"Kita-san apa kau menyukai (Last Name)-senpai ?" ucap Atsumu
Saat ini Kita sedang mengelap bola voli. Anggota klub yang lain mendengar pertanyaan yang di ucapkan Atsumu sungguh perbuatan yang sangat berani pikir anak kelas 2 lainnya.
"Apa aku terlihat seperti itu?" balas Kita yang masih fokus mengelap bola volinya.
"Iya aku selalu melihat perlakuan yang Kita-san lakukan kepada (Last Name)-senpai sangat istimewa"
"Kalau bengitu menurutmu apa yang harus aku lakukan?"
'K-kenapa dia malah bertanya padaku' batin Atsumu
"Mungkin mengajaknya berpacaran supaya Kita-san tidak lagi memperhatikan diam-diam (Last-Name)-senpai"
"Jika kalian berpacaran aku rasa (Last Name)-senpai akan lebih aman karena statusnya sebagai pacar Kita-san" jelas Atsumu
Tidak ada jawaban dari Kita beberapa menit kemudian dia berdiri dan berpamitan untuk kembali ke kelasnya.
'Apa Kita-san marah aku memberikan saran? Hei padahal dia yang bertanya tadi!!' batin Atsumu
.
.
.
.
.
.
.(Name) kembali ke kelasnya setelah dari ruang guru. Ayahnya tiba-tiba datang menanyakan kabar tentang dirinya setelah kejadian itu.
'Aku juga yang salah jarang bercerita tentang kehidupan sekolahku kepada ayah' batin (Name)
Menduduki bangkunya sambil mencari buku diary miliknya. 'Huh? Kok tidak ada padahal aku menyimpannya di laci meja' batin (Name)
"(Last Name)-san sedang mencari apa?" ucap Kita yang melihat (Name) sedang mencari sesuatu.
'Bukan apa-apa kok'
"Hei lihat bukannya itu dia"
"Iya kau benar dia orangnya"
"Aku merasa kasihan pada Kita-san"
Di sepanjang jalan pagi ini (Name) selalu mendengar kata-kata itu dan tatapan tidak suka.
'Kenapa? memang aku salah apa?' batin (Name)
Saat (Name) sampai di kelasnya dua teman perempuannya menghampirinya. (Name) lalu menulis kalimat di tabletnya dan memperlihatkan kepada mereka.
'Selamat pagi' (Name) melakukan itu sambil terseyum. Setelah mereka berteman (Name) selalu menyapa teman kelasnya.
"Hah apa ini? dasar menjijikkan aku sangat tidak menyangka kau membuat Arima dan Kita-san seperti ini"
'Aku? Apa yang telah aku lakukan pada Arima-san dan Kita-san?' batin (Name) dengan wajah kebingungan.
"Arima menceritakan semua kau membuat dirimu untuk di kasihani padahal aslinya kau sangat licik"
"Kau membuat Kita-san takluk padamu dan membuat dia untuk selalu berada di dekatmu dengan cara seperti ini"
"Saat kau tau Arima-san menyukai Kita-san kau malah mengancamnya dan melukainya lihat keadaannya sekarang kepalanya di perban karena kau mendorongnya dengan keras kemarin"
Ucap salah satu temannya sambil memperlihatkan (Name) foto dari kejauhan dimana (Name) dari belakang mendorong Arima sampai terluka.
(Name) melihat ke arah bangku Arima teman-teman kelas lainnya datang melihatnya dan menenangkan Arima yang sedang menangis.
'Padahal aku tidak pernah melakukan itu pada Arima-san, yang di foto juga bukan aku'
KAMU SEDANG MEMBACA
Haikyuu Season (Haikyuu x Reader)
FanficCerita musim antara kamu dan karakter Haikyuu Haikyuu ©Haruichi Furudate