Hinata melompat-lompat girang, berjalan dari tempat parkir ke kelas dengan riang gembira. Tak lupa menyenandungkan nada yang dari lagu 'blekping in yur areah' sampe lagu 'mendaki gunung lewati lembah'.
"Seluruh kota~ merupakan tempat bermain yang as—"
Jduak!
"—su!" Hinata mental ke belakang gara-gara sebuah sepatu yang mengenai wajah shotanya.
"Woi nyet! Siapa ini yang lemparin gue sepatu hah!?" Amuk Hinata pada makhluk kelasnya yang rusuh macam hutan. Kelas lu 11/12 kek hutan, Hin.
"Kags itu! Kags yang lempar!" Fitnah anonim menunjuk Kageyama yang lagi keselek minum susu kotak.
"Apa-apaan!? Gue diem loh ya!" Bela Kageyama.
"Bohong tuh bohong, buktinya tuh sepatunya make sebelah. Kemalingan di masjid lu?" Kompor Tsukishima tertawa sinis.
"Sasa satu nusa satu bangsa, diem lu ya!"
"Apa lu bangsat manggil-manggil nama gue?" Sasha Brauss yang lagi makan kerupuk kaca menoleh julid ke Kageyama.
"Bukan lu woi!"
"Ha ha tak tau, kena marah padan muka." Tambah Aomine Daiki ketawa jahat di pojok bangku.
"Oh jadi lu, wahai budak susu!? Perang kita njing!" Hinata sok-sok an gulung lengan seragamnya terus ngelempar tas sembarang arah.
"Woi anjing kena gue!" Ternyata Kise Ryouta yang kena tas Hinata.
"Maju sini lo bangsat!" Susu kotak di remas kuat hingga isinya bertumpahan dan mengotori mejanya. /sfx : bentar kok ambigu—/
Lalu perkelahian dimulai, dari jambak-jambakan, pukul-pukulan, gebuk-gebukan, tonjok-tonjokan, tendang-tendangan, bahkan sampe pedang-pedangan pake sapu.
Yang mikirnya pedang-pedangan pake anu, fix lu fujo.
"Woi itu sapu baru dibeli dua hari yang lalu! Jangan dimainin geblek!" Yachi yang merupakan bendahara kelas mengamuk.
Yang menonton hanya tertawa, ada yang ngomporin manas-manasin, ada yang sambil makan kerupuk seperti Sasha, bahkan ada yang malah ngasup yaoi ketika melihat otp nya gelud. Bayangin aja mereka lagi bdsm. Iya bdsm, Berkelahi Dalam Sejarah Maksiat. Bahkan ada yang dari kelas sebelah juga ikut nonton lewat ngintip jendela kelas.
Pak Aohitsugi Samatoki yang lagi berjalan ke kelas X IPA 5 alias kelas geng Hinata pun mengernyit heran kala depan kelasnya rame. Dirinya heran, padahal bel masuk sudah berbunyi tapi kelas masih rame aja. Dan dirinya juga gak salah jadwal kalo jam pertama itu jam mtk wajib bukan jam acara bansos.
"Ini kelas gue lagi ada acara bansos apa gimana?" Dan akhirnya Samatoki menggrebek kelas X IPA 5, membubarkan murid kelas lain yang ikut-ikutan nonton. Dan happy ending Hinata dan Kageyama dihukum hormat ke bendera sambil bergandengan tangan selama jam pelajaran.
Kalo kata Pak Samatoki pas ngeliat sih, "Kalian berdua ya berantem aja terus. Capek saya ngeliat kalian lagi yang berantem. Ini lama-lama saya jadi mau ngundurin diri jadi wali kelas kalian." Tak lama kemudian Yamada Ichiro dari jauh yang melihat adegan pencitraan Samatoki di depan muridnya hanya menjulid nyolot.
"WUU PENCITRAAN!"
"BACOT ANJING!" Ichiro si tukang cireng pun kabur kala melihat Samatoki ancang-ancang ngelempar batu.
**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ヽ(^-^)人('-')ノ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*
"Jadi begitu pembahasannya. Ada yang mau bertanya?" Murid-murid terdiam setelah mendengar penjelasan tadi. Ada yang mengangguk paham, sok-sok an paham aslinya mah nggak, bengong, ngebug, bahkan ngebo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rivalitas (Miya Twins)
FanfictionKembar itu katanya unik dan menyenangkan. Karena sudah memiliki teman sejak dalam rahim hingga dewasa selalu bersama, bahkan mitos berkata saudara kembar memiliki ikatan batin yang sangat kuat. Tapi yang namanya saudara ya pasti gak akan jauh-jauh d...