1

15.7K 590 35
                                    

Di depan sebuah sekolah menengah atas yang terbilang cukup luas dan mewah ini seseorang berdiri sambil menunggu orang yang usia sepantaran dengannya. Dia menunggu sudah cukup lama. Ia sedikit was was karena sebentar lagi gerbang akan ditutup.

"TANIAAAA!"

"Haaa maaf kita telat"

"Gapapa, yaudah yuk bentar lagi gerbang tutup tuh"

"YUK" Kompak nandin, fisya dan hanin.

Mereka berjalan berjejeran. Banyak pasang mata yang melihat dan menatap mereka kagum. Terutama anak kelas 10. Yang notabennya anak baru disekolahan ini. Tania dan sahabatnya tersenyum bangga, karna saat ini mereka sudah menjadi anak kelas 12. Senior di sekolahan ini.

Mereka memasuki ruang kelas yang baru. Suasana baru. Mereka duduk dikursi masing masing. Dan berpasang pasangan. Seperti biasa tania duduk dengan nandin.

"Gaes wali kelas kita siapa yah?" Tanya hanin

"Mana gue tau" jawab fisya.

"Siapa aja boleh lah yang penting gak pelit" Ucap hanin.

"Yang penting gak killer si" Ucap nandin.

"Yang penting gak ngasih pr mulu" Ucap fisya.

"Yang penting sexy" Kini tania yang menjawab. Ketiga temannya menatap tajam tania. Tania hanya membalas dengan cengiran saja.

"Ingettt yang dirumahh taaaa" Ucap nandin mengingatkan.

"Siapa? Bi ani?"

"Woaaah pura pura lupaa. Sya telfon tante dara sekarang" Ucap hanin.

"Wah wah gak asikk, cepu kaliaannn"

"Gue seneng nyiksa lo" Ucap fisya.

"Tai lo"

Kelas yang tadinya agak ramai sekarang menjadi sangat ramai. Teman kelas tania yang ada diluar kelas masuk kedalam kelas semua.

Semua mata menuju kedepan. Ternyata ada seorang guru memasuki kelas tania dengan berjalan sangat anggun.

"Wah sexy tuh ta" ucap nandin

"Diem lo"

"Pagi anak anak"

"Pagi buuuu"

"Perkenalkan saya Melodi Hanum panggil aja saja Bu Melodi. Saya guru baru disini dan sekaligus wali kelas kalian mulai sekarang. Saya mengajar mapel matematika. Umur saya 27 taun dan saya masih single. Untuk perkenalan sudah cukup segitu saja. Saya tau kalian nantinya akan tanya saya masih single atau bersuami jadi saya bilang sekalian"

"Ada pertanyaan? Yang berbobot tentunya"

Semua diam. Tania dan teman sekelasnya hanya saling memandang. Mereka mendapatkan wali kelas yang cantik namun keliatan killer.

"Tidak ada? Okey saya ingin mengenal kalian jadi saya akan mengabsen kalian terlebih dahulu"

Tania dan teman sekelasnya sudah dipanggil semua. Kini mereka memulai pelajaran. Ternyata guru baru dan sekaligus wali kelasnya termasuk killer.

***

Bell pulang sudah dibunyikan. Semua siswa siswi sudah berhamburan keluar kelas untuk pulang kerumah masing masing. Begitupun tania dan sahabatnya.

"Kalian mau main dulu gk ke rumah gue?" Tanya tania.

"Engga" Kompak nandin, fisya dan hanin.

"Lo nyuruh kita kerumah lo buat jadi obat nyamuk? ogah" Tolak fisya mentah mentah.

"Ya walaupun ada makanan banyak si" Ucap hanin.

"Lo bisa gk si sehari aja otaknya jangan diisi makanan mulu"

"Gk bisa!''

"Udah udah gausah ribut, kalo gitu gue pulang dulu yaa. Byee!"

"Bye hati hati ta!"

Tania langsung memasuki mobilnya dan melajukannya. Dengan kecepatan sedang tania melajukan mobilnya menuju rumahnya. Sesampainya dirumah tania memasuki mobilnya digarasi lalu tania masuk ke dalam rumahnya. Terlihat sepi. Tidak ada Bi ani.

Tania menuju kamarnya ternyata dara tidak ada. lalu tania menuju ruang santai, ruang makan dan dapur nihil dara tidak kelihatan batang hidungnya. Tania melihat jam yang ada melingkar ditangannya. Seharusnya sudah dari tadi dara dirumah.

Tania berjalan menuju kolam renang. Dan ternyata dara sedang duduk disalah kursi sambil membaca majalah. dan salah satu tangannya memainkan sedotan yang berada digelas. Tania jalan mendekat dan duduk disebelah dara. Ternyata dara belum sadar kehadiran tania.

"Mah" Panggil tania. Dara kelihatan kaget dan langsung melihat ke sumber suara.

"Sayangggg ih ngagetin ajaa"

"Haha maaf maah. Mamah ko fokus bangettt lagi baca apa sih" Ucap tania langsung melihat isi majalah yang sedang diliat dara.

"Ooh ada foto cewe sexy tuh, makanya fokus banget" Ucap tania dan terlihat raut wajah tania yang cemburu. Dara terkekeh dan langsung mengecup bibir tania.

"Cuma foto sayang"

"Sama aja, udah ah mau ke kamar. Silahkan dilanjut" Ucap tania dan beranjak pergi. Dara tersenyum, ia sangat gemas dengan tania saat cemburu. Dara pun beranjak dari kursinya dan menyusul tania.

"Sayang, jangan ngambek yah"

"Siapa yang ngambek?"

"Jalan jalan yuk, mamah bosen nih dirumah mulu"

"Kemana?" Tanya Tania antusias. Dia lupa kalau dirinya sedang marah.

Dara mendekati tania dan membisik kekupingnya.

"Hotel"

Reflek tania mendorong dara pelan. Dan memasang muka masam. Dara terkekeh melihat raut wajah kesayangannya itu

"Mesum. Masih siang juga"

"Oh kalo malam boleh?"

"Ya engga juga"

"Loh ko gitu?"

"Gaada jatah buat mamah. silahkan minta ke orang yang ada dimajalah itu" Ucap tania lalu beranjak dari kasur dan pergi meninggalkan dara begitu aja.

"Mamah gatau nomor teleponnya sayangg"

Tania yang akan menutup pintu mendengar ucapan dara semakin emosi. Pintu yang akan ditutupnya pelan kini dibantingnya.

'dasar tante tante genit'

SEQUEL STEPMOTHER (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang