"Jelaskan padaku!" Oda menarik kerah Nagao. Tidak ada balasan sama sekali darinya. Jelas itu membuat Oda murka.
Takasugi dan Ito menarik Oda menjauh, jelas-jelas tidak bisa begini. Nagao memang masih menggunakan sistem peringkat, tapi dia tidak menindas secara terang-terangan.
"Tenang, Oda. Ingatlah bahwa Osaka berbeda dengan Tokyo." Bisik Takasugi.
Nagao memakai kembali jaketnya. Dia menepuk-nepuk pipi Amakasu agar segera terbangun. Dan anak itu, terbangun dengan keadaan yang sedikit terusik.
"Tidak mau kutinggal, kan?" Amakasu segera berdiri dan juga mengambil jaketnya.
"Ayo ayo ayo ayo!" Dia setengah menyeret Nagao.
Tiba-tiba saja UesugiY menarik lehernya, dia membisikkan sesuatu pada Amakasu. Amakasu mencibir, sedikit terjadi cek-cok diantara mereka. Namun akhirnya Amakasu mengalah.
"Aku akan kembali ke hotel duluan." Ujar UesugiY. Sembari membawa tasnya dan tas Nagao.
"Hoi! Jelaskan kepadaku!" UesugiY berdiri di depan Oda. Menunjukkan pisau lipat, tepat di pipinya.
"Mukamu belum sembuh kan? Lebih baik berhenti berteriak pada Rie." Ujarnya. Kemudian pergi dari sana.
"Mau tahu?" Oda menatap tajam Nagao. "Ayo ikut aku."
Nagao dan Amakasu berjalan lebih dahulu. Amakasu berbalik, menjulurkan lidahnya pada Oda. Agak membuat Oda murka. Ingin rasanya dia cekik manusia satu itu.
Mereka kini berdiri di game center. Yang Oda tangkap adalah Amakasu yang segera berlari menuju ke seorang laki-laki yang lumayan tinggi di sana. Ada Akechi juga. Dan hampir semua tim reguler Kenshin Salt berada di sana. Bermain bersama.
Dia hampir melupakan konflik yang terjadi antar sekolah. Mereka bertujuh bermain bersama. Senyuman bertebaran dimana-mana.
"Kau mau tahu?" Ujar Nagao tiba-tiba.
"Akechi Jubei mengejar seseorang. Mereka bertemu disini, saat mereka pulang sekolah. Menjalin hubungan spesial."
"Siapa?"
Nagao menunjukkan seorang anak laki-laki paling tinggi diantara mereka. Dengan senyuman yang sangat amat bersinar. Seperti sebuah matahari. "Dia."
"Siapa?"
"Tsumaki Shiro, adik sepupuku." Oda menatap Nagao dengan intens.
"Kenapa Akechi tertarik dengannya?" Tanya Oda.
"Dia punya tujuan besar. Dia sesuatu yang bisa membuat semua orang tersenyum. Akechi selalu mengagumi sosok seperti itu. Dia berusaha keras. Dia berencana untuk mengejar Shiro saat Akechi tau bahwa anak itu akan masuk ke Kenshin Salt. Dia belajar dengan keras. Mengabaikan segalanya, dunianya, dia hanya terus-menerus mengejar Shiro."
"Pada akhirnya, Akechi berhasil mendapatkan beasiswa di Kenshin Salt. Shiro jelas-jelas mengapresiasi dirinya. Mereka sering bermain bersama. Pergi bersama, kemana saja. Mereka punya hubungan spesial. Bahkan asrama mereka dipaksa disatukan atas permintaan Shiro sendiri."
"Sayangnya kabar itu terdengar di telinga orangtuanya. Orangtua Shiro adalah orang yang rasis. Mereka merendahkan orang miskin. Mereka tidak mau anaknya bersosialisasi apalagi dekat dengan orang-orang yang mereka pikirkan berada dibawah mereka. Alhasil, tepat di ulang tahun Akechi, saat Shiro keluar dari asrama Kenshin Salt. Dia tidak pernah kembali."
Oda menahan nafasnya, "kenapa?"
"Orangtuanya menculiknya sendiri. Mereka memaki-maki diriku karena tidak bisa menjaga Shiro. Mereka membawa Shiro ke Amerika." Nagao menyisir rambutnya dengan jarinya. Sedikit terlihat pandangan frustasi dimatanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/278310542-288-k849786.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKEMOTiON - Queen of Pingpong
FanfictionSemua anggota dari Tokyo dan Osaka disatukan dalam satu grup. Masalahnya tidak hanya itu, ternyata ada seorang gadis yang akan mengguncangkan posisi masing-masing sekolah. Dan apa saja yang akan terjadi? Cerita ini terfokuskan pada Kenshin Salt Dens...