Perlahan air mata Jimin menetes membasahi ranjang miliknya. Pagi ini ia baru saja terbangun, namun hal yang pertama ia ingat adalah momen kebersamaan dirinya dan Aera di apartemen gadis itu--dulu.
"Aera-ya oppa rindu sayang" ucap Jimin sembari memandangi figura dirinya dan Aera
Ditambah kejadian tadi malam saat Aera yang jelas-jelas dilihatnya justru pergi meninggalkannya--lagi. Entah sampai kapan dirinya terus hidup seperti ini.
Jimin sendiri tak tau harus bagaimana melanjutkan kehidupan cintanya jika tanpa Aera. Pasalnya Aera adalah kekasih pertamanya yang pada awalnya ia pikir mereka akan bersama sampai waktu yang tak terhingga.
Namun, realitanya saat ini dirinya dirundung kesedihan karena, Aera yang pergi tanpa sebuah penjelasan.
Kondisi Jimin saat ini benar-benar definisi another level of love yang sebenarnya. Seberapa keras pun orang-orang di sekitarnya membuka lembaran baru untuk kehidupan cintanya, Jimin tetap diam.
Jimin diam seperti batu yang menunggu datangnya hujan padahal jelas hujan akan mengikisnya bahkan menghancurkannya sampai menjadi debu yang tak terlihat.
Sebegitu kerasnya tekad Jimin dalam mencintai Aera. Dan seberapa egoisnya Aera dengan pergi begitu saja.
Tanpa berpikir bahwa lelaki yang ia tinggalkan sungguh membutuhkan kehadiran sosoknya.
"Jimin hyoeng, kau sudah bangun?"seru Taehyung dari luar kamar
"Eoh..sudah Taehyung-a," seru Jimin dari dalam kamarnya sembari menyeka air matanya
"Hyoeng, aku berangkat duluan ya ke kantor. Aku sudah pesan sundu bujigae dan kimbab sudah ku panaskan, nanti makanlah sebelum ke kantor" jelas Taehyung yang kini sudah berada di kamar Jimin dengan setelan jas yang rapi
"Ya tentu saja, gomawo Taehyung-a.." ucap Jimin singkat
"Eeyy...hyoeng jangan lesu ini masih pagi, ingat jam 11 nanti kau ada meeting face to face dengan HB Corp" ucap Taehyung lagi sembari menepuk pundak Jimin
"Iya-iya kau ini banyak bicara seperti ibu-ibu penjual sayur" ucap Jimin bercanda
"Yak Hyoeng kau ini!!" ucap Taehyung yang langsung memukul ringan perut Jimin
"Yaish..sakit paboya. Sudah sana berangkat!" usir Jimin sembari mendorong Taehyung untuk keluar dari kamarnya
Taehyung hanya tertawa dan langsung berangkat ke kantor, ada beberapa hal yang harus ia urus dengan karyawan yang lainnya.
Jimin yang hatinya masih diselimuti kesedihan tetap saja bergegas mandi, makan dan langsung berangkat ke kantor.
Tepat pukul setengah 11 siang Jimin sampai di ruang kerjanya. Sembari menunggu jam 11 untuk meeting ia membaca berkas-berkas yang ia perlukan lebih dulu.
Tak terasa jam 11 pun tiba, dan kini dirinya, Taehyung dan juga tuan Min Yoongi owner dari HB Corp beserta sekretarisnya sudah berada di ruang meeting.
Mereka langsung membicarakan inti dari meeting yang mereka lakukan.
"Jadi seperti ini desain fashion store terbaru dari MinRa Fashion yang akan berkolaborasi dengan pihak HB Corp, apakah ada tambahan ataupun pertanyaan?" ucap Jimin sesaat setelah mempresentasikan proyek kerjasama mereka
"Saya rasa sudah bagus desainnya terlihat mewah dan tetap menonjolkan kolaborasi perusahaan kita" ucap Min Yoongi menanggapi
"Namun, tuan Park Jimin saya mengusulkan di dalamnya nanti mohon ditambahkan pendeteksi pelecehan, karena kita banyak menggunakan staff laki-laki jadi untuk mencegah hal menjijikkan itu terjadi" ucap Min Yoongi menambahkan
"Good idea, saya setuju dengan saran tuan Min Yoongi itu belum ada di fashion store bahkan gedung manapun. Terimakasih atas saran yang brilian ini tuan Min" ucap Jimin sembari tersenyum sebagai bentuk apresiasi terhadap saran dari koleganya itu
"Yaa..nanti biar model alatnya di urus oleh pihak kami setelah siap kita akan menguji coba bersama-sama dengan pihak MinRa Fashion" ucap Min Yoongi lagi
"Baik jika demikian, mungkin meeting kali ini cukup biar saya antarkan tuan Min ke depan" ucap Jimin sembari mengisyaratkan tangannya untuk mempersilahkan Yoongi dan sekretaris meninggalkan kursinya
Sedangkan Taehyung yang baru saja selesai mencatat poin-poin penting dalam rapat ini. Ia langsung dengan sigap membukakan pintu untuk pihak HB Corp dan Jimin untuk keluar dari ruangan meeting.
Tak hanya itu, ia juga ikut mengantarkan pihak HB Corp ke depan bersama dengan Jimin. Tuan Min dan sekretarisnya memasuki mobil, Jimin dan Taehyung langsung salam penghormatan ketika mobil koleganya itu melaju perlahan.
"Taehyung-a kau masuk saja duluan aku ingin membeli kacang almond di cafe depan" ucap Jimin
"Oke Hyoeng, belikan aku juga 😁" ucap Taehyung yang hanya di balas dengan acungan jempol oleh Jimin
"Brugh"
"Ooh..maaf maaf..aku tidak sengaja tadi" ucap gadis itu yang tak sengaja menabrak lengan Jimin dan menumpahkan kopi pada jasnya
"Aera" ucap Jimin setelah melihat gadis yang tak sengaja menabraknya
"Ji-min-aa" ucap gadis itu tergagap sembari balik memandang Jimin
"Ra... akhirnya aku ketemu sama kamu, ayo balik Ra" ucap Jimin dengan mata berkaca-kaca sembari meraih tangan Aera
"Aku...aku.." ucap Aera yang belum sempat terselesaikan
"Mamaaaa ayokk" seru seorang anak kecil cantik berusia kurang dua tahun menghampiri Aera
"Aera-ya..ini maksudnya apa Ra?! Jawab Ra?!" ucap Jimin sembari memegang bahu Aera
"Maaf Jimin-aa aku harus pergi" ucap Aera yang langsung menepis tangan Jimin dan menggendong anak itu sembari berlari pergi
Jimin mencoba mengejar mereka, tapi lagi-lagi mereka menghilang begitu cepat, seperti kilatan cahaya yang tak mampu terperangkap oleh tangan manusia.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIRAETH (Park Jimin)
RomanceBerjuang bersama dan menemani di setiap kondisi dan hiruk pikuk perjuangan, kemudian meraih "sukses" yang diidamkan. Hidup bahagia dengan sangat berkecukupan bersama kekasih yang dicintainya. Tapi, realitanya semua tak terjadi dalam kehidupan yang d...