-' ── un ᭡࿔

2.6K 305 29
                                    

ꪶ┊First Night  ݇-

▬▭▬▭▬▭▬▭▬

Kala sang jumantara bernuansa biru disapu oleh gelapnya hitam, lampu-lampu mulai dipadamkan. Pertokoan pun ditutup. Bersamaan dengan suara orang-orang yang saling mengucapkan selamat malam ataupun sampai jumpa besok kepada satu sama lain.

Berbeda dengan keadaan di luar yang terasa dingin dan menenangkan, di dalam ruangan itu justru yang terasa berbanding terbalik. Suara tempat tidur yang berderik seiring dengan pergerakan tubuh dua insan di atasnya mengisi keheningan dalam ruang. Sekaligus mengiringi setiap lenguhan yang keluar dari bibir mereka.

Sang wanita sudah berkali-kali menyerukan nama pria di atasnya. Bersamaan dengan peluh yang menetes membasahi wajah serta tubuhnya yang tidak terbalut sehelai benang pun. Namun, tidak ada niat yang tersirat dari tatapan pria itu untuk menghentikan apa yang tengah ia lakukan.

"Apakah kau mulai lelah, (Y/n)?"

Pertanyaan yang dilontarkan oleh pria di atasnya hanya dibalas oleh desahan yang keluar dari bibir wanita bernama (Y/n) itu. Ia sangat merasa lelah, sungguh. Padahal saat ini merupakan malam pertamanya dengan pria yang kini telah resmi menjadi suaminya. Berdiri dan menyalami para tamu undangan sambil tersenyum terasa melelahkan. Sayangnya, wanita itu lupa jika malam ini belum berakhir begitu pernikahannya usai.

"Jangan... bertanya padaku seperti itu, Rin—akhhh!"

Hentakan yang tiba-tiba itu membuat (Y/n) tidak sempat untuk menyiapkan dirinya. Rasa nyeri pada bagian vitalnya itu terasa sungguh di luar dugaan.

Mendengar desahan yang tertahan, dengan sengaja Rindou menyentuh tubuh istrinya itu di tempat-tempat yang cukup sensitif. Membuat si empunya tubuh merasa telah mencapai titik maksimal kenikmatan untuk yang kesekian kalinya.

"Rin... aku sudah lelah," ujar (Y/n) dengan matanya yang tampak sayu. Menatap lurus ke arah lelaki bersurai lilac di atasnya itu.

Tidak langsung menjawab, Rindou mengikis jarak di antara wajahnya dengan wajah (Y/n). Bibirnya mendekati telinga wanita itu. Membelainya lembut dengan sang lidah. Kemudian menggigitnya pelan. Namun sudah cukup membuat sang wanita kembali terangsang dengan mudahnya.

"Tidak, Sayang. Tidak sebelum aku yang merasa lelah. Nikmatilah. Malam ini akan menjadi malam yang sangat panjang," bisik pria itu di telinga (Y/n).

Bisikan itu terdengar sangat jelas di telinganya. Menciptakan kekhawatiran dalam benak (Y/n). Sepertinya hanya untuk berjalan di esok hari akan terasa sulit baginya.

***

END ━━ # . 'Anata ✧ Haitani RindouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang