"lohh Kongpob? Ngapain disini?" lamunan Arthit buyar begitu saja ketika salah satu penghuni kostnya berada di outletnya dengan menjulurkan segelas jus buah.
"saya abis cari makan kak, nyari yang enak deket kampus sekalian pulang" jawab Kongpob sambil mendudukkan dirinya di sebelah Arthit.
"kampus kamu deket sini?" Kongpob mengangguk kemudian menyodorkan jus nya lagi "saya lagi beli jus waktu liat kakak ngelamun sendirian disini, jadi saya beliin satu"
"makasih, alpukat satu-satunya jus buah yang saya bisa minum, jadi gak sia-sia" canda Arthit.
"kakak gak suka buah, ya?" tanya Kongpob setelah menyedot jus jeruknya.
Arthit menggeleng "enggak juga, saya cuma gak suka jus buah, tapi kalo buahnya yang belum diolah saya suka"
Kongpob hanya memandangi kakak pemilik kostnya dengan mata berbinar, dalam hatinya ia memuji bagaimana bisa ada mahluk tuhan yang nyaris sempurna? Selain wajahnya yang rupawan, hatinya juga besar.
Kongpob menyadari satu hal, ia merasa seperti keluarga baru semenjak tinggal dan hidup di rumah kost milik Arthit. Pemiliknya yang selalu bisa menghidupkan suasana di dalam obrolan grup, Kongpob merasakan bagaimana kasih sayang seorang kakak, mendapatkan obat penawar rindu terhadap adik-adiknya, juga afeksi yang ia rasakan begitu hangat, padahal belum genap setengah tahub ia tinggal.
"cantik" gumam Kongpob tanpa sengaja, Arthit celingukan "disini gak ada cewek Kong, Kamu ngomongin siapa?" tanya Arthit heran, pasalnya trotoar cafe miliknya sedang sepi karena bukan jam ramai.
"eh.. hehe, eum kak mau pulang bareng saya? Besok kan jadwalnya kerja bakti" Kongpob berusaha mengalihkan pembicaraan
Arthit mengangguk "boleh, tunggu pergantian shift karyawan saya dulu tapi" ia melirik ponselnya melihat jam "nunggu sebentar lagi gapapa kan?" Kongpob mengangguk.
Alasan Kongpob berada di cafe Arthit sekarang ini adalah salah satu rencana dadakannya, sebelumnya Kongpob hanya ingin mengirimi Arthit pesan saja. Namun niatnya berubah kala ia melihat Arthit duduk termenung sendirian di depan sebuah cafe yang Kongpob yakini adalah milik Arthit.
Niat Kongpob ingin menghibur Arthit yang sepertinya agak tersinggung dan bersedih atas obrolan adik-adik Kostnya beberapa saat lalu. Perasaan Kongpob cukup peka untuk ukuran seorang lelaki.
Hello! Jadi nanti kedepannya bakal Vee kasih selingan narasi Singkat begini, rasanya aneh kalo gak ngasih narasi hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost Kak Arthit
RandomSOTUSxBAD BUDDY LOKAL AU Kisah Arthit yang ingin menghilangkan bayang-bayang almarhum suaminya, namun enggan melupakan bukti cinta mereka. Sehingga ia memutuskan menjadikan rumahnya sebagai rumah kost. Kisah para perantau yang mencari ilmu, namun t...