Ruang rapat karmadelivery.com kini dipenuhi oleh anggotanya yang sudah duduk di kursi masing-masing dengan catatan tidak boleh pindah ataupun bertukar posisi. Aturan yang di tulis memang seperti anak SD yang tempat duduknya harus di situ, tapi ketentuan itu sudah dipikirkan matang-matang oleh Fakar selaku ketua. Sebelumnya pun alasan Fakar melakukan itu cukup masuk akal mengingat ada orang berbadan dewasa, tapi otak masih seperti anak kecil seperti Dite dan Senna. Si biang bikin masalah.
Jika kalian tak percaya pada niat baik Fakkar, maka dengarkan teori dari Fakar terlebih dahulu. Sienna dan Theo tak boleh duduk berdampingan karena keduanya adalah partner dalam hal membuat keributan, jadi selalu ada Sammy di antara mereka berdua yang dianggap sebagai tembok yang tepat.
Sementara itu Dite dan Nalu harus dipisahkan oleh Lion karena Dite memiliki hobi yang cukup unik yaitu mengganggu Nalu dan sekalipun Nalu memiliki stok sabar yang lebih, tapi khusus untuk Dite, Nalu akan mempertipis kesabaran itu. Atas pertimbangan itulah kenapa Fakar mengharuskan ada Lion diantara keduanya ketika rapat karena Lion yang memang segalak singa untuk menjinakkan Dite ataupun menjaga Nalu untuk tetap sabar.
"Pak bos!" Sienna mengangkat tangannya mengintruksi Fakar yang hampir mengutarakan maksudnya mengumpulkan full tim.
Fakar memiringkan kepalanya memberi kode pada Sienna untuk menyampaikan interuksinya, tapi ternyata keputusan itu salah besar karena anak itu hanya ingin menggoda Fakar dengan--
"Mundur dikit dong, gantengnya kelewatan."
Gombalan.
"Tetep nggak ada dana buat onderdil motor kamu." Fakar sudah membaca gerak-gerik dari Sienna yang mendekatinya secara konsisten setelah mesin motornya mengalami demam. Sienna mencebik pada penolakkan dari Fakar yang begitu konsisten, jika seperti ini dia harus mengubah strategi. Dia akan mendekati Lion yang cukup dekat dengan Fakar.
"Oke, rapat kita mulai." Fakar mematikan lampu dengan remote di tangannya kemudian mulai menampilkan presentasinya tentang kasus pertama di bulan ini.
Papan hitam yang selalu ada di belakang kursi Fakkar selalu menjadi petunjuk utama mengenai kasus-kasus yang akan mereka tangani. Tujuan dan rencana misi masing-masing anggota harus memiliki isi utama yang nantinya mengarah pada; yang mereka sebut sebagai pelanggan.
"Winter, anak kelas 10 SMA Pandawa Tujuh," kata Fakar sambil menunjuk foto gadis berseragam SMA Pandawa Tujuh, salah satu sekolah favorit dan sekolah yang ingin dimasuki oleh Sienna. Bukan karena itu adalah sekolah terbaik ataupun fasilitasnya, Sienna mempunyai alasan konyol untuk iri karena gadis itu ingin menggunakan seragam SMA Pandawa Tujuh yang imut—menurut Sieena.
"Please genrenya jangan romance, gue nggak mau jadi pacar pura-pura anak SMA lagi." Dite merapalkan harapan keras-keras agar Fakar mendengarnya dan tak menjadikannya sebagai pacar pura-pura anak SMA yang menurut Dite sangat rumit bahkan lebih rumit dari Lion.
"Bukannya dulu lo yang mau jadi pacarnya anak SMA katanya dia imut," komentar Nalu yang tak perlu dipertanyakan lagi akan menjadi panjang.
"Itu sebelum gue tau kalo mereka lebih ribet dibanding Lion. Mending pacaran sama si Singa aja." Dite mengedipkan matanya pada Lion yang hanya dibalas cebikan dari Lion. Haram hukumnya menanggapi manusia yang menganggap dirinya paling tampan sejagat raya.
"Lion nggak mau sama orang yang nggak bisa ngitung 8 kali 9."
"Gue tau ya! Delapan kali sembilan itu 86 eh bentar-bentar--"
"Bego!"
"Aku siram air ya komputer kamu kalo kamu mulai ribut sama Dite." Lion berucap tanpa menolehkan pandangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Want To Revenge?
Ficción GeneralBeberapa manusia yang hidup dalam ketakutan semu sulit untuk melanjutkan kehidupannya. Kata orang, hidup itu sulit, tapi setiap manusia berhak untuk menjalani kehidupannya. Beberapa yang lain, menyakiti dan merenggut kehidupan orang lain. Jika ada...