-' ── quatre ᭡࿔

1.6K 244 18
                                    

ꪶ┊I Want to Eat You  ݇-

▬▭▬▭▬▭▬▭▬

Suasana supermarket yang tampak ramai tidak membuat (Y/n) merasa tidak nyaman. Justru wanita itu menikmati waktunya di sana. Bersamaan dengan sebuah troli yang didorong di depannya.

Berbeda dengan (Y/n). Rindou justru sudah merasa tidak betah dan ingin segera pergi dari sana. Ia lebih memilih untuk menghabiskan waktunya bersama dengan (Y/n) di rumah. Melakukan segala hal yang ia bisa lakukan daripada berdesak-desakkan mengantre di kasir sebuah supermarket.

"Apakah kau ingin membeli sesuatu? Untuk dimakan di rumah nanti," tanya (Y/n) tiba-tiba. Ia baru saja menyadari Rindou yang sejak tadi hanya diam tanpa mengatakan apapun kepada dirinya.

"Aku ingin memakanmu."

(Y/n) sontak melemparkan tatapan sinis ke arah Rindou. Sambil berharap jika tidak ada orang lain yang mendengar apa yang dikatakan oleh Rindou barusan. Beruntung suasana supermarket yang ramai berhasil meredam perkataan pria itu.

"Jangan mengatakan hal yang aneh ketika kita sedang berada di luar," titah (Y/n).

"Hm," gumam Rindou. Entah ia mendengarnya atau tidak. (Y/n) harap yang pertama.

Seusai selesai membayar makanan serta kebutuhan lain untuk satu bulan ke depan, (Y/n) dan Rindou kembali ke area parkiran. Suara kunci mobil yang menandakan pintu mobil telah bisa dibuka membuat (Y/n) segera masuk dan duduk di kursi bagian depan. Sementara Rindou baru saja masuk dan duduk di balik kemudi setelah memasukkan semua barang belanjaan mereka di kursi tengah.

Sesuatu yang mengganjal pada bagian sabuk pengaman yang akan (Y/n) gunakan membuat benda itu tidak bisa ditarik. Alhasil (Y/n) memaksa benda itu agar bisa ia tarik. Namun, sia-sia saja karena tidak ada perubahan dari yang sebelumnya.

Menyadari sang istri tengah kesulitan, Rindou berinisiatif untuk mendekat. Ia mencondongkan tubuhnya ke hadapan (Y/n). Parfum yang biasa Rindou pakai tercium dengan sangat jelas oleh indra penciuman wanita itu. Selama beberapa saat (Y/n) terdiam. Bahkan setelah Rindou selesai menarik sabuk pengamannya pun, ia masih diam dengan posisi yang sama.

Sejenak Rindou mengamati apa yang sedang (Y/n) lakukan. Mengetahui tidak akan ada perubahan yang terjadi, pria itu pun mendekat dan mengecup bibir (Y/n).

Yang menerima kecupan itu hanya bisa terpaku dan membeku di tempat. Sama sekali tidak menyangka jika Rindou akan menciumnya tiba-tiba seperti saat ini.

Gigitan kecil pada permukaan bibir (Y/n) membuat wanita itu secara spontan membuka bibirnya. Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Rindou begitu saja. Ia memasukkan lidahnya ke dalam dan mulai menjelajahi bagian dalam mulut (Y/n). Tangannya pun menekan tengkuk wanitanya itu untuk memperdalam ciuman mereka.

Awalnya ciuman itu akan berlangsung lama. Namun dikarenakan (Y/n) yang menepuk-nepuk dada bidang milik Rindou, alhasil secara terpaksa adegan yang mulai panas itu harus dihentikan.

(Y/n) tidak mengatakan apa-apa. Ia hanya sibuk menarik napas sebanyak mungkin gas oksigen di dalam tubuhnya.

"Jangan bersedih. Kita bisa melanjutkannya di rumah."

Perkataan Rindou membuat (Y/n) spontan membulatkan matanya. Ia tidak habis pikir dengan apa yang ada di dalam pikiran pria itu selain bercinta dengannya.

"Siapa yang ingin melanjutkannya?" tukas (Y/n) seraya menatap ke luar kaca jendela mobil.

"Aku yang ingin melanjutkannya," jawab Rindou tanpa berpikir panjang.

Masih dengan membuang mukanya ke samping, rasa panas perlahan menjalar dari pipinya hingga ke telinga (Y/n). Bersamaan dengan suara mesin mobil yang dinyalakan. Pikiran wanita itu pun hanya berputar-putar tentang pria di sebelahnya itu.

***

END ━━ # . 'Anata ✧ Haitani RindouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang