Lee Jeno, putera dari pemilik Marine Institute disarankan therapistnya untuk melakukan exposure therapy demi menghilangkan thalassophobianya bertemu dengan si Aquatic Veterinarian cantik tapi aneh, Seo Haechan.
Si aneh pecinta lautan dan Si mesum p...
Hai~ Jangan lupa tinggalin vote dan komen yaa~ I'll be grateful for that (๑•ᴗ•๑)♡
⚠️⚠️⚠️
Sebelumnya mau mengingatkan karena ini booknya banyak mengangkat tentang marine life dan thalassophobia jadi pasti bakal ada konten yang menyinggung ke sama juga ada gambar-gambar yang bisa jadi trigger jadi kalo kalian punya thalassophobia yang parah, ga disarankan buat baca book ini. Ato baca diskip-skip juga gpp.
Sama bakal ada cukup banyak konten dewasa mengingat karakter salah satu book ini mesum, lebih ke maniak seks jadi kalo ada minor mohon diskip juga. Aku ada cantumkan di deskripsi cerita juga dan ada label mature content jadi bijak-bijak ya...
Juga semua nama komunitas dan tempat yang ada di book ini fiksi belaka, ga ada di dunia nyata cuman imajinasi penulis aja.
Sekian, selamat membaca~
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tidak seperti biasanya, bis menuju Yongsan lumayan padat hari ini. Mungkin karena ini masih pagi jadi orang-orang banyak naik bis agar tidak terlambat pergi ke kantor, anak-anak ikut naik bis juga agar tidak terlambat ke sekolah jadi bus tersebut lebih padat dari hari-hari sebelumnya. Biasanya kalau kendaraan umum padat begini, ada dua kemungkinan yang bisa terjadi. Yang pertama, kalau tidak disimpan baik-baik dompet bisa tiba-tiba hilang dan kedua bagi para wanita harus berhati-hati karena kalau bis sudah sepadat ini bisa terjadi hal-hal tidak diinginkan. Dalam hal ini pelecehan seksual di dalam kendaraan umum. Dan ini dialami oleh seorang wanita yang kalau dilihat dari pakaian kemungkinan besar adalah wanita karir yang bekerja di salah satu perusahaan karena outfit formalnya.
Awalnya dia berpikir mungkin ada orang di belakangnya yang saking padatnya bis sampai terdorong ke arahnya. Lama-kelamaan sentuhan di area bokongnya semakin terasa. Bukan lagi menyentuh tapi dia rasa orang itu sudah sampai meremas-remas bokongnya selama kurang lebih 1 menit. Dia tidak bisa banyak bergerak karena dalam kondisi bis berjalan seperti ini kalau dia banyak bergerak, sudah pasti dia akan terjatuh. Dia mencari waktu yang tepat lalu ketika dia berbalik ke belakang hendak memberi pelajaran pada orang yang dengan lancang meremas bokongnya itu, tidak ada siapa pun di sana. Ternyata mereka sudah di pemberhentian bis selanjutnya jadi orang-orang banyak turun. Dia berusaha mencari orang itu hingga melihat pria berpakaian serba hitam turun dari bis lalu berdiri di trotoar, melepas topi dan maskernya lalu tersenyum sambil mengedipkan matanya sebelum berbalik dan berjalan menuju arah yang berlawanan.
"Ganteng tapi mesum. CIH!"
Kebanyakan pria mesum kalau bukan tampangnya tidak rupawan pasti yang usianya sudah paruh baya. Kebanyakan. Tapi sepanjang yang dialami wanita-wanita di kendaraan atau pun tempat umum, tidak pernah mereka melihat pria mesum yang setampan itu jadi ketika dia melakukan sesuatu pada mereka, katakanlah meremas bagian intim mereka, mereka tidak bisa terlalu marah sampai memukul atau melaporkannya ke pihak berwajib karena sudah jatuh duluan dalam pesonanya. Dia terlalu tampan sampai para wanita mentolerir perbuatan mesumnya tersebut. Dan dia tahu tentang hal itu. Dia malah memanfaatkannya dengan sangat baik. Menarik perhatian wanita dengan ketampanan dan pesonanya agar dia dapat lebih dari para wanita itu.
