••••••
Author POVDi tengah suasana komplek perumahan yang terasa asri. Tanpa ada terdengar suara lalu-lalang dari kendaraan umum, menambahkan kesan yang nyaman serta damai untuk dinikmati di malam hari seperti ini.
"Gila ya, ga nyangka banget. Dua bulan lagi lo bakal jadi orang tua." Seulgi berucap dengan nada bangga, sambil menepuk-nepuk dengan pelan bahu Lisa.
Sedangkan Lisa sendiri tersenyum, berusaha ingin menyembunyikan guratan raut wajah bahagia, padahal hal itu sudah sangat jelas terpancar di wajahnya.
Ini adalah pertemuan pertama mereka, setelah nyaris dua tahun berlalu mereka tidak ada berjumpa. Hanya saling memberi kabar lewat chating WhatsApp, atau video call.
Jari Lisa sedang mengapit sebatang rokok, dengan penampilan yang hanya sederhana.
Baju lengan pendek yang Lisa pakai saat ini berhasil membuat Seulgi terus gagal fokus, sebab di lengan gadis itu terpampang jelas, sebuah tato lumayan besar ukurannya, bermotif pahatan wajah singa yang sedang menampakkan taring.
"Gue masih agak speechless kalo liat penampilan lo sekarang." Ucap Seulgi.
"Ga nyangka juga?"
"Iya, anjir. Apalagi lo tuh dulu ketua osis, paling ditakutin banget sama murid-murid. Ya emang sih lo nggak terlalu pinter-pinter banget, tapi siapa sih yang ngga bakal nurut sama perintah lo kecuali Jennie?"
Lisa lantas terkekeh pelan.
Ujung rokok yang masih menyala itu lalu sengaja Lisa geruskan ke asbak, membiarkan setengah dari sisa batang itu tidak terbakar. Lisa kemudian membalas tatapan Seulgi.
"Tato ini Jennie yang minta, makanya gue bikin."
"Serius?"
Lisa mengangguk tanpa ragu. Setelahnya gadis itu sengaja menaikan lengan bajunya hingga ke atas bahu, membuat tato yang tadinya hanya nampak setengah, kini jadi terlihat semua.
"Sengaja gambarnya bentuk muka singa, biar kata Jennie, kalo dia lagi marah-marah ke gue, dia bakal tau batesan dan inget kalo gue jauh lebih dominan."
Ketika Lisa menurunkan lengan bajunya, Seulgi justru sedang tertawa karena merasa lucu.
"Lo berdua pernah ngerasa bosen ga sih? Apalagi udah bareng empat tahun lebih."
"Ngga pernah, ngapain bosen? Gabut banget masa sama pasangan sendiri malah bosen." Balas Lisa.
"Ya maksud gue tuh Jennie kan orangnya galak, sering marah-marahin lo, terus lo nya juga ngga terlalu suka sama hal-hal yang berisik—"
"Seul."
Belum sempat Seulgi ingin menyelesaikan kalimatnya, suara panggilan Lisa lebih dulu berhasil memotong.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAK - JENLISA ✔
Teen Fiction❝ Jennie itu pokoknya cewe paling galak ngalahin satu alam semesta. ❞