Baikan Belum Jadian

386 56 17
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mama Arthit tengah kebingungan kala melihat putranya yang mempercepat sisa pekerjaannya seperti orang kesetanan, padahal matahari belum seterang lampu jalanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mama Arthit tengah kebingungan kala melihat putranya yang mempercepat sisa pekerjaannya seperti orang kesetanan, padahal matahari belum seterang lampu jalanan.

"ma, Oon ke kost dulu ya, itu sarapan mama udah Oon ambilin, daahh" pamit Arthit lalu menghilang di balik pintu bahkan belum mendapatkan jawaban dari sang mama.

Arthit langsung menuju motor matic kesayangannya lalu dinyalakannya kemudian langsung melesat menuju kostnya yang berjarak hanya beberapa meter dari rumah sang mama, bahkan Arthit masih memakai piyama tadi malam

Seperti janjinya pada Tian, sepuluh menit kurang Arthit sudah duduk di kasur single yang di tempati Kongpob yang masih menggigil sampai menggretakkan giginya.

"panas banget! Ke rumah sakit aja ya Kong?" bujuk Arthit pada Kongpob.

Kongpob hanya menggelengkan kepalanya lemah, tubuhnya masih meringkuk menahan dingin yang tak terhalang selimut.

"ini kak buburnya" Pat datang dengan napas terengah, Pran langsung turun untuk mengambil alat makan yang akan Kongpob gunakan.

"kak, makan dulu ya?" bujuk Tian yang masih mengompres Kongpob.

Kongpob berusaha mendudukan dirinya bersandar pada ranjang. Tian dan Arthit sigap membantu lelaki jogja tersebut.

"kak, aku sama Pat langsung berangkat sekolah ya kak, aku piket" pamit Pran yang diangguki Arthit.

Kongpob melahap setengah sarapannya karena sudah tak mampu menelan makanan lagi.

"obatnya di minum ya" bujuk Arthit sambil Tian menyerahkan obat dan air minum Kongpob.

"kak, aku juga pamit ya kak, aku ada kelas pagi" pamit Tian.

Kamar Kongpob kini sepi, karena isi kamarnya adalah Pat dan Pran yang sudah pergi ke sekolah, di kost hanya ada Win dan Aim, Tew yang menginap di rumah kekasihnya dan Tian yang juga akan pergi ke kampus karena kelas pagi.

"tidur deh, nanti panasnya turun, kakak tinggal dulu" Arthit meninggalkan Kongpob yang bersiap akan tidur lagi.

"kak... temenin saya disini sampe tidur" Kongpob memelas.

Kost Kak ArthitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang