Setelah istirahat di UKS Nayla dan ketiga temannya kini sedang berada di kantin karena sudah saatnya istirahat.
Seperti biasa, mereka memesan makanan dan ngobrol, sesekali tertawa. Ntah apa saja yang mereka bicarakan hingga mereka tertawa.
Setelah bel masuk berbunyi mereka kembali ke kelas mereka dan menerima pelajaran hingga pelajaran terakhir.
Kringg
Bel tanda pulang menggema di santreo sekolah, banyak siswa berhamburan keluar dari kelasnya masing-masing.
"Nay, kamu pulang nya bareng siapa? " Tanya Nurma
"Bareng bang Rendi lah" Jawab Nayla
"Oh iya, ma'af ya Nay kita tadi lupa ngasih tau bang Rendi kalo kamu pingsan. " Sahut Riski merasa bersalah
"Udah gapapa, nanti malah khawatir bang Rendi kalo di kasih tau" Jawab Nayla dengan senyum tipisnya.
"Yaudah deh kalo gitu, kita balik duluan ya Nay, kamu hati-hati" Pamit Olive pada Nayla yang sedang menunggu abangnya keluar dari kelas.
"Iya, kalian juga hati-hati dijalan, jangan ngebut" Tutur Nayla
"Siap buk Nay, Assalamu'alaikum" Ucap mereka bertiga serempak dan menuju motor masing-masing lalu meninggalkan pekarangan sekolah.
10 menit Nayla menunggu abangnya di parkiran namun tak kunjung datang juga.
Tak lama kemudian ada sosok remaja seumuran Rendi menghampiri Nayla."Loh Nay, kamu kok masih disini? " Tanya Aksa bingung karena melihat Nayla yang masih berada di parkiran sekolah.
"Aku masih nungguin bang Rendi kak, kakak ada liat bang Rendi ga? " Tanya Nayla
"Lah, emang kamu ga di kasih tau sama Rendi? "
"Apaan kak emangnya? " Penasaran Nayla
"Wah, bener-bener tuh orang" Kesal Aksa,
"Rendi tadi bilang ke gue Nay, kalo dia mau ke toko buku sama si Indah" Lanjut Aksa memberi tahu Nayla"Ih, kok ga ada chat aku sih, sia-sia dong aku nunggu lama" Ujar Nayla kesal
"Mungkin dia lupa Nay, soalnya tadi mendadak banget dia bilangnya, soalnya tadi Rendi ga sengaja numpahin air ke bukunya Indah, jadi dia gantiin dah tuh buku" Jelas Aksa.
"Hm, yaudah deh aku cari angkot aja" Pasrah Nayla
" Gue anter aja Nayla, udah jam segini jarang ada angkot lewat, dari pada nanti kamu nunggu lama capek. "
Nayla menyetujui tawaran Aksa, dari pada dia harus menunggu angkot yang tak pasti ada atau nggak, lebih baik dia pulang bareng Aksa, toh ini juga darurat.
Nayla masuk kedalam mobil Aksa dan duduk di kursi penumpang belakang.
Aksa terkadang memang membawa mobil ketika sekolah.Selama perjalanan mereka berdua hanya mengobrol sedikit, karena memang ga ada yang dibahas.
Ketika sampai di depan rumah Nayla, ternyata motor Rendi sudah terparkir di halaman depan rumah.
Nayla langsung keluar dari mobil Aksa, dan tak lupa berterimakasih pada Aksa, dan Aksa pun langsung meninggalkan pekarangan rumah Nayla.Nayla yang kesal pun langsung masuk rumah tanpa mengucapkan salam.
Rendi yang awalnya sedang asik dengan game nya di ruang tamu ketika mengetahui Nayla masuk rumah tanpa mengucap salam pun langsung merasa bersalah.
Rendi sudah mengira kalu Nayla akan marah, karena dia tiba-tiba meninggakan Nayla di sekolah tanpa mengabari berlebih dahulu.
Nayla langsung masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintu kamar dengan sedikit kencang, hingga menimbulkan suara.
Ranti dan Rahman yang berada di ruang keluarga pun terheran dengan sikap Nayla barusan.
Karena jarang jarang Nayla seperti itu.Ranti dan Rahman pun langsung menyusul Nayla ke kamar, mereka melihat Nayla yang berbaring di atas kasur dengan kepala yang di tutup dengan bantal, dan masih dengan seragam sekolah yang melekat di tubuhnya.
"Nay, ada apa ga biasanya kamu gini? " Tanya Rahman halus, namun tak kunjung mendapat jawaban dari Nanayla.
Krekk
Rendi ikut masuk kedalam kamar Nayla, dan terkejut melihat kedua orang tuanya berada di kamar adiknya.
" Nay, maafin abang" Ujar Rendi berjalan ke arah Nayla yang masih setia di posisinya.
Rahman dan Rani yang tak mengerti pun langsung bertanya.
" Kanapa bang ? " Penasaran Rani
Rendi duduk di ranjang sebelah Nayla berbaring sembari mengusap pelan punggung Nayla
"Nay, maaf in abang, abang tadi beneran lupa ga ngasih tau kamu, soalnya abang buru buru tadi". Rendi mencoba menjelaskan alasannya meninggalkan Nayla di sekolah tadi.
Rahman dan Rani hanya menyimak kedua anaknya." Ish, Nay kamu denger ga sih ?" Kesal Rendi yang tak mendapat respon apapun dari Nayla .
Sedangkan Nayla yang mendengar sentakan Rendi pun langsung menyingkirkan batal yang menutup kepalanya.
Nayla hanya menatap Rendi tajam tanpa menjawab pertanyaan Rendi.
"NAY" Kesal Rendi dengan nada sedikit tinggi membuat orang tua nya dan Nayla kaget .
"Apasih bang, ganggu aja" Ujar Nayla sengit, sedangkan Rendi hanya melongo mendengar jawaban Nayla.
Rendi yang sudah terlewat geram pun langsung naik ke atas kasur dan langsung menggelitiki Nayla.
Nayla yang merasa geli pun sontak menggeliat kan tubuhnya akibat serangan dari Rendi, sedangkan kedua orang tuanya hanya menatap mereka sembari terkekeh.
"Abanggggg, ishh stopp ga. Hahaha" Teriak Nayla yang tak di gubris oleh Rendi.
"Maaaaa, paaa tolong in Nayla" Teriaknya, karena Rendi tak berhenti menggelitiki nya.
"Udah dong Ren, kasian tuh adek kamu udah mau nangis itu, hehe" Perintah sang Papa dengan kekehan kecil.
Rendi pun langsung menghentikan aksinya,
Rendi menatap Nayla puas, karena dia berhasil menggelitiki Nayla."Hahaha. Gitu ajaa nangis" Ledek Rendi.
"Ish mana ada ya aku nangis, papa tuh ngada-ngada" Jawab Nayla sewot
"Makanya ga usah sok ngambek " Ujar Rendi yang tangannya mengacak-acak jilbab Nayla.
"Ishh, abang ngeselin ya"
"Yaudah mama, sama papa keluar dulu, kalian lanjut aja" Pamit Rani dengan kekehan, kemudian meninggalkan kamar Nayla.
"Masih ngambek? " Tanya Rendi
"Tau ah, siapa suruh ninggalin ga ngasih kabar"
"Kan abang tadi udah bilang, kalo abang lupa ga ngasih tau kamu dulu"
"Halah, banyak alesan" Jawab Nayla tak Terima
"Yaudah sih kalo masih ga percaya, mau abang gelitikin lagi? " Tanya Rendi yang bersiap untuk menggelitiki Nayla lagi.
"Ehhhh.. Stop!!" Perintah Nayla, " Iya iya nay maafin, tapi dengan satu syarat " Nayla tersenyum tipis
"Dih, kok pake syarat segala, ga ikhlas itu namanya" Sahut Rendi tak Terima
"Yaudah kalo ga mau, ga aku maafin " Ancam Nayla.
"Ish, iya deh,, apaan syaratnya? " Tanya Rendi tidak sabaran
"Bang Rendi harus beliin Nayla 3 novel! " Nayla tersenyum penuh kemenangan.
"Ck
~~~~
Mampus ga tuh Rendi,, hahaha. Siapa suruh ninggalin Nayla tanpa kabar. 🤣🍃
Terimakasih buat yang masih stay baca crita ini,
Terus pantengin ya biar tau kalo update.
Jangan lupa kasih bintang kecil orennya. Biar makin Seeemangatt.
Heheh..Maafin typo ku yang bertebaran.
See you next chapter guys 💞
KAMU SEDANG MEMBACA
Make U Away For Back
Random"Tentang perasaan tiada yang tau endingnya seperti apa, begitu pun juga perasaanku untuk dia. " #2 Make 24/11/2021