And I breathe again

3 0 0
                                    

"And I breathe again"

"Dan aku bernafas lagi"

-----

"Jaehyun!"

Jaehyun menghentikan langkahnya, menyambut seseorang yang tengah berlari ke arah nya dengan senyum andalan nya. Itu teman nya, Winwin. Winwin dengan ransel di sebelah bahu nya, membalas senyuman Jaehyun. 

"Aku dengar kelas bu Yuri akan dipindah kan ke kelas pak Lee dan pak Choi. Apa kamu sudah mendengarnya?" Tanya Winwin.

Jaehyun terdiam. Memang benar Jaehyun mendengar kabar itu, tapi karena bu Yuri belum mengumumkan nya secara resmi, Jaehyun hanya menganggap kabar itu hanya rumor belaka. Hampir setengah perjalanan mereka menuju kantin diisi dengan penantian Winwin yang menunggu tanggapan dari teman nya ini. Bagaimana pun Winwin ingin tetap satu kelas dengan Jaehyun. 

"Apa kita boleh memilih salah satu atau bu Yuri akan mengatur nya untuk kita?" Tanya Jaehyun.

"Hmm.. aku dengar kita bebas boleh memilih kelas dosen siapa. Tapi ya gitu, tetap ada slot nya. Tahu sendiri sejak pak Kim diganti oleh pak Lee, kelas pak Lee jadi kelas favorite di jurusan"

"Pak Lee Donghae? Kan pak Lee dosen baru? Gimana bisa rame?" Tanya Jaehyun heran.

Mereka berdua akhirnya duduk di sebuah meja yang letak nya paling pojok di kantin. Winwin yang sengaja memilih meja ini. Ya.. bisa dikatakan Winwin tidak ingin mereka menjadi pusat perhatian. Setelah menyamankan posisi duduk nya, Winwin menatap Jaehyun bingung. Bagaimana bisa Jaehyun tidak tahu tentang gosip belakangan ini?

"Kamu ga tahu? Pak Lee katanya sih lebih kalem dari pada pak Choi. Yaah walaupun keliatan nya dingin gitu, katanya sih beliau baik dan ga pelit info sama mahasiswa nya. Ganteng juga sih kata anak-anak cewek" Jawab Winwin seadanya.

Mereka berdua memesan menu masing-masing dan mengobrol santai sembari menunggu makanan mereka siap. Topik random menjadi seru bagi mereka berdua. Mulai dari game yang mereka sedang mainkan hingga hobi mereka masing-masing. Bersyukur mereka berdua tergolong pendiam. Obrolan mereka yang seru itu tidak terlalu terdengar karena bising nya kantin mengingat sudah waktu nya untuk makan siang.

"Terimakasih, bu" Winwin menerima pesanan mereka yang diantar oleh ibu kantin dengan sopan.

Setelah Winwin menyodorkan milik Jaehyun, mereka berdua menikmati makan siang mereka dengan tenang. Memang sudah menjadi manner di keluarga mereka untuk tidak berbicara ketika sedang makan. Anak-anak yang baik. Namun itu tidak bertahan lama ketika mata Winwin menangkap seseorang yang tidak asing bagi nya.

"Jae, lihat itu! Anak itu bukan sih? Yang sering kamu samperin akhir-akhir ini kan? Dia juga masuk di kelas pak Lee. Mungkin kalau kamu mau, kita bisa mendaftar ke kelas pak Lee. Yaa hitung-hitung biar kamu bisa lebih dekat sama dia" 

Jaehyun terdiam, menghentikan sejenak kegiatan makan nya dan memperhatikan seseorang yang dimaksud oleh Winwin. Seyum Jaehyun mengembang tanpa disadari nya, namun Winwin sadar akan itu. Disenggolnya lengan Jaehyun bermaksud menggoda Jaehyun. Winwin tersenyum gemas melihat sahabatnya itu semakin tersenyum lebar.

"Eeiiyy.. Gak usah bohong deh, suka kan kamu sama dia? Gak perlu jawab juga udah tahu aku, Jae. Habisin dulu itu makanan nya. Gak bakal lari kok dia nya" Goda Winwin sembari tertawa kecil.

Jaehyun menggelengkan kepala nya melihat reaksi berlebihan dari sahabat di depan nya ini. Jaehyun kembali melanjutkan kegiatan makan nya yang tertunda, tentu nya masih dengan Winwin yang menatapnya dengan ekspresi antusias nya. Seringai muncul di ujung bibir Jaehyun. Andai saja Winwin tahu apa yang sebenar nya terjadi. Pasti ekspresi yang ditunjukan Winwin akan jauh berbeda dengan ekspresi nya saat ini.

Sembari makan, Jaehyun memikirkan kembali saran dari Winwin. Mungkin tidak ada salah nya Jaehyun mendaftar ke kelas pak Lee. Tentu saja dengan hal itu Jaehyun jadi lebih mudah mengerjai Aerin. Membayangkan nya saja membuat Jaehyun merasa senang. Saking bersemangat nya, bahkan Jaehyun menyelesaikan makan nya lebih cepat dari Winwin. Setelah membereskan barang mereka dan memesan kopi untuk dinikmati selama berjalan, mereka kembali mengobrol.

"Tapi, Jae. Aku rasa kamu memang agak berubah deh. Bukan ke arah yang jelek. Hanya saja aku merasa kamu jadi semakin hidup? Kamu jadi semakin ekspresif! Dan juga, kamu terkadang terlihat lebih bahagia dari sebelum nya. Lebih terasa hidup aja dari biasanya" 

Jaehyun tertawa kecil mendengar penuturan Winwin. Memang benar, walaupun kita memiliki banyak orang di sekitar kita, hanya akan ada satu dua orang yang akan benar-benar ada di sisi kita. Bagi Jaehyun, Winwin adalah orang itu. Semua dari diri Jaehyun, Winwin mengetahui nya. Kecuali tentang Aerin. Jaehyun masih membiarkan Winwin berimajinasi sesuka nya. Tapi apa yang dikatakan Winwin tidak salah. Winwin benar. Jaehyun juga menyadari nya.

"Yaa.. kamu benar, Win. Aku merasa lebih hidup sekarang. Rasanya seperti aku akhirnya bisa bernafas kembali setelah sekian lama. Apa yang sudah lama tidak aku rasakan, akhirnya aku bisa merasakan nya kembali. Dan yaa.. mumpung aku bisa merasakan nya, aku memutuskan untuk menikmati nya untuk saat ini"

Hati Winwin menghangat. Rasanya Winwin juga dapat merasakan rasa bahagia yang Jaehyun maksud. Tentu saja Winwin juga senang mendengarnya. Akhirnya Jaehyun menemukan orang yang tepat. Apa mungkin sebentar lagi Winwin akan sulit untuk bermain dengan Jaehyun? Atau mungkin Winwin juga harus mencari kekasih agar tidak merasa kesepian juga? Meskipun begitu, Winwin sudah cukup senang dengan hanya membayangkan nya.

"Seneng aku dengar nya. Aku tunggu kabar baik nya ya. Dia haru dikenalkan ke aku juga, Jae! Gimana pun aku juga ingin kenal dengan calon pacarmu itu. Pasti nya setelah kalian pacaran. Take your time, Jae" 

Winwin menepuk pundak Jaehyun. Mereka tertawa bersama. Namun tiba-tiba ada sesuatu yang aneh yang Jaehyun rasakan. Perasaan yang berbeda dari sebelum nya. Perasaan yang menyenangkan itu, kini terasa sedikit menyesakkan walaupun Jaehyun juga tertawa. Ini juga pertama kali nya untuk Jaehyun. Apa Jaehyun salah?

"Apa yang kamu lakukan itu salah, Jaehyun. Walaupun aku tidak boleh melakukan nya, aku akan melindunginya dari mu. Dari orang yang seharus nya aku lindungi"

Tidak jauh dari tempat Jaehyun dan Winwin berada, seorang pria dengan pakaian setelan putih mengepalkan kedua tangan nya dengan pandangan lurus ke arah mereka berdua.

.

.

to be continue-

Guardian Angel - JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang