POV Author
TING!! sebuah email mengagetkannya.
"Selamat anda diterima!"
Ia mengernyitkan dahinya dan membaca ulang pesan tersebut. Wajahnya memerah, matanya melebar, ia menutup mulutnya terkejut.
"AHHH GUE DITERIMA DI SM ANJIERR!!" teriaknya sambil melopat diatas kasur mewahnya itu.
"Ra!" seseorang memanggilnya.
Ia malah mengeluarkan koper besarnya. Berlarian mencari passportnya dan berpikir keras apa saja yang harus dibawa olehnya. Tenggelam dalam pikirannya, ia tak tahu seseorang telah memanggilnya beberapa kali.
"KIM AERA!"
"ANYING AYAM ETA NAON Ah.."
Gadis latah itu terkejut. Lebih terkejut lagi melihat muka Papanya yang terganggu dan menunggu jawaban darinya.
"Iya Pa, kenapa?"
"Diterima apasih ?! Berisik banget?!"
Oh tidak. Ia lupa kalau dirinya mengikuti audisi ini secara diam-diam. Setelah menyiapkan diri, ia menceritakan awal dari audisinya hingga akhirnya keterima. Namun belum juga meminta izin,
"NGGAK! NGGAK BOLEH" sela papanya.
"oH oke makasi- HAH? KENAPA PAH?" kali ini ia menaikan nadanya.
"KOREA ITU JAUH RA! PAPA GA BISA JAGA KAMU!"
"PAH! AERA UDAH LAMA LOH MAU IKUT INI?!" dengan wajah tak percaya gadis itu berlari ke kamarnya dan meluapkan semuanya. Sakit hati, itu yang ia rasakan saat ini.
.
.
Tok.. Tok..
"Ungh.." Gadis itu telah tertidur beberapa jam. Bantalnya basah. Perlahan ia mengingat kembali kejadian tadi siang.
"Ra bukain pintunya, Eomma mau masuk.." dengan malas ia membuka pintu untuk ibunya itu. Sang Ibu datang dan memberikannya sepiring nasi goreng dan tentu saja segelas jus Apple kesukaan Aera. Wanita paruh baya itu ikut duduk dan mengamati wajah gadis kecilnya.
"Eomma udah ngomong sama Papa.."
"udahlah ma, aku udah tau kok, gak bole-.."
"Boleh Ra.." sang Anak menoleh dengan tatapan seriusnya. Alisnya mengernyit dan matanya menunggu sebuah penjelasan. Sang Ibu membalasnya dengan sebuah anggukan dan senyuman. Matanya membelalak dan senyumnya kembali mekar.
"WAAAA GOMAWO EOMMA!" dipeluknya erat Ibunya itu. Ia tahu Ibunya adalah orang yang paling mengerti dirnya.
"Tapi janjiin satu hal buat Eomma sama Papa ya.."
"Jaga diri ya sayang, kalo ada apa-apa cerita, karena kalo ngga, papa bakal narik kamu balik ke Indo, arraseo?" Aera mengangguk dan melanjutkan makannya.
Gadis berdarah Korea dan Jawa ini anak tunggal. Tentu saja Papanya overprotektif, apalagi keduanya itu sama-sama keras kepala sehingga cuma Ibunya yang bisa menjadi penengah di antara mereka berdua.
.
.
.
POV Aera
TODAY IS THE DAY!
Walaupun sedih karena harus pisah sama Eomma dan Papa, gue lebih ga sabar lagi dengan apa yang menanti didepan. YASHH GURL!! Gue udah di KOREAAAAA. Happy banget, jujur gue belum tau siapa yang bakal jemput gue. Jadi, sambil bawa koper yang besar maksimal ini, gue cari orang yang bakal jemput gue. Ga lama kemudian, gue liat tuh ada mbak-mbak bawa kertas pake nama gue.
"Annyeonghaseyo."Gue sapa ye kan, tapi mbaknya diem mulu, songong amat mana pake kacamata itemlagi, dasa-
"SURPRISE!!!!!" si mbak buka kacamata, LAH??
Wah terima kasih telah membaca~
Untuk mengahargai penulis, kalian cukup vote aja kok, apalagi komen tentang bagian mana yang kalian suka. Mudah kan🤩?!Jangan lupa vomentnya~
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNBAENIM! {PCY} [ON GOING]
Fanfiction"Nggak ra, aku-" "Aku keliatan bodoh ya, kek gini cuma gara-gara orang yang aku suka.."