaang~"

"Jagiyaaaa~"

"Babyyyyy~"

"Cutieee~"

"Kesayangannya Kwon Soonyooouung~"

Plak.

"Diamlah, astaga" meskipun tangan memukul keras lengan lawan bicaranya, dan mulutnya berucap ketus, tapi tindakan itu justru berbanding terbalik dengan reaksi pipi dan suara gemuruh jantungnya.

Dalam hati merutuki mulut kelewat manis Soonyoung yang dengan lancarnya mengeluarkan berbagai jenis panggilan yang menggelikan tapi sialnya disukainya.

Cup.

"Gemas banget sih, pipimu terbakar Sayang" tak pernah puas menyaksikan kegemasan si pemuda Lee, Soonyoung selalu bergerak kelewat cepat untuk mengecup hidung Jihoon.

Mengabaikan delikan tajam, dengan kepalan tangan yang lagi-lagi mengenai bahunya yang terbalut kemeja putih polos dengan satu kancing yang terbuka.

"Oke oke, aku berhenti Sayang"

Soonyoung menyerah melihat Jihoon yang masih menatapnya emosi, kedua tangannya terangkat disisi kepala tanda menyerah.

"Sekali lagi bikin kesal, gak ada peluk. Gak ada cium. Gak ada cuddle. Se.ming.gu"

Mata sipit sang model tampan itupun melotot hendak protes dengan ancaman Jihoon yang tidak main-main.

"Ta-"

"Protes? Kutambah jadi sebulan mau?"

"Hehe, jangan dong Sayang. Aku bisa mati kalau gitu" ujarnya memelas.

"Makanya diem!"

"Baik, bos" ujar Soonyoung dengan tangan bergerak seperti seolah mengunci mulutnya.

"Ayo jalankan mobilnya, nanti kemaleman" perintah Jihoon setelah menandaskan isi es krim dan membuang cup kosong itu kedalam plastik.

"Mau cari dimana?" tanya Soonyoung sembari memasangkan seatbelt sang kekasih dan kemudian memasang miliknya sendiri.

"Ke pusat belanja yang dekat apartemen aja, biar nanti bisa ngejar jam makan malam. Aku mau masak" jawabnya yang diangguki Soonyoung.

Akhirnya mobil yang ditumpangi keduanya pun meninggalkan kawasan taman yang sejak setengah jam yang lalu mereka kunjungi.

Awalnya Jihoon mengatakan ingin makan es krim dijalan saja agar menghemat waktu karena mereka sudah merencanakan sejak kemarin ingin berbelanja beberapa bahan untuk tugas kuliah Jihoon.

Living Together | SoonhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang