0.4

48 8 0
                                    

Keheningan itu terjadi untuk beberapa detik. Anak-anak Delta masih cukup terkejut, mencerna situasi saat ini. Seolah-olah tak percaya kalau-kalau rasa setia yang ada di antara mereka sudah hilang. Tidak percaya kalau salah satu dari mereka mengkhianati Delta bahkan membuat ketua Delta sendiri celaka.

"Jangan ambil kesimpulan dulu sebelum—tunggu." Rafa menghentikan ucapannya. Ia menunjuk seorang perempuan di dalam video yang membuat perhatian anak-anak Delta kembali ke layar proyektor. "Ada cewek nyamperin pelaku."

"Kok gue kayak kenal," tutur Pandu pelan.

Perempuan yang Rafa maksud itu menghampiri laki-laki di dekat motor Rafa. Bahkan perempuan itu ikut berjongkok di sampingnya seakan mengajak mengobrol. Wajah keduanya tidak begitu terlihat dari angle rekaman CCTV toko kue itu.

Tak lama dari perempuan itu datang, laki-laki yang diduga sebagai pelaku penyebab rem Rafa rusak langsung pergi meninggalkan perempuan dengan jaket abu-abu yang tak lama juga ikut pergi dari sana.

"Itu video pertama." Rendi kembali menyentuh laptopnya, mengotak-atik sesuatu hingga layar kembali memunculkan sebuah video lain. "Ini video kedua. Tepat di mana hari Rafa kecelakaan."

Di dalam video itu lagi-lagi Rafa terlihat baru saja turun dari motornya memasuki toko kue yang sama seperti di video sebelumnya. Bedanya, keadaan video itu terjadi pada malam hari.

"Lo ke sana mulu, Raf?" pertanyaan dari Reza membuat Rafa mengangguk.

"Itu dua hari setelah nyokap ulang tahun, beliau minta tolong gue pesenin kue lagi di sana," jelas Rafa.

"Dan tepat di hari itu juga lo kecelakaan," sambung Fardan. "Lihat itu cowok yang sama kayak video di awal."

Anak-anak Delta memperhatikan dengan seksama. Benar yang dikatakan Fardan bahwa laki-laki yang sama dengan video sebelumnya, laki-laki yang kembali memakai jaket bertuliskan Delta di bagian punggungnya kembali datang dan mengampiri motor Rafa, berjongkok persis di bagian ban motor Rafa, lagi.

Tak lama laki-laki itu pergi usai dikira aksinya sudah dilakukan tanpa hambatan seperti video sebelumnya. Kemudian beberapa menit setelah kepergiannya, Rafa keluar dari toko kue tanpa membawa apapun. Dan setelahnya Rafa melajukan motornya untuk pergi dari sana.

"Oke gue jelasin pelan-pelan." Rendi menghentikan putaran videonya. Ia menatap seluruh anak Delta yang tengah memperhatikannya. Kemudian tatapan Rendi terhenti pada Rafa. "Lo inget, kan, waktu lo baru sadar gue nanyain lo ke mana aja sebelum kecelakaan?"

Rafa mengangguk mengiyakan.

"Gue sama Fardan langsung datangin tempat yang lo bilang, kita minta setiap rekaman CCTV," kata Rendi sambil menunjuk ke arah laptopnya. "Dan akhirnya kita dapetin rekaman paling mencurigakan di toko kue."

Fardan sebagai orang yang menemani Rendi menganggukan kepalanya. "Bahkan penjaga toko kue sendiri yang ngasih rekaman CCTV lain yang mana itu tepat hari ultah nyokap lo," kata Fardan. Video yang ia maksud adalah video pertama. "Mereka tiap tutup toko selalu cek CCTV dan ada kejadian yang persis sama di hari ultah nyokap lo dengan hari kecelakaan lo."

Rafa mengangguk mengerti atas semua penjelasan Rendi dan Fardan. Laki-laki dengan sweater hitam yang menutupi seragamnya itu melangkah mendekati Rendi. Rafa Menepuk pundak Rendi dan juga tersenyum tipis pada Fardan. Seolah mengatakan terima kasih, karena tanpa diminta tolong lebih dulu, ternyata keduanya sudah mengambil tindakan lebih cepat.

Bagaimana kepingan puzzle mulai di hari ulang tahun Mama Rafa sampai saat hari kejadian di mana Rafa kembali ke toko kue itu dan berakhir Rafa kecelakaan. Kini semuanya mulai Rafa pahami.

ASMARALOKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang