14# Chapter Fourteen

334 46 2
                                    

Previous chapter


BRAKKK! BRAKKK! BRAKKK!

Pintu itu terbuka, terlihat beberapa orang didalam ruangan itu. Salah satu nya adalah orang yang Jun khawatirkan sejak tadi yaitu-

"HAO!"

• • •

"SIALAN, KALIAN KETERLALUAN!" Amarah Mingyu membuncah, dan beberapa mahasiswa lainnya tampak ikut marah dengan perbuatan mereka yang sudah tak semestinya dilakukan.

Semua nya tampak panas, tapi tidak dengan Jun. Jun langsung berlari menghampiri Minghao. Kekhawatiran nya semakin menjadi-jadi ketika melihat sekujur tubuh Minghao yang terluka dan sangat pucat tersebut. Jun tanpa berfikir panjang langsung mengangkat tubuh Minghao dengan hati-hati. Semua orang pun memberi ruang agar Jun dapat berjalan dengan mudah.

Jun berjalan secepat mungkin, ia melewati koridor yang penuh dengan mahasiswa-mahasiswa disana. Ada yang khawatir, ada yang penasaran dan sebagainya. Salah seorang mahasiswa yang melihat Minghao terluka langsung berlari menghampiri kelas lain. Ia berlari secepat mungkin dan mencari seseorang yang ia kenal. Tiba ia di kelas tersebut ia langsung menghampiri orang tersebut.

"Kim Jungwoo, kau teman dekat Seungkwan, bukan?"

Yang dipanggil Kim Jungwoo itu pun menoleh kemudian tersenyum lebar, "lama ga ngomong sama kamu, Minho. Ya, aku cukup dekat dengannya. Ada apa?"

Minho atau lebih dikenal dengan nama Lee Know itu pun menjelaskan kondisi Minghao dan mengapa ia bertanya apakah Jungwoo mengenal Boo Seungkwan, "jadi, kau bisa beritahukannya kepada Seungkwan?"

Jungwoo pun dengan senang hati memberitahukannya kepada Seungkwan. Jungwoo paham dengan situasi sekarang, ia pun langsung mengambil ponsel dari saku nya dan mencari kontak Seungkwan disana. Minho pun berterimakasih kepada Jungwoo karena mau membantunya menghubungi Seungkwan.

"Halo, Jungwoo. Tumben lo nelpon, kenapa?" Panggilan itu tersambung dan suara Seungkwan pun terdengar.

"Maaf kalo ganggu, tapi temen gue tadi bilang kalau Minghao abis dibully."

"APA LO BILANG!?"

"SEKARANG DIA DIMANA!?"

Jungwoo pun memberitahukan semuanya seperti apa yang dikatakan Minho sebelumnya. Seungkwan tampak sangat panik, suara nya bergetar, Jungwoo dapat membayangkan betapa paniknya temannya itu, Seungkwan bercerita banyak padanya tentang Minghao yang sudah dianggapnya layaknya seorang kakak nya sendiri, bagaimana mungkin ia tidak panik?

Setelah Jungwoo mengatakan semuanya, Seungkwan pun mengatakan terimakasih kepada Jungwoo karena telah memberitahukan apa yang terjadi pada Minghao tersebut.

"Seungkwan! Jangan ngebut!"

◽ ◽ ◽

"DOKTER, TOLONG TEMAN SAYA!"

Beberapa perawat langsung berbondong-bondong mendorong sebuah brankar rumah sakit ketika melihat Jun menggendong Minghao yang tampak sangat lemah. Minghao langsung diangkat ke brankar dan dibawa ke ruang unit gawat darurat. Sementara itu Jun mendudukkan dirinya disebuah tempat duduk di samping ruang UGD itu lantaran tak diizinkan masuk ke ruangan. Jun bersyukur karena ia berpikir ia tidak telat menghampiri Minghao ketika ia sedang dipukuli oleh beberapa anak-anak brengsek tersebut.

Jun begitu terlarut dalam lamunannya hingga ia merasa seseorang mengguncang tubuhnya.

"JUN-HYUNG, DIMANA MINGHAO!?" itu Seungkwan. Matanya tampak berkaca-kaca, ia tampak sangat panik dan khawatir hingga sekujur tubuhnya bergetar. Jun yang melihat itu pun langsung mendudukan dan menenangkannya terlebih dahulu sambil berkata Minghao tidak apa-apa, ia hanya terluka sedikit. Dan ia pasti akan sembuh.

"Minghao ga pernah bilang kalau dia dibully di kampus. Setiap dia pulang dari kampus aku selalu tanya bagaimana dengan kehidupannya di kampus barunya, dan dia selalu bilang semuanya baik-baik aja, nyatanya dia dibully!?" Seungkwan terus meluapkan segala kesedihannya tentang Minghao kepada Jun, diiringi dengan tangisan yang terdengar begitu sedih. Ia terus menerus menyalurkan kehangatan kepada Seungkwan yang terlihat begitu kecewa pada dirinya sendiri lantaran tak menyadari bahwa Minghao dibully di kampusnya yang baru selama ini.

Satu jam berlalu, Seungkwan mulai tertidur dipelukan Jun. Anak-anak lain mulai berdatangan dengan raut wajah yang khawatir.

"Jun, dimana Hao?"

"Dia lagi di ruang UGD," jawab Jun singkat.

Hansol mengalihkan perhatian pada Seungkwan yang tertidur dipelukan Jun.

"Jun-hyung, sini Seungkwan nya sama gue aja. Lo pasti pegel dari tadi meluk Seungkwan."

Jun mengangguk, ia pun perlahan membiarkan Hansol mengambil alih memeluk Seungkwan yang tertidur. Menaruh kepala Seungkwan dipahanya agar Seungkwan dapat tidur dengan nyaman. Hansol sedikit menyingkirkan poni Seungkwan yang menutupi matanya tersebut, melihat bekas air mata disana, Hansol menebak bahwa Seungkwan pasti tertidur karena lelah menangis.

Begitu pula yang lain. Mereka menunggu dengan rasa khawatir. Ada yang duduk di bangku yang disediakan, ada pula yang duduk di lantai lantaran bangku rumah sakit terlalu sedikit disana.

Hening, semuanya terlarut dalam pikiran masing-masing. Sampai akhirnya seseorang berjas putih yang ditunggu-tunggu keluar dari ruangan UGD.

"Permisi, apakah ini keluarga pasien atas nama Seo Myungho?"

.

.

.

To be continued...

Ni cerita kenapa lama-lama jadi mirip yeen sih?😭😭

Anw Happy New Year walaupun telat gapapa deh! Makasii udah mau baca cerita abal-abal aku iniii😭💞

Side By Side | JunHaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang