----------
Hay ketemu lagi kita, kali ini saya hanya ingin sedikit membagikan kisah lama saya. Gak papakan? Hihi
Saya tuh sama seperti kalian, pernah mencintai begitu dalam, hingga saat tersakiti saya masih mencintainya.
Entahlah, sebodah apa saya waktu itu...
Saya hanya berpikir, bahwa akan ada masa dimana dia balik mencintai saya. Tapi, sudah sejak hampir 3 tahun saya tak mendapatkan apa apa dari penantian saya.
Dan dititik ini, saya berhenti bukan berarti tidak mencintai lagi. Hanya saja saya butuh yang namanya istirahat, saya butuh yang namanya ketenangan tanpa pikiran yang mampu membuat saya katar ketir.
Entah pesona apa yang dimilikinya, hingga membuat saya susah untuk sekedar melupakan dan mengubur rasa yang ada. Padahal, kata orang sekitar dia biasa saja, ganteng? Ya jelas itu sesuatu yang wajar bukan? Iya wajar karena dia adalah sesosok laki laki. Jika dia cantik, itu baru tidak wajar wkwk.
Saya sebenarnya tidak keberatan dengan semua rasa yang saya rasakan. Tapi saya juga harus menjaga diri sendiri bukan? Jika terus dibiarkan rasa itu untuk selalu tumbuh, itu sama saja dengan menyakiti diri saya sendiri. Betul begitu???
Tapi saya juga bersyukur, dengan semua yang telah terjadi saya mampu belajar perihal banyak hal. Diantara dalam hal mencintai.
Saya seorang muslim, dan dari situ saya mengerti bahwa pepatah 'jangan terlalu mencintai jika tak mau patah hati' itu benar adanya, dan 'jangan terlalu mencintai pada manusia melebihi pada sang pencipta' itu juga benar adanya.
Sebab jika kita mencintai manusia lebih dari mencintai sang pencipta, semua yang dibangun dengan kerja keras akan berakhir menyakitkan.
Coba bayangkan, jika pasanganmu lebih mencintai sahabatmu, kamu pasti marahkan? Begitu juga dengan Tuhan, ia menciptakan manusia untuk selalu mentaati perintahnya dan menjauhi larangannya, dia menguji manusia untuk bisa melihat berapa sabar manusia itu menghadapi masalah. Sebegitu perhatiannya Tuhan sama kita, lantas jika kita lebih mencintai sesama makhluk ketimbang Tuhan? Tuhan pasti marahkan, jadi jika kekecewaan hadir dalam hidup kalian, jangan pernah menyalahkan Tuhan. Itu konsekuensi yang memang harus diterima.
-Maka dari itu, kita sebagai manusia, sudah sewajarnya lebih mencintai Tuhan yang telah menciptakan kita, lalu setelahnya cintai diri kita sendiri, jangan pernah sekali kali kalian mengorbankan diri untuk hal yang belum pasti bermanfaat untuk diri kalian.
Semangat teman teman. Jika saat membaca ini kalian sedang jatuh, ingat satu hal ada Tuhan yang selalu setia menemani kalian. Yang tak akan pernah meninggalkan kalian sedikitpun tanpa terkecuali.
Tetap Bahagia:)
Salam hangat
Siska Ristiani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diaryku
PoetryIsi pikiran, hati dan perasaan. #3 - Tinta (12 Desember 2020) #2 - Tinta (23 Desember 2020) #1 - Tinta (25 Desember 2020) #5 - Pikiran (29 Desember 2020) #4 - Pikiran (02 Januari 2021) #4 - Tulisan (05 Januari 2021)