Chapter 4

124 88 121
                                    

Happy Reading...

Alice, jiwa seseorang dari abad 21 yang masuk ke dunia dongeng dan menjadi Cinderella. Tubuh Alice mati karena kecelakaan pesawat yang membuat jiwanya yang masih hidup berpindah tubuh. Dan Cinderella yang asli? Dia sudah mati sejak insiden bunuh diri itu.

"Ku yakin semua orang yang ingin menjadi dirimu, akan segera menarik kata-kata nya kembali jika tau hidupmu akan berakhir tragis." Ucap gadis itu yang masih menatap wajah Cinderella dari cermin.

"Sebenarnya akan lebih mudah jika aku masuk ke tubuh tokoh antagonis, karena aku bisa melakukan apa saja yang ku mau tanpa memikirkan reputasi. Jika seperti ini aku jadi harus membatasi pergerakan ku agar tidak dicurigai."

Terlihat dari pantulan cermin ada beberapa makhluk kecil bersayap yang terbang kesana kemari. Cinderella tersenyum tipis.

"Tidak kusangka ternyata kau adalah gadis yang dicintai oleh para peri, pantas saja di cerita itu ibu peri tiba-tiba muncul begitu saja, dan...."

WUSSSS!!

Angin tiba-tiba berhembus cukup kencang di sekitar gadis itu dan membuatnya tersenyum, "tak kusangka kau adalah penyihir alam"

Penyihir alam adalah seseorang yang dapat mengendalikan elemen-elemen alam. Biasanya orang-orang yang terlahir dengan sihir alam hanya dapat mengendalikan satu elemen saja. Namun ada juga yang dapat mengendalikan semua elemen alam dan seseorang itu hanya muncul sekali dalam beberapa ratus tahun di Kekaisaran Amonis.

Namun penyihir alam membutuhkan media untuk menggunakan sihirnya, seperti penyihir alam elemen air yang membutuhkan media air dulu untuk menggunakan sihirnya dan besar atau kecilnya sihir itu tergantung kapasitas medianya dan banyaknya kekuatan magis yang mereka miliki. Tapi pengecualian untuk penyihir alam yang mampu mengendalikan semua elemen, mereka dapat membuat kapasitas medianya menjadi lima kali lipat dari kapasitas media yang asli. Dan seseorang yang terlahir dengan bakat yang luar biasa itu adalah Cinderella.

Cinderella memegang kepalanya sambil meringis, "kau memang terlahir dengan bakat yang luar biasa, tapi kenapa tubuhmu selemah ini. Baru saja mengeluarkan sihir sedikit sudah membuatku pusing. Aku jadi harus meningkatkan daya tahan tubuh ini."

"Yah tapi sudah sampai seperti ini, berarti semua ini menjadi milikku bukan? Tenang saja aku akan membalaskan dendam mu, itukan salah satu alasan mu memilih ku." Ucap Cinderella lagi

Mari kita kembali ke beberapa hari yang lalu sebentar. Setelah Cinderella sadar dari komanya satu minggu yang lalu, tentu saja dia sangat terkejut. Jiwa Alice yang tiba-tiba berpindah dimensi dan menempati badan Cinderella itu benar-benar hal yang tidak terduga sama sekali. Jiwa Alice juga sadar saat itu bahwa keadaan di sekitar tidak baik. Tapi karena dia perlu beradaptasi dengan ini semua jadi dia hanya diam saja. Sampai beberapa hari yang lalu, jiwa Alice dan jiwa Cinderella bertemu di dalam mimpi.

"Bagaimana keadaan mu?" Tanya gadis bermata biru langit itu

"Memangnya aku kenapa?" Tanya gadis bermata coklat terang dan berambut hitam itu.

"Bukankah jantungmu tertusuk pisau?" Tanya gadis bermata biru langit itu lagi

Gadis bermata coklat terang itu tersenyum tipis, "bukankah jantung yang tertusuk pisau itu adalah kau Cinderella?"

Cinderella juga ikut tersenyum, "tapi sekarang jantung dan tubuh itu milikmu Alice."

"Kenapa? Kenapa kau tidak kembali saja ke tubuh mu? Kenapa kau harus menarikku?" Tanya Alice sambil menatap tajam Cinderella.

Cinderella tetap tersenyum, "tidak bisa...aku tidak bisa kembali ke tubuhku. Jiwa ku sudah hancur, lagi pula aku juga tidak ingin kembali."

"Wah wah lihat ini, kau ternyata cukup egois. Jadi kau menyuruhku untuk menggantikan mu begitu?!!" Tanya Alice sambil sedikit berteriak.

"Maaf." Jawab Cinderella sambil menunduk

Untuk beberapa waktu, suasana terasa hening. Tidak ada yang berbicara. Kedua gadis itu larut dalam perasaan masing-masing.

"Jadi apa alasan mu memilih ku?" Tanya Alice memecah keheningan.

Cinderella mendongak, menatap cukup lama Alice, "tidak ada alasan khusus, aku hanya ingin tubuh ku merasakan kebahagiaan meskipun jiwa ku sangat tersiksa. Hanya itu yang bisa kulakukan sekarang, makanya aku menarikmu ke dunia ku."

"Apa kau yakin hanya itu saja?" Tanya Alice lagi, dia sedikit tidak percaya jika alasannya hanya itu saja.

Cinderella tersenyum sendu, "cintaku mengkhianati ku, bukankah itu terdengar menyakitkan?"

Alice hanya diam menatap Cinderella yang kini tengah menunduk sesekali mengusap air mata yang mengalir di pipinya.

"Padahal saat aku bertemu dengannya, aku berharap bahwa penderitaan ku akan berakhir tapi aku salah. Aku malah masuk ke lubang yang lebih dalam dari sebelumnya."

"Yah tapi itu semua sudah terjadi, dan aku..."

Ucapan Cinderella dipotong oleh Alice, "apa mau aku bantu untuk balas dendam?"

"Balas dendam?" Tanya Cinderella

"Iya, tidak seru jika sudah dikhianati tapi tidak balas dendam." Ucap Alice sambil menyeringai.

Cinderella tersenyum, "balas dendam ya....terdengar tidak buruk. Baiklah, lakukan saja."

"Apa kau tidak akan sedih jika pujaan hatimu ku buat sengsara nanti?" Tanya Alice

"Semuanya harus membayar apa yang dia lakukan, jika itu adalah harga yang harus dia bayar, kenapa aku harus sedih? Dia juga tidak pernah memikirkan ku, jadi kenapa aku harus memikirkannya?"

Alice tersenyum, yah sosok Cinderella yang tegar ini cukup membuatnya terhibur.

"Baiklah, aku akan membalas dendam."

"Ya, tolong balaskan dendam untuk jiwa dan tubuhku Alice. Dan aku mohon, hiduplah dengan bahagia. Lakukan apapun yang ingin kau lakukan. Aku tidak bisa melakukan semua hal itu, tapi kau bisa. Itulah alasan utama ku memilihmu Alice." Ucap Cinderella sambil tersenyum.

"Uh bukankah tadi kau bilang tidak ada alasan khusus untuk memilih ku?"

"Ya aku tiba-tiba berubah pikiran haha."

Alice hanya menatap Cinderella. Di hatinya dia merasa lega Cinderella bisa tertawa seperti itu.

"Baiklah, waktuku sudah habis. Selamat datang ke kehidupan barumu Alice. Semoga kau hidup dengan lama."

"Tentu, aku akan hidup dengan lama dan tidak akan bertindak gegabah sepertimu." Ucap Alice sambil menautkan kedua tangannya.

Cinderella terkekeh mendengar itu, gadis di depannya benar-benar sangat sesuatu.

"Baiklah, selamat tinggal Alice."

"Ya selamat tinggal, ku harap dikehidupan selanjutnya kau bisa bahagia." Ucap Alice tulus

Cinderella tersenyum. Dia perlahan berjalan ke arah Alice dan memeluknya. Alice sempat tertegun dengan apa yang di lakukan Cinderella, namun dia segera membalas pelukan itu. Perlahan jiwa Cinderella memudar dan terbang seperti debu yang terkena angin.

'Dan aku harap, suatu saat kita bisa bertemu lagi.' Ucap Alice dalam hati.

TBC

Cinderella After EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang