1 tahun kemudian
Busan, 3.45 pm
"UWAHH!!"
"Berisik, Ren. Jangan teriak seperti itu nanti kita dibilang kampungan." ujar Mark sambil menjitak kepala Renjun.
"Ish! Sakit tau Mark!" Renjun menggerutu sambil mengelus kepala nya yang habis dijitak oleh Mark.
"Habisnya aku akan tinggal di asrama sebesar ini." kata Renjun, "Busan memang keren."
"Haahhh..." Mark menghela napas panjang lewat mulutnya, "Ini kan akademi Culture Technology tingkat SMA, asrama Neo Culture."
"Aku tidak mengerti tapi aku senang sekali tinggal di asrama semewah ini." Renjun melompat girang lalu berputar-putar.
Mereka memasuki asrama besar itu kemudian menghampiri satu orang laki-laki yang berjaga, yang menyimpan kunci kamar di asrama ini.
"Aku atlet Yang-gung dari SMP Seoul Junior School, Huang Renjun. Kamarku nomor berapa?" tanyanya pada laki-laki itu.
"Dua ratus lima di lantai dua."
"Baik terima kasih!!" Renjun mengambil kunci yang disodorkan oleh laki-laki itu.
"Kamarku nomor dua ratus sepuluh." ujar Mark.
"Tidak apa-apa yang penting kamar kita berada di lantai yang sama."
"Katanya satu kamar berdua? Aku sekamar dengan siapa ya? Temani aku ke kamarku dulu dong, Mark." pinta Renjun membuat Mark memutar bola mata jengah.
"Merepotkan saja, padahal aku lelah."
"Ayolah~" rengek Renjun.
"Iya iya ayo."
Renjun jalan di depan Mark dan ketika dia berbelok menuju tangga ada beberapa kardus yang jatuh dari atas.
Mark langsung mendorong Renjun ke dinding dan tubuhnya menghalangi agar benda-benda itu tidak menimpa Renjun.
Tanpa sadar jarak keduanya sangat dekat. Kini keduanya saling bertatapan sampai ada seseorang menegur mereka.
"Bisa kalian lakukan itu di tempat lain?"
Mark langsung buru-buru menjauh dari Renjun. Tampak ada seorang laki-laki berkacamata hitam berdiri tak jauh di samping mereka.
Laki-laki asing itu hanya menggeleng kemudian pergi lagi dari sana.
"Yaampun, maafkan saya anak-anak." ujar seorang pria paruh baya yang langsung memunguti kardus-kardus yang berantakan itu.
"Tidak masalah, biar kami bantu."
Lalu Mark dan Renjun membantu membereskan kardus-kardus yang berserakan itu.
▪▪▪
"Huwaaa akhirnya selesai!" Renjun meregangkan otot lengan nya, ia baru saja selesai merapikan barang-barang nya di kamar.
Tadinya Renjun ingin langsung tidur tetapi ia tidak sengaja melihat sebuah buku bersampul coklat yang tergeletak di sampingnya, lantas Renjun mengambilnya dan membaca nya.
"Buku harian Donghyuck." gumamnya dan tiba-tiba dia kembali merasakan sakit yang sama seperti satu tahun yang lalu.
Renjun tidak akan pernah melupakan itu semua.
"Aku tidak bisa melupakannya." Renjun memeluk buku itu, "Busan.. adalah kota lahirnya dan Busan juga adalah tempat peristirahatan terakhirnya."
Mata Renjun mulai basah, dada nya sesak setiap ia mengingat laki-laki itu.
"Aku merindukanmu..."
"Aku ingin bertemu denganmu Donghyuck..." dan detik itu Renjun terisak pilu sambil memeluk buku harian milik Donghyuck.
▪▪▪
"GAWATT!! BAHAYA!! AKU TERLAMBAT!! TIDAK!!" teriak Renjun sambil berlarian menuju area sekolah, "Aku pasti terlambat upacara masuk sekolah. Gawat aku pasti dihukum."
Renjun terus saja berlari sambil menjinjing tas nya. Ngomong-ngomong, Mark juga tidak mengabari nya. Mark seperti hilang begitu saja sejak semalam.
"Ya tuhan tolong! Aku benar-benar terlambat."
"Kalau begitu bolos bersamaku yuk?"
Langkah Renjun tiba-tiba terhenti, tubuhnya membeku. Perlahan ia berbalik untuk melihat siapa yang baru saja berbicara.
Tunggu...
Dia...
Bukannya dia...
Renjun hampir saja lupa bernapas saking tidak percaya dengan apa yang dia lihat sekarang.
Laki-laki yang kini berhadapan dengannya itu tersenyum dan menampilkan deretan gigi-giginya.
"Tidak mau, ya? Baiklah! Aku duluan!" laki-laki itu kemudian berlari.
Renjun berkedip ketika angin yang ditimbulkan laki-laki itu menyapu wajahnya. Renjun berbalik cepat, benar-benar tidak bisa mempercayai apa yang sudah terjadi.
"D-Dong.. hyuck?" ucap Renjun pelan.
Jauh di depan sana, laki-laki tadi berbalik sementara dan memberi sebuah kedipan ke arah Renjun.
"Donghyuck... masih hidup."
▪▪▪
Jangan lupa vote & komen ♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream About The Day | Hyuckren
FanfictionI'm afraid that this is all just a dream, but I'm also afraid that the dream will come true • | bxb • | homophobic? left this ©niki, 2022