Kritik&Saran diterima sepenuh hati.
--
Ku tatap gedung yang akan menjadi rumah baruku untuk empat tahun kedepan ini. Sialnya, aku memang mendapatkan beasiswa yang aku tidak sengaja mengajukannya. Mungkin ini yang dinamakan iseng iseng berhadiah.
Sejujurnya aku tidak tertarik dengan sekolah yang mewajibkan muridnya untuk menginap seperti ini. Temanku pernah berkata, jikalau asrama itu seperti di sinetron pesantren rock n' roll dia mau. Aku juga akan mau masuk pesantren jika akan bertemu ikhwan seperti Wahyu subuh dan Wahyu magrib.
Aku melangkahkan kakiku pada bagian gedung kamar, bahkan gedung perempuan dan lelaki tidak dipisah. What the heck!? Sebenarnya asrama apa ini.
"Lo tau dimana kamar 68?" Tanyaku pada seorang perempuan di depan evalator.
"Disamping kamar 69 hahahaha," Jawabnya."Good answer!"
"Gue juga engga tahu sebenarnya karena gue juga baru datang pagi tadi, tunggu lo bilang kamar 68? Gue juga berada di kamar itu!" Pekiknya girang.
Aku tersenyum sembari menyodorkan tanganku padanya,"Radistya nathalie, siapa nama lo?" dia membalas jabatan tanganku."Jessica Colesman, nice to meet you and nice to be your friend!"
"Nais, tu."
"Bagaimana kalau kita tanyakan pada satpam didepan?" Usulku pada Jessica. Dia mengangguk.
----
Diluar dugaanku, ternyata kamar yang kami tempati berada di lantai 10 dari 12 lantai. Aku dan dan Jessica langsung membagi tempat aku dikasur atas dan dia dibawah. Untuk tempat belajar kami sepakat untuk setiap malam belajar bersama diatas karpet tepatnya di depan televisi.
"Lo tahu-"
"Engga," Ucapku memotong ucapan jessica.
"Ish, Katanya setiap tahun ajar baru pas friday night pasti ada party gitu." Jelasnya. Aku mengangkat bahuku acuh.
"Terus?"
"Kita harus berburu cogan, apalagi kita harus dapetin dat prince, my honey bunny sexy prince!"
"Bodoamat! Gua mau tidur besok harus bangun pagi karena ada hal semacam mos, so good night ms. Kurbel!"
Aku langsung memejamkan mataku, mencoba untuk rileks dan berpikir tidak akan terjadi apa apa selama masa perkenalan. Semoga.
Aku terbangun pukul 7 pagi, untungnya bel masuk jam 8 pagi. Aku segera membangunkan Jessica dan segera mandi.
Aku segera memakai kaos kakiku saat Jessica keluar dari kamar mandi."Buruan woy!"Seruku. Karena sekarang jam sudah menunjukan pukul 7.30
Kami sampai dilapangan pada puku 7.45 hampir saja. Aku dan Jessica langsung berdiri di depan tiang bendera, seperti anak baru yang lain.
"Welcome new members!" Seru kakak kelas osis dengan riangnya.
Aku menatap kaka osis didepan dengan tidak minat siapa yang minat dengan acara osis yang membosankan? Aku.
"Untuk acara tiga hari kedepan dihitung hari ini, kita akan membuat group yang berisikan 10-15 orang." Jelas kaka osis yang mempunyai jambul badai dan kacamata. He's so awesome.
Akan aku jelaskan kenapa disini satu groupnya hanya akan 10-15 orang, karena ya ini adalah sekolah unggulan hanya dua jalur untuk bisa masuk ke sini. Pertama jalur nama keluarga, hanya anak yang keluarganya mapan yang bisa masuk sini dan jangan lupakan mereka harus berotak cerdas.
Kedua beasiswa seperti aku ini, jangan salah jalur beasiswa juga akan dinilai dari keluarga jika pendaftar dari keluarga yang tidak sesuai jangan harap bisa masuk sini.Dan perbandingan jalur keluarga dan beasiswa hanya 75%/25%. Dan ya sekolah ini hanya menerima 150 sampai 200 murid saja.
Untungnya ayahku juragan empang, eh ayaku seorang pengusaha ikan di tambak di tambah dia berjualan ikan arwana. Aku bersyukur untuk itu.
"Dis, lo satu group sama gua!" Sahut Jessica. Aku mengerutkan dahiku,"maksud?"
"Well, selama lo ngelamun kita masuk ke group two which is kita masuk sama prince oh my godness!" Pekiknya girang. Aku memutar kedua bola mataku.
"B aja dong mba."
---
"Okay,sambil nunggu arahan guru gimana kalau kita pada memeperkenalkan diri dulu?"
"Dimulai dari lo ajah!" Tunjuk kaka osis cowo dengan mata biru terang dan ya tampan. Tapi luke hemmings tetap dihatiku. Dan yap, dia menunjukku.
Aku berdiri dari kursiku,"sela-"
"Didepan!"
Aku memutar kedua bola mataku, lalu tetap maju kedepan."Selamat pagi, nama saya Radistya nathalie saya dari indonesia, sekian."
Baru aku mau melangkahkan kakiku menuju meja, kaka osis cewe dengan tag name yang aku baca Alea M. Menarik tanganku,"Ada yang mau ditanyain ke Ms.Nathalie?"
"Just call me Disty,"
"Okay, Disty."
Ada dua cewe dan tiga cowo mengacungkan tangannya,"Dimulai dari yang cewe yang cowo sabar ya."
Kulihat cewe berkuncir kuda duluan yang berdiri.
"Indonesia itu negara dimana?""Next, ditampung dulu ya."
"Lo masuk kesini lewat jalur apa?" Tanyanya dengan nada angkuh. Cih, gaya lo mba.
"Silahkan yang cowo."kaka osis mempersilahkan dengan senyum yang tidak biasa lebarnya.
"Nama keluarga lo nathalie?"
"Single or taken?"
"Apa motivasi lo masuk ke sekolah ini?"
Pertanyaan terakhir membuat suasana kelas menjadi hening. "Okeh, Indonesia ada dibenua asia, tepatnya asia tenggara. Yang kedua,saya masuk kesini lewat beasiswa. Yang ketiga, di Indonesia jarang yang memakai nama keluarga dan nathalie diambil karena saya lahir pada hari natal. Yang keempat, mau saya single or taken engga ada urusannya sama kamu. Yang terkahir, saya tidak ada motivasi apapun masuk kesekolah ini yang terpenting adalah saya lulus dari sekolah ini saya harus kembali kuliah dan membahagiakan kedua orang tua saya. Saya boleh kembali duduk?"
Kaka osis yang berada dikelas mengangguk. Aku segera melangkahkan kakiku ketempat dudukku.
"Hari yang gila." Gumamku.
-----
Butuh Kritik dan Saran agar bisa tahu yang mana yang salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Cold
Teen FictionI met in a pool party, his eyes was intimidated me. He said i'm going to be his princes. Seems like a pycho he is a possesive boy. He has a cold heart couldn't touch, yet. @ItsAraHill