Chapter 3

2.2K 476 3
                                    

Ocel terduduk lemas di dalam mobil yang membawanya pulang. Tatapannya kosong memandang jalan, namun bibirnya masih tersenyum senang.

Jam telah menunjukkan pukul 9 malam, yang artinya, rangkaian penampilan Shaka Antares telah resmi selesai.

"Cel, liat video-video lo tadi, dong! Punya gue pecah semua, nih!" kata Ican sambil cemberut memandangi layar handphonenya.

Ocel pun mengangguk, kemudian membuka handphonenya perlahan. Tubuhnya masih kebas tiap kali membayangkan tatapan Shaka kepadanya di depan toilet tadi. Namun ia tetap berusaha untuk melanjutkan hidupnya meskipun hati ingin pingsan.

"Yang Shaka ngelempar air ke penonton tadi lo dapet gak?" tanya Ican penasaran. Pemuda itu mengambil handphone Ocel dari tangan sang empunya .

"Dapet! Gue videoin dari awal sampe akhir! Tapi kayaknya goyang-goyang deh, Can.." ujar Ocel sambil mengintip.

Keduanya pun mulai menonton video yang Ocel ambil. Dan tidak seperti dugaan mereka, video Ocel ternyata memiliki kualitas yang luar biasa. "Anjir! Jernih banget Cel suaranya!" puji Ican seraya mendekatkan speaker handphone Ocel ke kupingnya.

Ocel pun ikut menajamkan telinganya. Kemudian kagum sendiri. "Ini kayaknya gara-gara lo lemes selama konser dah HAHAHA" ejek Ican.

"Sialan! Tapi kayanya iya, deh... coba-coba gue mana!" Ican menyerahkan handphone itu ke tangan Ocel, membiarkan gadis itu memperhatikan dengan lebih seksama.

"Ih iya! IH SENENGG! Mana pas banget lagi Shaka ngelempar airnya ke arah gue!!" seru Ocel sumringah.

Mereka berdua pun tertawa menikmati rekaman-rekaman yang mereka ambil saat konser tadi. Sesekali mengingat soal kejadian tak terlupakan yang Ocel rasakan dengan idola nomor satunya.

***

"DAHHH KAK SHAKAAAA!!!" Shaka tersenyum lebar, melambaikan tangannya tinggi melepas kepergian Yasmin yang mengintip dari jendela mobil.

"Dadaaahhh!"

Shaka berjalan masuk ke mobilnya diiringi Hendi yang selalu menemani.

"Balik ke apart atau ke rumah, Shak?" tanya Hendi.

"Apart aja, Hen." Shaka merebahkan tubuhnya lalu memejamkan mata sejenak sebelum teringat akan sesuatu. "Eh, Hen!" panggil Shaka.

Hendi yang duduk di kursi samping mengemudi pun menoleh ke belakang. "Kenapa, Shak?" tanya Hendi.

"Lo videoin gue kan tadi?" tanyanya penasaran. Hendi mengangguk. "Videoin kok, ada di instagram Biru."

"Videoin pas gue lempar air, gak?" tanya Shaka sembari menegakkan posisi duduknya. Seakan-akan hal ini merupakan sesuatu yang begitu penting dan harus diselesaikan saat ini juga.

"Yahh! Kaga! Abis lo ngelemparnya tiba-tiba banget sih, Shak.." sesal Hendi.

Shaka pun memasang ekspresi kecewa. Menghela nafasnya perlahan, lalu berpikir sejenak. "Tadi lo dikasih dokumentasi MMF kan?? Ada videonya gak??" tanya Shaka menggebu-gebu. Sepertinya ia benar-benar ingin mendapatkan momen tersebut.

"Mana ada, tadi MMF cuma ngasih foto-foto doang. Ga ada videonya."

"Yahh!"

"Emangnya kenapa sih?" tanya Hendi. Shaka menghembuskan nafas sembari menyenderkan punggungnya.

"Ya gapapa, pengen liat aja. Abis tadi lumayan pecah pas gue lempar air.."

Hendi mengangguk setuju. "Iya, sih.. Wah, tapi emang pecah banget sih hari ini.." puji Hendi.

"Hm, nanti deh, gue cariin videonya. Kalo nemu gue kasih," sambungnya.

***

"APA?! LO KETEMU SHAKA!?" seru Carla dari layar laptop. Iya, saat ini Ocel, Ican, dan Carla sedang melakukan video call.

"IYA, CARRR! GILA GA SIHHH! Duhh- gue bayanginnya pengen nangis lagi deh.." ungkap Ocel dengan mata berkaca-kaca.

Carla masih membeku tak percaya.

"Wah, Car! Nyesel abis sih lo gak ikut! Pecah banget anjir!! Mana kita berdiri di depan lagi!" pamer Ican yang sedang menginap di rumah Ocel.

"IYAAA! Gue liat dari story-nya Ocel yang Shaka ngelempar air! Pecah banget! Eh, bentar bentar! Tapi gue masih ga nangkep! LO KOK BISA KETEMU SHAKA DI TOILET!? GIMANA CERITANYA1?" tanya Carla menggebu-gebu.

Ocel tersenyum, kemudian menutupi wajahnya yang kembali memerah. "Aduh! Car! Nih ya, jadi tadi tuh gue kan bawa Edgar-"

"LO BAWA EDGAR?! KE FESTIVAL!?"

"IYAAAA! BENTAR! Dengerin duluuu!" ucap Ocel.
"Oke oke, lanjut.."

"Nah! Pas lagi nunggu acaranya mulai, tiba-tiba Edgar kebelet boker! Trus yaudah, gue bawa deh dia ke toilet. Ehh, pas sampe di toilet, Edgar gak mau masuk toilet cewek! Jadi yaudah gue titipin dia ke stranger yang kebetulan ada di deket sana! DAN LO TAU!"

"APA? STRANGERNYA SHAKA!?"

"IYAAAAAAA!"

"AAAAAAAAAAA IH! CEL! LO LUCKY BANGET DEMI APA!?!"

Mata Ocel kembali berkaca-kaca seusai menceritakan kronologi itu. Bertemu dengan Shaka Antares secara langsung adalah sebuah keajaiban terindah yang pernah terjadi pada hidupnya sejauh ini. Jadi tidak heran kalau selama penampilan Shaka tadi, Ocel hanya dapat menatap pemuda itu kosong sambil merekamnya di dalam diam.

"Trus lo tau gak sih, Car!"

"Apaan?"

"SI OCEL SEMPET KENALAN SAMA SHAKA!" ujar Ican penuh semangat.

Ocel kembali menutup wajahnya malu.

"SERIUS, CEL!? JADI SHAKA TAU LO DONG?!"
Ocel mengangguk cepat.

"AAAAA OMG, CEEEL! AKHIRNYA! Gak sia-sia lo ngefans dia dari jaman Idola Mungil sampe sekarang! Akhirnya dia tau lo idup juga!" balas Carla penuh haru.

Ocel pun cemberut, lalu meneteskan air matanya perlahan. Ican dan Carla yang menyaksikan hal itu pun tertawa. "KOK NANGIS SIHHH!" seru Ican sambil memeluk Ocel erat. Gadis itu menyembunyikan wajahnya di bahu Ican, dengan tangisan yang semakin deras.

"HUHUHU GUE SENENG BANGET, CAAAN, CAAAAR!" ungkapnya penuh air mata.
Kedua sahabatnya hanya dapat tergelak melihat tingkah Ocel. Namun mereka maklum karena tahu betul, sesuka apa gadis itu dengan seorang Shaka Antares.

Shaka Oh Shaka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang