Universitas Gunadarma
Jakarta barat ....Hari pertama memasuki kampus impian. Aku di antar oleh ari hari ini karena dia tidak kuliah di karenakan jadwal kuliahnya hanya hari juma'at dan minggu.
"Hati-hati ri". ucapku saat ari sudah berlalu pergi.Ari memang begitu dia sangat baik. Entah sekarang ari sudah melupakan aku sebagai orang yang di cintainya dan merubah cinta itu menjadi sahabat. entahlah, yang aku tahu ari memang sahabatku yang baik.
"Rianiiiiiiii" teriak mili berlarian dari arah belakang dan langsung merangkulku.
"Ee mili".Jawabku membalas rangkulannya.
"Gimana loh udah siap nggak ketemu cowok-cowok ganteng di kampus". Ucap mili bercanda.
"Apa sih aku nggak urus mau ada cogan sekalipun gue nggak urus." Jawabku
"Iya-iya gue tahu kok" ucap mili tertawa.Aku dan mili memasuki ruang kelas fakultas sastra inggris. Banyak sekali mahasiswa.
Karena ini hari pertama masih banyak dosen belum masuk termaksud dosen yang hari ini seharusnya memasuki kelas ku tidak hadir di karena kan ada urusan mendadak.
Disini lah aku. rasanya buang-buang waktu tinggal duduk di sini ingin rasanya pulang saja ke tokoh roti tapi karena mili yang memaksaku untuk tetap disini jadi terpaksa menemaninya di sini. Ada banyak cewek-cewek yang caper ke senior-senior, ada juga cowok-cowok yang modusnya kelewatan, dan ada sebagian yang berkenalan dengan senior-senior kampus, menurutku sih itu nggak penting, karena aku orangnya nggak humble ke semua orang jadi aku hanya diam duduk sambil melihat mili berkenalan dengan sebagian teman sekelasku.
"Ra kenalin namanya Megan teman SMP gue dulu". Ucap mili memperkenalkan temannya yang benama megan itu.
"Kenalin nama gue Megan" ucap megan mengulurkan tangannya sambil tersenyum.
Aku langsung menjabat tangan megan "Aku rania, senang bisa ketemu kamu".
Mili pernah cerita banyak tentang tentang megan, dia orang yang baik dan ramah.
jadi bertambah lagi nih sahabat aku hehehe...Beberapa jam berlalu. jam menunjukkan pukul 15:23 semua mahasiswa kembali kerumah masing-masing.
"Ra, gue duluan ya karena gue juga nebeng bareng megan naik motor jadi loh nggak bisa ikut deh". ucap mili yang sudah ada di atas motor di bonceng oleh megan.
"Iya nggak papa kok lagi pula nanti ada taxi, kalian duluan ajah"Jawabku tersenyum ke arah megan dan mili.
"Yaudah sampai ketemu besok raaa".
Aku hanya tersenyum memandangi kepergian mili dan megan yang sudah menjauh. Mili memang begitu, dia adalah sosok sahabat yang aku temui sejak masuk SMA saat itu. Aku beruntung bisa kenal dengannya.
TIIIITT..
Suara klakson motor dari belakang ku..
"Argh, aduh". Aku terjatuh karena kaget.
"Ee loh nggak papa kan?" jawab laki-laki yang ada di depanku yang sedang berdiri mengulurkan tangannya dengan niat membantuku berdiri.
Aku langsung berdiri sendiri tanpa menerima bantuannya dan membersihkan pakaianku yang kotor "Iya nggak papa kok kak".
"Syukur lah. Gue minta maaf ya" jawabnya.
"Iya sa...." Belum sempat aku menjawabnya dia sudah pergi terburu-buru menghidupkan mesin motornya dan berlalu pergi.
"EE KAK..." Teriakku.
Siapa dia? Kalau di lihat dari almemater yang ia pakai juga mahasiwa di universitas ini.
Pikiranku berkecamuk dari tadi kenapa aku begitu penasaran dengan orang tadi. Tapi Aku tidak pernah melihatnya di kampus."Ah jangan di pikirkan...".
Kira-kira kapan ketemu nya sih sama senior yang selalu mengirimkan rania pesan singkat😂
*rania itu nggak pakai loh-gue krn dia orangnya memang gitu. Hihihi

KAMU SEDANG MEMBACA
He's my weather
NonfiksiKisah ini aku tulis berdasarkan kisah nyata seseorang. *Kuatkan dan siap kan hati kalian jika ingin membacanya. *Nama di fiksi kan SELAMAT MEMBACA 🙂