Penyakit?

166 53 7
                                    

--------------------------------------------➜➜➜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--------------------------------------------
➜➜➜

Author pov

"Kak". Panggil Nesya ke Icha

"Hm?". Jawabannya, Icha itu lagi sibuk ngerjain sesuatu di laptopnya jadi ga terlalu fokus sama panggilan Nesya

"Aku boleh kerja gak?". Tanya Nesya ngelirik kakak nya yang masih tetep fokus

"GAK!!". Jawab Icha spontan, yang bikin Nesya kaget

"Ih kenapa?". Tanya nya

Icha langsung naruh laptopnya natap Nesya garang

"Ngapain kerja, uang saku kamu kurang?. Nanti kalau belajar kamu ke ganggu gimana?. Kamu tahun depan udah naik kelas 12 loh". Jawab Icha yang bikin Nesya makin cemberut

"Uang dari kakak cukup kok, cuma aku kan pengen mandiri, lagian ga bakal ganggu waktu belajar kok". Jelas nya. Icha ngehela napas terus nganguk, terserah Nesya aja. Dikira kerja itu enak apa, tapi ga papa sih itung itung belajar mandiri

"Yeay!!, Makasih kakak, sayang banget deh". Ujarnya langsung meluk Icha erat

"Mau kerja apa?". Tanya kakak nya itu, yang bikin Nesya cemberut lagi, sebenernya Nesya itu ga tau mau kerja apa, di otaknya dia cuma pengen kerja gitu doang

"Yang gampang, ga bikin capek, tapi dapat gaji yang gede". Ucap Nesya bikin Icha natap dia datar

"Mimpi aja kalau gitu". Balas Icha

"Kerja di cafe teman kakak mau?". Ujar Icha tiba tiba

"Jadi pelayan doang sih, tapi lumayan bayarannya". Tambahnya yang langsung di anggukin Nesya

"Boleh". Jawabannya antusias

"Oke kalau gitu besok kakak tanyain dulu". Balas Icha

"Padahal kamu ga perlu kerja, kakak bisa biayain hidup kamu kok". Imbuh Icha sambil ngusap kepala Nesya sayang

"Ga papa, lagian sekalian nyari pengalaman". Balas Nesya sambil senyum manis

➜➜➜

"Keadaan kamu sekarang jauh lebih stabil dari sebelumnya, dan semoga Minggu depan lebih stabil lagi, jangan lupa di minum obatnya, kalau ada keluhan atau gejala lain langsung periksa oke". Ujar dokter yang ada di sana

"Terimakasih dokter, kalau begitu kita pamit duluan, permisi". Ujar wanita paruh baya di sana di ikuti anak laki laki nya

"Ayo sekarang kita ke apotek dulu nebus obat kamu". Ujar wanita paruh baya itu

"Obat Satya masih banyak ma!!, lagian obat sebanyak itu ga bakal habis sampai seminggu kedepan". Jawabannya, yap laki laki itu Satya, sama mama nya yang lagi cek keadaannya

Sebenernya Satya punya penyakit yang ga diketahui siapapun, kecuali keluarganya. Temanya pun gak tau termasuk Nesya, dia mau merahasiakan penyakitnya. Menurutnya penyakit itu ga perlu di umbar umbar, dia juga ga mau di tatap kasihan sama orang orang cukup mama sama keluarganya aja yang natap dia kasian, dia itu kuat dia ga lemah, dia bakal bukti in kalau dia itu bisa sembuh

"Okay kalau gitu sekarang kita pulang ya". Ajak Sarah mama nya Satya

"Mama pulang sendiri ya, Satya pesenin taksi". Ujar Satya natap mamanya penuh harap

"Loh kamu mau kemana?". Tanya mamanya

"Satya mau ngajak Nesya jalan". Jawabnya yang langsung dihadiahi tatapan menggoda sama mamanya

Mamanya itu tau kalau Satya suka sama Nesya, tapi Nesya nya aja yang ga peka

'Nesya peka dong' - Satya

"Oke kalau gitu, intinya jangan pulang malem malem ya, besok kamu harus ujian". Jawab namanya itu sambil ngusap ngusap kepala Satya

"Iya mama, lagian Satya bukan anak kecil lagi". Balasnya

"Taksi mama udah datang tuh, sana pulang duluan". Ucap Satya pas mobil taksi yang di pesan buat mama nya datang

"Hati hati mama, dah". Ucap nya disertai senyuman, setelah mobil taksi yang ditumpangi mamanya melaju jauh senyuman itu langsung pudar digantikan dengan wajah datar

Karena tidak mau membuang waktu yang ada Satya langsung masuk ke dalam mobilnya ga lupa mengirim pesan ke Nesya kalau dia bakal sampai ke apart nya 15 menit lagi

Satya tersenyum kecil membayangkan Nesya yang panik karena tiba tiba di ajak jalan oleh nya

Dan benar sekarang Nesya lagi panik karena dapat pesan dadakan dari Satya kayang katanya bakal sampai ke apartemennya 15 menit lagi

"Kenapa kamu sih dek?". Tanya Icha yang ngeliat Nesya buru buru jalan ke kamarnya

"Kak aku mau jalan sama kak Satya". Pamitnya setelah selesai ganti baju dan ga lupa pakai parfum

"Malam malam gini?". Tanya kakak nya yang di anggukin Nesya

"Masih jam 20.24 kok, pulang nya juga ga bakal malem". Ucapnya lagi yang langsung di anggukin sama Icha

"Kalau gitu Nesya pergi dulu, kak Satya udah nunggu di bawah". Pamitnya lagi dan langsung pergi kebawah

"Semoga kamu ga ketemu sama mama dek". Ucap Icha

Mama

Icha adek mu kemana?
mama telfon nomor nya ga aktif

mama mau ngajak kalian berdua
tinggal sama mama
kalian juga bakalan dapat papa baru

Nesya? bahkan dia terlihat
lebih bahagia dari sebelumnya

papa baru? haha

terimakasih tawarannya, tapi saya
lebih senang hidup sendiri, mungkin Nesya?

terimakasih tawarannya, tapi sayalebih senang hidup sendiri, mungkin Nesya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

--------------------------------------------
➜➜➜

TBC

n: makin lama makin tdk jelas anj (っ˘̩╭╮˘̩)っ

LOVE Quadrangle || AU Lokal [ UNPUB ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang