03. This is Barbara

59 11 32
                                    

Ditulis oleh: Imah224

Ditulis oleh: Imah224

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💀💀💀

03. THIS IS BARBARA

Barbara memasuki kafe itu dengan langkah anggun. Penampilannya terlihat begitu feminin seperti cewek pada umumnya. Dres biru selutut dan high heels dengan tinggi sekitar 5 cm. Ditambah lagi dengan rambutnya yang tergerai.

Barbara melihat pojok kafe itu masih kosong. Ia pun lebih memilih duduk di pojok saja. Karena ketika ia di posisi itu, pandangannya lebih bebas.

Seorang waiter menghampirinya dan menyerahkan daftar menu. Barbara hanya melihat menu itu sebentar.

"Milk tea satu ya," ucapnya.

"Baik, Mbak. Mohon ditunggu ya." Waiter itu pun berlalu dari hadapan Barbara.

Barbara mengamati sekeliling, tak ada siapa-siapa. Targetnya belum datang. Ya, kali ini Barbara ingin mengintai orang yang ia incar. Berdasarkan data yang ia dapatkan, orang itu sering datang ke kafe ini.

Tak perlu menunggu lama, waiter itu datang dengan membawakan secangkir milk tea untuk Barbara.

"Thanks," ucap Barbara ketika waiter itu menyodorkan milk tea untuknya. Barbara tersenyum tipis. Lantas, ia pun membuka ponselnya.

"Kenal sama orang ini ga? Atau pernah liat gitu?" tanya Barbara seraya menyodorkan ponsel miliknya.

Si waiter menatap intens foto yang diperlihatkan Barbara. "Ini anak pemilik kafe ini, Mbak. Biasanya dia sering ke sini sama temen-temennya atau ga sama pacarnya. Saya kurang kenal sama dia. Memangnya kenapa Mbak tanya soal dia ya?"

"Ga kenapa-napa. Saya sering liat dia di sekitaran jadi. Jadi mau tau aja gitu, hehehe. Btw, hari ini kira-kira dia ke sini ga?"

"Maaf, Mbak. Saya kurang tau," ucap si waiter dengan wajah sedikit tak enak.

"Oke, makasih ya."

Satu jam kemudian...

Barbara sudah lumayan lama di kafe ini. Tapi orang itu belum juga menampakkan batang hidungnya. Ia menggerutu kesal lagi. Tapi kali ini ia juga salah.

"Harusnya tadi gue pastiin dia ke sini apa ga. Bodoh, kenapa gue seceroboh ini sih. Nongkrong ga jelas kayak gini." Barbara menghabiskan minumnya. "Biar aja deh, jarang-jarang kan gue bisa nongkrong kayak gini. Ga asik juga kalau sendirian gini. Au ah, bodo amat. Yang penting gue udah bisa tenang."

Karena lelah menunggu, Barbara bangkit dari tempat duduknya. Ia menuju meja kasir dan membayar minuman yang tadi dipesannya.

Ia keluar kafe dengan senyum manisnya. Kali ini bukan senyum terpaksa. Senyum di wajah cantiknya itu memang senyum ikhlas. Meskipun ia belum menemukan apa-apa tentang targetnya, setidaknya ia bisa santai sesaat. Menikmati kehidupan yang berbeda dari hidup yang selama ini dijalaninya.

REVENGE VIP [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang