~Chapter 18~

139 38 2
                                    

"Aku tidak akan menempatkan mereka ke dalam bahaya." Ucap Wonyoung

"Tapi tetap saja, kita tidak akan mampu melawan musuh besar sendirian." Ucap Tzuyu

"Meskipun begitu, aku akan tetap mencobanya." Jawab Wonyoung

"Hahhhhh." Tzuyu hanya bisa menghela nafas berat



.

.

.



Di Kediaman 11 gadis....



Yena duduk diam di pavilliun taman kediaman mereka. Pikiran gadis itu kembali mengingat saat dia mengintip ruangan Wonyoung tadi.

10 gadis lainnya menghampiri nya dan duduk di tempat masing-masing.

"Apa yang sedang kau pikirkan? Kenapa termenung disini?" Tanya Hyewon

Yena sempat terdiam sebentar, gadis itu masih bingung.

"Ada apa? Ada masalah yang menimpamu?" Tanya Sakura

"Bukan." Jawab Yena

"Ada apa dengan eonni bebek hari ini? Biasanya dia yang paling ribut." Ucap Hitomi

"Benar." Jawab semuanya

"Tadi... saat di kamar Yang Mulia ke dua, aku melihat ada kamar rahasia di sudut ruangan. Karena penasaran, aku mengintipnya sedikit." Ucap Yena

"Lalu?"

"Isi kamar itu, berisi banyak bingkai bingkai foto milik 12 Pemimpin Bintang dan Permata Bintang milik mereka." Ucap Yena

"Lalu? apa masalahnya?" Tanya Chaewon

"Foto 12 Pemimpin Bintang.... mirip dengan kita." Ucap Yena dengan nada pelan



Deg...deg...deg...



"Yena... kau sedang sakit? Kenapa berbicara hal yang konyol seperti itu." Ucap Eun Bi

"Aku tidak berbohong. Terserah kalian mau percaya atau tidak. Tapi, ini benar benar identik. Tidak ada berbeda. Seakan akan, mereka dan kita adalah 1 orang yang sama." Ucap Yena

Melihat Yena yang serius, 10 gadis lainnya pun mulai mencerna perkataan gadis itu.

"Lalu saat aku melihat Permata Bintang berwarna kuning itu, aku merasa ada yang memanggilku untuk mendekat. Perasaan yang begitu familiar, tidak mungkin sampai se detail itu bukan." Ucap Yena

"Di pikir pikir, ini memang cukup masuk akal. Saat perang pertama kita, Yujin memanggil nama musuh padahal mereka tidak pernah bertemu. Chaewon dan Minju yang dulu tertarik ke dalam laut padahal saat itu cuaca masih cerah. Seakan akan ada sesuatu yang memanggil mereka." Ucap Sakura

"Dilihat lihat, perilaku Yang Mulia ke dua ini memang cukup aneh. Dia mengangkat kita menjadi pedang nya, tapi tidak pernah menggunakan kita untuk melindungi diri. Malah sebaliknya, dia yang terus melindungi kita. Seperti saat dia melarang kita ke Perbatasan Huangqin dan masih banyak lagi." Ucap Nako

"Tapi kita tidak bisa membuktikannya begitu saja. Bisa saja, ada hal lain yang belum kita ketahui." Ucap Minju

"Benar. Sebaiknya jangan membicarakan hal ini lagi. Dia adalah seorang Putri keluarga kerajaan yang terhormat. Kita tidak bisa masuk campur. Jika ingin menyelidiki, juga harus menunggu waktu yang tepat." Ucap Eun Bi

12 Constellations Season 3 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang