0.0

215 18 0
                                    

Jakarta, Indonesia, berita hari ini: Sebuah motor Yamaha YZF-R15 terlibat kecelakaan tunggal pada hari Sabtu, 8 Januari sekitar pukul 20.30 di daerah Jalan Raya Merdeka. Kendaraan tersebut dikemudikan oleh seorang remaja laki-laki berinisial R. Pada saat kejadian yang terekam kamera pengawas CCTV,  terlihat bahwa pengendara hilang kendali hingga menabrak trotoar. Saat ini korban sudah dilarikan ke rumah sakit Medika untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut serta menjalani visum.

Ara buru-buru menutup ponselnya yang baru saja menampilkan sebuah artikel yang sempat menjadi trending di media sosial dan juga di sekolahnya. Berita kecelakaan tadi malam membuat notif berbagai grup di ponselnya menjadi ramai.

Napas Ara sedikit memberat saat ia membaca dengan jelas siapa sebenarnya pemuda berinisial R ini dari grup angkatannya. Pemuda yang sangat ia kenal, tidak, tepatnya pemuda yang jelas dikenal satu sekolahnya. Pemuda yang disayang banyak orang di sekolahnya.

Rafardhan Sayudha.

Di grup angkatannya sedang ramai membicarakan apa penyebab kecelakaan si ketua geng besar di sekolahnya itu. Bahkan teman-teman Rafa sama sekali tidak mengkonfirmasi apapun. Mungkin saja mereka juga sama tidak tahunya mengingat polisi yang ada di TKP tidak memberitahu penyebab kecelakaan Rafa dan juga cowok yang menjadi korban itu kini masih belum sadar.

"Ara." Panggilan itu membuat perempuan bersurai hitam panjang menoleh. Menatap pria setengah paruh baya yang baru kembali dari depo farmasi. Mengambil kebutuhan obat untuk dirinya yang diresepkan dokter.

"Udah selesai, Yah?" Rama— Ayah Ara— mengangguk. Kemudian menggandeng tangan putri kesayangannya untuk berjalan bersama keluar dari kawasan rumah sakit.

Orang-orang yang berlalu-lalang di koridor dengan santai, atau ada pula yang terburu-buru menjadi pemandangan yang kini Ara lihat. Bau khas rumah sakit yang sudah tak begitu asing sejak setahun ini menyeruak masuk ke rongga hidung Ara.

Langkah kaki Ayah dan anak itu berhenti tepat di sebuah ruangan yang sama sekali tak Ara kenal. Namun seseorang yang sedang duduk di depannya, seseorang yang baru saja ia datangi 20 menit yang lalu itu membuat langkah Rama mendekat, sekaligus membawa Ara untuk ikut.

"Rivan?" Si empu nama mendongak. Menatap Rama dan juga Ara yang sudah berdiri di depannya.

"Loh, Om? Belum pulang?" Tanya Rivan. Dokter yang Ara baru temui sekaligus Kakak Sepupunya itu kembali menyalami Rama dan mempersilahkannya untuk duduk.

"Kamu kenapa masih di rumah sakit? Bukannya jam praktek sudah habis?" tanya Rama.

Rivan mengangguk. "Tadi gak sengaja ketemu orang tua pasien di dalam. Minta tolong jaga anaknya sebentar, beliau ada urusan mendadak."

"Emang gak ada saudara pasien yang lain, Om?" Ara bertanya.

"Katanya sih siang mau ada temen-temennya." Rivan menyandarkan tubuhnya di kursi. Menggerakkan kepalanya ke kanan dan kiri untuk melepaskan rasa pegal di area leher. "Pasien di dalam itu yang kecelakaan semalam. Tau beritanya, kan?"

Ara tertegun. Apa maksud dari Omnya itu Rafa? Remaja yang Ara lihat beritanya soal kecelakaan semalam hanya Rafa. Pentolan di SMA-nya yang membuat satu sekolah ramai membicarakannya.

"Kamu beli makan dulu gih, Van. Isi perut. Nanti biar Ara sama Om yang tunggu pasiennya di sini," ujar Rama yang membuat Ara kembali tersadar. Menatap Ayah dan juga Omnya.

ASMARALOKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang