▪▪▪
Di depan ruang kelas 3A Sekolah Menengah Pertama..."Tadi pagi..." ucapnya dalam hati dengan tubuh membeku, "Lee Donghyuck... meninggal dunia."
Eh... me.. meninggal..
"Kalian semua, mungkin ingin mengucapkan selamat tinggal, tapi..." suara sang guru menggantung seraya menghela napas, "Karena acara pemakamannya dilakukan di Busan--"
"BOHONG!!" teriak seorang laki-laki sambil memasuki ruang kelas itu dan menggebrak meja yang ada di depan sang guru, "ITU BOHONG!!"
Guru itu terkejut ketika salah satu siswa dari kelas lain masuk ke dalam kelasnya sambil berteriak.
"Ren..." ucap sang guru, "Kamu..."
"NGGAK!! Ini aneh... habisnya, terakhir kulihat... DIA SEHAT SEKALI KOK!" katanya kembali berteriak dan menatap guru itu dengan mata basahnya.
Beberapa siswa yang ada di kelas itu pun menghampiri laki-laki itu --Renjun-- dan menenangkannya.
"Te... tenanglah."
"Iya, jangan seperti itu di depan guru."
Renjun mengepalkan kedua tangan nya lalu secepatnya dia berlari dan keluar dari kelas itu.
"RENJUN!!" teriak salah satu siswa laki-laki di kelas itu, "TUNGGU!!" dia ikut berlari untuk menyusul Renjun.
"RENJUN KAMU MAU KEMANA??!" laki-laki itu terus mengejar Renjun dan larian remaja itu cukup cepat dan membuatnya kewalahan untuk mengejar.
Sampai dimana laki-laki itu berada di halaman belakang sekolah, melihat Renjun yang berlutut di bawah hujan.
Dia... meninggal?
Padahal sudah janji...
"Pasti bohong..." gumam Renjun, "Meninggal katanya? Tidak mungkin."
"Donghyuck..." rintihnya sambil mengelus kedua lututnya akibat terjatuh, "Sakit..."
"Kamu basah kuyup." ujar seseorang yang berada di belakang Renjun sambil memegang payung.
"Jangan pedulikan aku." sahut Renjun cuek.
"Kamu.. suka padanya, ya?" tanya Mark pada remaja di depan nya.
"Aku tidak tahu." jawab Renjun, "Tapi yang ingin aku lakukan sekarang adalah bertemu dengannya."
Mark menarik pergelangan remaja itu dan membawa nya menuju keluar sekolah.
"Mark.. k.. kita mau kemana?"
Mark tidak menggubris dan terus membawa Renjun berjalan, sampai akhirnya mereka berhenti di depan sebuah rumah.
"Ini rumah Donghyuck. Aku menanyakan nya pada pak guru, mungkin benar."
Renjun menatap rumah itu. Renjun baru tahu rumah kediaman Donghyuck. Mereka berdua adalah teman yang jarang sekali bertemu dan sekalinya bertemu... mereka selalu saja berkelahi dan berdebat.
"Ini ya rumahnya?" Renjun bergumam.
"Eh..." suara Mark, "Ada seseorang yang keluar."
Renjun menoleh, ia melihat seorang wanita tua keluar dari rumah bersama seorang pria berpakaian formal dengan payung hitam di tangan nya. Sepertinya mereka akan masuk ke dalam sebuah mobil sedan yang terparkir disana.
"TUNGGU!!" Renjun berlari mendekati wanita tua itu diikuti oleh Mark.
"Eh, saya?" wanita tua itu menunjuk dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream About The Day | Hyuckren
FanfictionI'm afraid that this is all just a dream, but I'm also afraid that the dream will come true • | bxb • | homophobic? left this ©niki, 2022