Tiba-tiba aja jantungku jadi berdebar-debar tak menentu. Zein melepaskan bibir seksinya dari pipi mulusku. Dia tersenyum puas, kemudian melingkarkan tangan kirinya ke pinggangku.
"Kita pulang jam berapa, Sayang, hemmm?" lirihnya di telingaku, namun tetap terdengar oleh mereka. Sandiwara ini belum juga selesai.
Nafasku terasa sesak atas tingkah liarnya. Si kucing garong ini nggak mau menyia-nyiakan kesempatan rupanya. Aku terpaksa ikut tersenyum, sembari mencubit pinggangnya dengan diam-diam agar tak diketahui oleh trio ember.
Namun sepertinya cubitanku tidak berefek ke kulitnya. Atau, jangan-jangan dia sengaja menahan rasa sakit agar masih bisa terus memelukku. Awas kamu ya, Zein. Tunggu aja pembalasanku.
"Duh, Mas ganteng ini bikin ngiri aja deh."
"Iya, nih. Kok tiba-tiba aku jadi gerah ya."
"Aku cari suamiku aja deh."
"Iya, nih. Suamiku juga ngilang kemana lagi."
"Aku ajak suamiku pulang aja deh. Pengen cepat-cepat ehem."
"Ya udah, yuk, yuk!"
Huft...
Akhirnya trio ember pun menghilang. Dasar lemah. Gitu aja keok. Baru tau kalian kan, kalau seorang Tyas tuh nggak semenyedihkan yang kalian pikirkan.
"Ini lagi!" Aku menepuk kasar lengan Zein, dan menepiskannya dari pinggang rampingku. "Cari-cari kesempatan aja," rutukku padanya.
"Kan enak sih, Yas. Pipi kamu lembut-lembut gimana gitu," jawabnya santai, sambil tersenyum. Manis lagi.
"Hiih... bodo! Jatah uang bagian kamu bulan depan aku potong, ya!" aku menekan suara sembari merapatkan gigi putihku.
Aku berjalan meninggalkannya, lalu terhenti setelah sadar dia mengikuti.
"Jangan ikut. Kamu di sini aja!" bentakku, sambil terus berjalan dengan menghentakkan kaki.
.
Aku menepuk-nepuk wajahku dengan pelan di depan cermin wastafel. Rasa panas di wajah tadi membuatku ingin buru-buru ke toilet. Setelah selesai merapikan ini dan itu, aku kembali lagi ke acara. Bergabung dengan yang lain.
Kulihat Zein masih berdiri di tempat yang sama seorang diri. Mungkin masih menungguku. Dia melihatku, berharap aku datang dan menemaninya. Tak usah ye.

KAMU SEDANG MEMBACA
DINODAI SUAMI SENDIRI(selesai)
RomanceBerawal dari kesalahan di masa lalu, membuat jodohku jadi terhambat. Sehingga sampailah saat dimana seseorang menyelamatkan kehormatanku.