Memberi Pelajaran

19K 375 3
                                    

Ko Herry terkejut setengah mati saat melihat Wawan, ia merasa malu, karena jelas ia sekarang dipergok mentah-mentah oleh suami orang.

   Seketika ko Herry yang biasanya berwibawa, sekarang ia malah bertindak pengecut. Ia berusaha melarikan diri, berlari kencang menuju pintu belakang, sampai-sampai kucing peliharaan milik Sinta ketakutan dan lari melewati pintu hewan peliharaan yang di pasang di pintu belakang.

Ko Herry mencoba membuka pintu itu, sialnya pintu tersebut terkunci. Dengan panik ko Herry mencoba melewati pintu hewan peliharaan juga, mengikuti kucing milik Sinta tadi.

  Pintu hewan peliharaan tersebut, cukup besar pikir ko Herry. Namun ketika kepala, tangan, dan bahu berhasil lewat, pinggang ko Herry malah tersangkut. Sekarang ko Herry benar-benar terjebak, ia tidak bisa merangkak maju untuk keluar, begitu pula dengan mundur.

   Dari ruang makan Wawan pun menyusul, berjalan ke arah ko Herry yang rupanya terjebak dan tidak berhasil melarikan diri, ko Herry merasa sangat malu, kini dirinya bukan hanya dipergok saja, tapi juga tersangkut di depan Wawan, dengan posisi nung...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   Dari ruang makan Wawan pun menyusul, berjalan ke arah ko Herry yang rupanya terjebak dan tidak berhasil melarikan diri, ko Herry merasa sangat malu, kini dirinya bukan hanya dipergok saja, tapi juga tersangkut di depan Wawan, dengan posisi nungging dalam kondisi telanjang.

Menatap pemandangan bokong besar ko Herry seperti itu, Wawan malah tertegun, ia terdiam sesaat, selama ini Wawan hanya melihat bokong itu dari balik celana saja, namun kali ini adalah pertama kalinya ia melihat pantat jumbo ko Herry dengan polos tanpa sehelai benang pun, pantat itu sangat putih, juga berkali-kali lipat lebih montok dan sintal di banding bokong isteri nya, bahkan lebih mulus bertubi-tubi.

Amarah Wawan yang meluap-luap kini bercampur hawa nafsu, ia pun mengambil minyak yang ada di dapur, di lumurinya di tangan nya dengan sangat banyak, lalu dengan perlahan ia mulai menggosok-gosok dinding anus ko Herry.

"Ahhh.. hahh...Wan.. ka-kamu ngapain Wan?koko minta ma-maaf... AHhh... ngh..."
Ko Herry mendesah merasakan sentuhan dari jari Wawan, dinding anus sempitnya yang di tumbuhi bulu-bulu di sekitarnya, terasa semakin licin di gosok-gosok oleh Wawan dengan minyak makan.

   Wawan tetap melanjutkan permainan jarinya, walau dapat di dengarnya suara ko Herry yang terus meminta ampun sambil mendesah-desah, lalu Wawan pun mulai memasuk kan kedua jari nya ke dalam lobang anus ko Herry.
"HUAHHhh...Ahh...tolong berhenti Wan." Dengan posisi tersangkut, ko Herry hanya bisa mengerang lemah dan pasrah saat Wawan terus mengobel lobang anus miliknya dengan kasar, namun tanpa di duga kontol berkulup ko Herry malah tegang disaat lobang anus nya di colok-colok seperti itu, ia merasakan sebuah sensasi dari dalam anusnya yang di obok-obok, sensasi itu terasa nikmat, sebuah kenikmatan yang unik.

Rongga lobang anus ko Herry mulai terasa lebih lentur, Wawan pun semakin lincah mengorek-ngorek anus tersebut, *BNYEK BNYEK BNYEK, suara kobelan di dalam anus ko Herry terdengar semakin becek, sedangkan suara rintihan ko Herry terdengar semakin keras, "AHHhngh... Uhhhh... Aahhh..."
Badan sadonya berkali-kali tersentak kelojotan, akibat dari rasa nikmat akan prostatnya yang terus tersodok-sodok oleh jari Wawan dari dalam anus.

Main BelakangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang