Aku menyayangimu dengan rasa tulus, aku mencintaimu dengan sepenuh hati, aku memperjuangkanmu dengan sangat. Namun aku kecewa begitu hebat saaat kamu melukaiku dengan mudah
benar kata orang jangan menyayangi dan mencintai seaeorang terlalu tulus karna hanya akan berakhir luka dan kekecewaan. Terimakasih S" Dek kenapa bilang gitu, katanya kamu semangat ada adek kamu itu, apa adek kamu itu ngebuat kamu kecewa" tanya ali seraya memeluk alisya.
"engga kak tapi aku sadar aku gak bakal sembuhkan, obat obat itu gak berguna ka, aku malah buat satu orang lagi yang kalo aku pergi akan sedih, ka aku sayang kaka dan adek aku tapi pasti suatu waktu aku akan pergi ninggalin kalian berdua " jelas alisya seraya menagis di dalam pelukan ali.
" Dek kamu pasti sembuh " ucap ali mengencangkan pelukannya.
" kapan ka, sakit itu terus dan selalu dateng ka, aku mau sembuh tapi kayanya gak bakal pernah " ucap alisaya menangis sejadinya.
ali hanya terdiam sungguh, ali mengerti sangat mengerti adiknya ini tersiksa karna penyakit siala ini bahkan jika boleh dan bisa ali sangat bersedia bertukar posisi dengan sang adik.
"ka aku capek " ucap alisya melemah lalu tak sadarkan diri.
" dek kamu bangun dek" ucap ali langsung mengendong alisya ke kamarnya.
" pelayan " teriak ali yang menggema di seluruh rumah.
"iya tuan " ucap semua pelayan yang sudah berkumpul.
" pangil dokter yang biasa menangani alisya, dan siapkan ruang rawat yang diatas " jelas ali teriak.
" baik tuan " ucap semua lalu melaksanakan tugas masing masing.
" cepatt " teriak ali lagi.
Saat ini rahannya mengeras, tangan mengepal entah marah karna apa, mata ali juga memerah entah karna marah akan apalah, atau karna menahan air mata.
" tu tuan ma maaf, ruang rawat dia atas juga dokter su sudah diluar" ucap pelayan dengan sedikit terbatah batah.
Ali tidak menjawab apapun ia hanya megendong alisya menuju ruang rawat yang berada dirumah ini.
wajah Ali sungguh sangat menakutkan, hal ini selalu terjadi jika kondisi Alisya memburuk. Namun semua pelayan tetap merasa ketakutan yang sama.
skip
" Gimana alisya " ucap ali khawatir namun dengan nada dinginya.
" Tuan nona alisya drop lagi sepertinya 2hari ini nona alisya tidak meminum obatnya. Itu membuat kondisi nona memburuk " jelas dokter.
" kamu jaga disini panggil lagi beberapa suster untuk mengecek dan menjaga alisya selalu " ucap ali tegas.
" Baik tuan" ucap dokter cepat.
SKIP
DIRUANGAN ALISYA." Dek bangun dong kamu harus sembuh, kaka hanya punya kamu di dunia ini dan hanyak kamu yang paling berharga dihidup kaka" ucap ali lembut sembari menggengam tangan alisya tak terasa air matanya menetes.
" emm dek kamu uda makan belum " eluh alisya yang masi belum tersadar.
Ali mendengar dengan jelas apaa yang di katakan adiknya dalam keadaan tak sadar.
dek spesial spesial itu kah, adek kamu itu bahkan dalam keadaan kamu yang gak sadar kamu masi mengkhawatirkan dia apa spesial nya dia sampe kamu memanggil dia bukan kaka bantin ali.
" maaf tuan, saya mendengar nona berbicara barusan apakah nona mempunyai adik " tanya dokter.
" engga, apa urusan anda " ucap ali dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Love
Teen Fictioncinta satu kata berbagai rasa misalnya senang, sedih, jujur, kebohongan, ngambek, marah, kecewa, bahagia, rindu, cemburu, curiga, salah paham, berantem dlln. cinta dan benci beda tipis. Dan biasanya kalo udah nyaman biasanya sayang terus cinta deh. ...