"TenmaY..." Nagao mendorong UesugiY pelan, mencoba menjauhkannya dari tubuhnya yang selama setengah jam tadi tidak mau melepaskan pelukannya.
"Diam. Aku masih marah." UesugiY menjawabnya dengan ketus. Semakin mengeratkan pelukannya.
"Ya ampun, aku minta maaf..."
"Aku tidak mengerti maksud dari yang kau lakukan?? Aku panik saat Amakasu bilang bahwa kamu hampir melakukan death match."
"Itu tidak akan terjadi karena aku tahu."
UesugiY mengadah, menatap mata Nagao dalam. "Kau tahu bahwa aku sangat tidak ingin mendengar hal itu sekarang?"
Nagao terdiam. UesugiY jarang memarahinya, karena dia lebih takut pada Nagao. Tapi untuk kali ini, dia jujur. Dia marah, dan itu membuat Nagao sedikit... panik?
"Jangan diam."
"Apa permintaan maaf ku tak diterima?" Tanya Nagao kemudian.
"Tidak." UesugiY menenggelamkan wajahnya lagi. "Aku tidak mau memaafkannya."
"Lalu aku harus apa? Kita harus buka acara satu jam lagi."
"Jangan hilang dari pandanganku."
Nagao mengernyit. Kemudian dia tersenyum. "Bukannya itu hal mudah? Atau kau mau mempersulitnya?"
"Mempersulit." Lagipula tidak akan ada yang berani menghakimi UesugiY. Tidak ada yang berani untuk mengata-ngatai dirinya. Tidak akan ada yang berani untuk menindas dirinya. Jadi meskipun dia meminta hal egois seperti itu, selama Nagao menyetujuinya, tidak akan ada satu protes yang keluar dari mulut para siswa-siswi.
"Baik. Ikat aku kalau begitu."
"Setelah dirimu naik podium."
"Tidak mau sekarang saja?" Tantang Nagao.
"Aku tidak mau merusak acara resmi."
"Ternyata kamu masih waras." Nagao tertawa.
"Untungnya, iya." UesugiY mendengus mendengar tawa yang kemudian keluar dari mulut Nagao. Iya, untungnya masih waras.
"Ayo lepaskan." UesugiY bangkit dari posisinya. Membenarkan pakaiannya.
"Ikut." Pinta Nagao tanpa mendengar protes. Segera menggandeng tangan UesugiY sebelum dia sendiri yang menghilang.
~~~
Akechi sudah lama tidak menginjak gedung ini. Dia sungguh merindukannya. Ada beberapa orang yang menyapanya.
Kakinya memberikan insting untuk pergi ke asrama Tsumaki. Tempatnya masih sama seperti sebelumnya katanya.
Hingga kakinya tiba-tiba membeku. Terdiam saat melihat pemandangan panas dihadapannya.
Apa-apaan ini? Matanya tidak salah lihat... kan?
Kakinya bergerak sendiri. Dengan kasar memisahkan antara dua orang yang sedang melakukan ciuman panas. Di hallway begini?
Akechi menampar dengan keras pria yang bersandar di dinding dengan kancing seragamnya yang terbuka. Membuat wanita yang barusan di dorong Akechi syok di tempat. Kemudian mendorongnya secara kasar.
"Apa-apaan kau ini!?" Bentak wanita tadi. Matanya membulat sempurna menatapi Akechi. Seragamnya bukan seragam Kenshin Salt, membuat wanita itu makin menatap Akechi dengan pandangan menjijikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKEMOTiON - Queen of Pingpong
FanfictionSemua anggota dari Tokyo dan Osaka disatukan dalam satu grup. Masalahnya tidak hanya itu, ternyata ada seorang gadis yang akan mengguncangkan posisi masing-masing sekolah. Dan apa saja yang akan terjadi? Cerita ini terfokuskan pada Kenshin Salt Dens...