Malam ini temanmu mendatangiku dengan sepucuk surat berbungkus kesedihan. Di dalamnya tertulis aku akan mati esok hari. Temanmu hanya tertawa tanpa suara. Isi kepalanya penuh pertanyaan.
Lalu temanmu berdiri di seberang jalan. Masih tertawa minta disusui. Tangannya penuh puisi yang kukembalikan.
[]
2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Ibu Memimpikanku, Ayah Yang Menamaiku
Poesíaaku tak bernama, tak berwajah, tapi ibuku mencintaiku. ibu memimpikanku. dan ayah sedang menanam. memberiku nama dari temannya orang portugis. © Tetes Abu 2021