chapter 10

388 76 12
                                    

Rintik hujan pagi ini membangunkan krystal dari tidur nyenyaknya, seharusnya di hari minggu ini dia bangun lebih siang. Tapi, mengingat dia mempunyai janji dengan seseorang mau tak mau hari ini dia harus merelakan beberapa jam waktu istirahatnya.

Langkah gontainya menuruni tangga, membuat seseorang di meja makan memberikan atensi pada sosok krystal.

"Pagi mbak" sapa jaehyun

"Heum... Pagi, lo yang buat sarapan?" Tanya krystal heran pasalnya di meja sudah ada nasi goreng dengan telur mata sapi

"Iyalah gini-gini gue berguna" karna hidup dengan daddy nya sejak usia 12 tahun, mau tak mau membuat jaehyun terbiasa melakukan setiap hal sendiri

Hubungan yunho dan tiffany sebenarnya sangat baik hingga saat ini, hanya saja ego masing-masing masih sama kuatnya. Tiffany yang tak ingin berhenti mengembangkan bisnis butiknya dan yunho yang bersikukuh kalau istri hanya perlu melayani suami nya.

Kalau ada yang bilang mereka bercerai itu salah besar, mereka hanya berpisah dalam kurun waktu yang lama. Lahir dari keluarga yang tak mengenal kata "keluarga" sebenarnya tak membuat krystal dan jaehyun salah arah.

Keputusan tiffany dan yunho untuk tak tinggal lagi bersama awalnya membuat hidup jaehyun dan krystal berubah, ini juga salah satu alasan krystal menutup diri dari orang lain. Melihat dan mulai mengerti arti pertengkaran kedua orang tuanya saat usia 7 tahun membuat krystal dan jaehyun tak tumbuh seperti anak lainnya.

Lain halnya dengan jaehyun yang memilih untuk menyibukkan diri disekolah dengan mengikuti segala kegiatan di sekolahnya untuk melupakan sejenak masalah dikeluarganya, krystal lebih memilih untuk menutup diri dari dunia luar. Dia pernah menaruh harapan besar dipundak orang tua nya namun dihancurkan, dia pernah mencoba untuk memberi kepercaan sepenuhnya kepada mantan kekasihnya namun berakhir diselingkuhi.

Hingga saat ini orang yang tak pernah mengecewakan krystal hanya jaehyun dan jennie. Saat krystal dan jaehyun berusia 12 tahun yunho dan tiffany mencoba untuk menurunkan ego mereka sedikit untuk membicarakan masa depan anak-anaknya, saat itu mereka mulai merasa adanya perubahan sifat jaehyun dan krystal.

Dengan pemikiran yang panjang akhirnya tiffany dan yunho memutuskan untuk memberi ruang masing-masing untuk memperbaiki diri, keputusan yang berat untuk krystal dan jaehyun pada saat itu untuk memilih ikut daddy atau mommy nya. Tapi satu hal yang menguatkan krystal pada saat itu saat jaehyun berkata "jae nggak bakal ninggalin mbak".

Tiffany maupun suaminya tak pernah melarang anak mereka bertemu satu sama lainnya, jauh dihati yang paling dalam mereka masih sangat mencintai satu sama lain. Seperti sekarang tiffany sedang fokus dengan pembukaan butik baru di singapore dan yunho yang fokus dengan pengembangan bisnis nya di surabaya membuat kedua anak mereka memutuskan untuk tinggal bersama.

"Hari ini kita kemana?" Tanya jaehyun

"Lihat pameran lukisan?" Tanya krystal ragu

"Oke, ide bagus" ucap jaehyun dengan tersenyum sambil menyuapkan nasi goreng ke mulutnya

Hal ini yang membuat krystal menutup diri dari kebanyakan pria yang mendekati nya, jika anak perempuan lain ingin mendapatkan pasangan seperti ayahnya maka krystal dengan lantang menjawab dia ingin pasangan seperti adiknya. Jaehyun yang selalu tau kapan krystal sedih hanya dengan melihat nya, jaehyun yang tak pernah mengeluh bahkan menolak kalau harus menunggu krystal disalon berjam-jam, jaehyun yang selalu berada paling depan saat ada orang yang membuat dia sedih. Mungkin dia kehilangan figure seorang ayah, tapi itu semua tergantikan eh jaehyun. Terkadang krystal mengerti mengapa yeri selalu memanggil jaehyun ayah, karna didekat pria itu memanglah senyaman itu. Doa krystal sekarang, jaehyun menemukan seorang wanita yang layak mendapat kebaikan dirinya.





BEMWhere stories live. Discover now