"Yah itu aku dateng karana terpaksa doang."
"Iyah tau kok, kamu terpaksa dateng karna kamu gak mau kan kalau aku telat makan nanti aku bisa tambah sakit."
"Yah bukan gitu, aku itu dateng karna Hari yang nyuruh!"
"Harii? Apa hubungannya sama Hari?"
"Kamu udah jadian kan sama dia? Slamat yah."
"Kata siapa?? Denger berita hoax dari mana?? Ouh aku tau pasti dari Wulan kan??"
"Kok kamu tau."
"Ouh jadi sekarang kamu lebih percaya sama Wulan dari pada sama Aku?? Di hasut dengan kata-kata apa kamu sama dia? Hah!"
"Jadi? Kamu gak jadian sama Hari?"
"Ya ngak lah! Aku emang jahat, Rick tapi aku gak pernah kepikiran buat ninggalin orang yang selama ini selalu ada buat aku hanya demi orang baru."
"Tapi kan kamu" Ricky menunjuk Nia dengan tangan yang terluka akibat bgancurin kaca.
"Aduhh"ringis nya.
"Banyak gaya sih lu bang, sakit kan tuh pasti" -author.
Nia pun kaget ketika melihat tangan Ricky terluka di tambah lagi dengan ringisan Ricky.
"Tangan kamu kenapa??" Tanya nya, khawatir. Nia pun langsung menarik tangan Ricky.
"Sini aku obatin."
"Gak papa."
"Bilang sama aku!"
"Habis mukul cermin jadi gini deh."
"Salah sendiri, siapa suruh nyakitin cermin, tau rasa kan di sakitin balik."
"Jangan nyama-nyamain aku kaya cermin dong." Kesal Ricky.
"Mangkanya bang kalau gak mau di sama-samain jangan banyak gaya" -author.
"Emang aku sebut nama?? Ngak kan jadi gak usah so kepedean gitu."
"Jadi kamu lebih memihak ke cermin dari pada aku?"
"Kamu aja lebih memihak ke Wulan, jadi gak ada salahnya dong aku memihak ke cermin."
"Siska jangan di sama-samain kaya cermin."
"Kenapa emang ada yang marah?"
"Aku."
"Jadi sekarang kamu lebih milih Wulan."
"Ya iyalah ngapain harus milih orang lain."
Nia pun yang udah kesel langsung melepas tangan Ricky yang dari tadi dia genggam.
"Terserah."
"Ehh gak jadi obatin?"
"Suruh Wulan aja!"
Nia pun langsung pergi meninggalkan Ricky dan balik ke kelas.
"Nia gimana lu gak di buat nangis lagi kan sama Ricky?" Tanya Meli.
"Gimana? Udah baikan sama Ricky?" Tanya Waod
"Ihh kalian berdua apaansih berisik!"
Tiba-tiba temen-temen Ricky dateng ke kelas Nia.
"Hayy Nia" sapa Farhan.
"Hayy juga Farhan." bukan Nia yang menjawab melainkan Meli.
"Gw nyapa Nia bukan nyapa lu dasar mulut mercon."
"Ihh biarin babi ngepek."
"Nia udah ketemu sama Ricky?" tanya Gilang.
"Udah"
"Gimana udah baikan?" tanya Fajri.
"Udah deh gak usah ngebahas Ricky!"
"Caelahh si, Nia maafin Ricky lah." ucap Farhan.
"Kalian gak inget cara Ricky memperlakukan gw di depan umum waktu itu hah! Terus dengan seenak jidat nya kalian nyuruh gw maafin Ricky? Hahaha gak segampang itu Han"
"Ya jujur kita semua juga kecewa sama Ricky tapi ya mau gimana pun dia tetap sahabat kita." Ucap Fajri
"Caelah lu kesambet Farhan ya, Ji sampai-sampai jadi lebay gini?" Ucap Gilang.
"Loh kok jadi nyalahin gw?" Ucap Farhan yang gak terima di katain lebay oleh Gilang.
"Apaan sih lu" cuek Fajri.
"Hmmm, ouh gw tau Lang kan di sini ada Waode jadi caper dulu lah." Ledek Farhan
"Ihh apaan sih lu sembarang aja" ucap Fajri di hadiahi toyoran.
"Ihh Farhan apaansih kok malah gw" ucap Waode yang gak terima nama nya di bawa-bawa.
Tiba-tiba ada seorang cowok yang masuk ke kelas.
"Woyy ngapain kalian ke sini?" Ujar cowok itu, yang tak lain adalah Ricky.
"Mau nemuin Wulan" ujar Farhan asal.
"Kok Wulan?"
"Ya ini semua gara-gara Wulan kan lu jadi berubah" ucap Gilang.
"Ouhh pasti Nia ngehasut kalian kan?" Tuduh Ricky.
-
-
-
-
Gak nyambung ya??
Jangan lupa tinggalkan jejak!!
Ouh iya aku mau ngucapin "Happy UN1VERSARY 2years UN1TY"
Semoga makin sukses, makin kompak dan makin di kenal banyak orang, pokoknya do'a yang terbaik dari author❤️✨
KAMU SEDANG MEMBACA
Berawal Benci Berakhir Cinta
Novela JuvenilDi pertemukan di sekolah secara tidak damai dan tidak baik, sehingga mengakibatkan adanya pertengkaran - pertengkaran kecil berujung benci. "Kalian mau kemana gw belum selesai ngomong" "Urusan lo sama gw belum selesai" "Ihh nyebelin" Tetapi seiring...