Shaka Oh Shaka

Chapter 1

Pagi ini Ocel sibuk memilih baju mana yang sekiranya dapat ia pakai untuk pergi menonton penampilan Shaka. Senyumnya merekah, Ocel benar-benar nampak sumringah.

Semenjak pengumuman pemenang giveaway dua hari yang lalu, entah mengapa hari Ocel menjadi sangat berwarna. Mengingat ini akan menjadi kali pertamanya bertemu dengan Shaka Antares, idolanya sejak sepuluh tahun terakhir.

Ocel dan Shaka adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Kira-kira begitu kata keluarga dan teman-teman Ocel. Sejak kecil, gadis itu sudah banyak mendengarkan lagu seorang Shaka Antares. Ia mulai mengenal Shaka sejak penampilannya sebagai peserta di sebuah ajang bernyanyi di tv nasional. Saat itu Shaka berhasil keluar dengan meraih juara pertama, dan hal itu juga yang pada akhirnya membuat Shaka kecil dikenali banyak orang.

"Akhirnya ya, Cel?" tanya Ican di telefon.

Ocel sibuk mencoba baju sembari menaruh panggilan Ican pada mode pengeras suara.

"Akhirnya, Can!!!" balas Ocel semangat.

Ican terkekeh. "Sayang banget si Carla ga bisa ikut.." sesal pemuda feminin tersebut.

Ocel berdecak. "Tau, nih! Coba aja dia ikut! Kita kan jadi ga usah repot-repot naik kereta!" protesnya menjeda pose-nya di kaca.

"NAH! ITU DIA!"

Di tengah obrolan mereka,

Jegrek!

"Dek, gue pergi dulu, ya?" pamit Chandra, kakak pertama Ocel.

Ocel hanya menoleh sekilas kemudian mengangguk.

"Jaga rumah baik-baik!"

"Iya.."

"Nanti konser jam berapa?" tanya Chandra yang masih berdiri di ambang pintu.

Ocel berpikir sejenak. "Hngg, jam 6 acaranya. Tapi gue sama Ican berangkat bentar lagi. Iya kan, Can?"

"Iyaa! Ini udah mau jalan ke rumah lo!"

Chandra mengangguk mengerti.

"Yaudah kalo gitu. Ati-ati!"

"Iya!"

Chandra mulai berjalan keluar. Namun, beberapa saat kemudian ia kembali masuk menatap adik bungsunya.

"Eh, iya! Lupa bilang!" katanya sembari kembali membuka pintu.

"Apa?"

"Nanti Edgar mau kesini."

"Oooh ok- HAH? EDGAR MAU KESINI!?"

***

"Yang bener aja dong, Mi? Masa aku mau konser harus jagain Edgar dulu???" protes Ocel di telefon.

"Ayolah, dek.. Kasihan si Edgar, masa sendirian di rumah? Dia kan masih kecil.." rayu Mami yang saat ini sedang ada perjalanan bisnis di luar kota.

"Ya iya, aku tau, tapi aku kan mau konser, Mi! Emang Teh Inez sama Bang Chandra ga bisa apa?"
Mami mengendus pasrah.

"Gak bisa, dong.. Mereka kan ada acara.."

"Ya kan aku juga ada acara, Mi! Ah, kebiasaan nih, urusan begini selalu aja aku yang ditumbalin!"

"Bukan ditumbalin.. Lagian kamu kan cuma ke konser, Dek.. terlambat gapapa, kan?" Ocel memejamkan matanya, mencoba untuk meredam amarah.

"Kebiasaan. Mami, Bang Chandra, sama Teh Inez tuh emang kayaknya selalu ngeremehin aku, ya?" sindir Ocel.

"Bukan gitu, d-"