End of Winter © Laverna
Naruto © Masashi Kishimoto
Warning:
Sad, typo
Sebentar lagi akan memasuki musim dingin. Natal, tahun baru, ulang tahunku serta ulang tahun pernikahanku akan segerakan dirayakan. Aku tersenyum, harusnya aku memilih pernikahan di musim semi, bukannya di musim dingin.
Jika kami menikah ketika pohon sakura telah berbunga, mungkin pernikahan kami akan sehangat musim semi, bukannya sebeku musim dingin. Aku menghelah nafas. Sambil mengusap kepala Hima, aku memandang ke arah gedung-gedung pencakar langit. Salah satu tempat yang kusukai dari apartemen ini adalah pemandangan sibuknya kota Tokyo dari balkom pada malam hari.
"Hima mau ikut dengan Mama?" aku bertanya lirih, ragu untuk mengeraskan suaraku agar putri kecilku mendengarnya.
"Ma, apa benar kita akan pindah dari sini?" Boruto tiba-tiba mengambil tempat disebelahku, ikut menjulurkan kakinya sepertiku, menikmati hembusan angin yang menerbangkan rambut kami.
"Kata siapa?" tanyaku, dari mana Boruto mendengarkan hal ini?
"Hanabi-neesan." Aku menggeleng, Hanabi dia benar-benar.
"Apa kita akan pindah Ma?" tanya Boruto ulang. Aku memandang matanya, mata biru Boruto lebih aku sukai dari mata biru suamiku. Mata anakku selalu memandangku penuh cinta, sedangkan mata biru suamiku memandangku dengan acuh tak acuh.
"Boruto mau pindah tidak?" balasku sambil mengelus rambutnya.
"Aku mau pindah ke rumah yang nyaman seperti rumah Shikadai." Jawabnya semangat. Aku tersenyum, tentu saja, Boruto sudah menghabiskan 8 tahun usianya di apartemen ini, dia memerlukan suasana lingkungan yang lebih mendukung untuk proses pertumbuhan dan perkembangannya.
"Tapi, mama sudah membeli rumah di dekat rumah Granpa." Jawabku pelan.
"Tak apa, yang penting ada mama, dan Hima." Jawabnya semangat.
Aku tersenyum, "Disana ada kolam renangnya loh,"
"Benarkah?" jawabnya seakan tak percaya, aku mengangguk, dan Boruto berdiri dan loncat sambil berteriak senang. Aku tahu dia sangat suka berenang. Ketika kami mengunjungi rumah Otou-sama setelah berpelukan maka dia akan langsung menceburkan dirinya ke dalam kolam renang.
Aku tersenyum sedih, bahkan untuk mewujudkan keinginannya diperlukan waktu lima tahun. Usia ke-tiga Boruto telah menunjukkan kegemarannya dalam berenang, dia bahkan akan berlama-lama di dalam kamar mandi hanya untuk bermain air.
"Kalian tak akan kemana-mana." Aku terdiam, itu suara Naruto-kun.
"Lusa kami akan pindah, kuharap Naruto-san segera menandatanganinya." Jawabku. Aku berdiri dan menggendong Hima yang ternyata tertidur. Putri kecilku yang manis, hanya dengan melihatnya membuat perasaanku membaik.
"Permisi." Aku melewatinya, menuju kamar Hima untuk membaringkan putri kecilku di atas kasurnya yang nyaman, Boruto mengikutiku dari belakang. Bukan hanya Boruto bahkan Naruto-kun pun ikut ke kamar Hima.
KAMU SEDANG MEMBACA
End of Winter
Acak(NARUHINA) Bagaimana bisa aku jatuh cinta padamu? Bagaimana bisa masih namamu dalam hatiku? Bagaimana bisa aku masih bertahan disisimu setelah apa yang terjadi diantara kita selama ini? Suamiku, belahan jiwaku. Aku memiliki ragamu, tapi tak...