4. A Guest In My House

317 39 9
                                    

Michi Hanagaki memasukkan jarum kanan melalui jahitan pertama dari depan ke belakang, kiri ke kanan.

Jarinya melilitkan benang berlawanan arah jarum jam di antara kedua jarum. Kemudian, menggeser jarum kanan di bawah jarum kiri.

"Nona."

"Iya?" Perhatian Michi teralihkan dari syal abu di tangannya. Dia melihat salah satu maid, Kyoko.

"Permisi Nona." Kyoko mendekat dan berbisik di telinganya. "Kepala pelayan mengatakan ada tamu yang datang."

"Minta dia untuk menunggu. Aku akan mempersiapkan diri."

"Baik, Nona."



"Putri, anda tidak harus melakukan ini." Mitsuya memohon. "Saya khawatir. Tamu ini sangat memaksa."

Michi melirik pamannya dari kaca. Kyoko sedang menata rambutnya. "Kita harus menerima tamu dengan baik, Paman."

"Tetap saja, Saya tidak menyukai ini."

"Paman akan bersamaku kan?" Tanya Michi.

"Tentu, Putri."

Michi tersenyum. "Kalau begitu, tidak ada yang perlu di khawatirkan. Selama ada Paman, saya baik-baik saja."



"-tidak akan pergi sampai aku bertemu dengan Tuan Sano!" Terdengar sebuah suara menggema dari aula besar.

"Saya benar-benar minta maaf." Kata Tanaka, sang kepala pelayan. Dia membungkukkan badannya. "Tuan Sano sedang tidak di rumah saat ini."

"Saya sudah datang dari jauh! Memakan waktu empat jam untuk sampai kesini. Anda menyuruh saya pergi begitu saja?!" Seru seorang pria. Tubuhnya tinggi dan kurus. Dia mengenakan trench coat putih.

"Ada apa di sini?" Tanya Michi.

"Ah! Nona cantik! Anda menyelamatkan saya dengan kehadiran anda." Raut wajah sang tamu berubah senang.

"Selamat datang, Tuan...?"

"Glo Xinia." Dia mengulukan tangannya.

"[Name] Sano."

Saat Michi menjabat tangannya. Dia kejutkan oleh sebuah kecupan di tangan kanannya.

Kejadiannya begitu cepat. Sehingga tidak ada yang menduganya.

"Kau!" Seru Takashi Mitsuya.

Sebelum Mitsuya bertindak lebih jauh. Michi mengangkat satu tangan kirinya. Memberikan isyarat untuk tetap diam.

"Tanaka."

"Iya, Nona."

"Siapkan teh untuk kami di Perpustakaan juga minta staf untuk menyiapkan makan malam."

"Tapi Nona-"

Satu tatapan dari Michi, Tuan Tanaka mengerti.

"Baik, Nona."

Perhatian Michi beralih lagi ke tamunya. "Nah, bagaimana jika kita bermain catur sambil menunggu teh?"



Michi membawa tamunya memasuki Perpustakaan. Ruangan ini sering kali digunakan untuk minum teh dan pertemuan yang diadakan Manjiro.

Kayu bangunan tua disematkan dan dibuat ulang menjadi panel dinding. Warna putih mendominasi bagian dinding.

Furnitur kayu bergaya federal terlihat dari bentuk geometrisnya yang tajam, kaki meja yang lurus daripada melengkung, dan motif binatang seperti elang.

Michi mengambil kotak papan catur dari meja rak buku mahoni tahun 1979. Dia menaruhnya di meja.

Mitsuya datang mendekat. Dia mengatur buah-buah catur di atas papan. Untuk menghormati tamu bagian putih di sisi Glo Xinia untuk memghormati tamu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mikey's Daughter (Daughter!Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang